Pagi ini saya membaca tulisan Gempur Dinasti yang berjudul "Kepada Para Pelanggar Hukum di Tangsel" http://www.facebook.com/note.php?note_id=118746924862475
Disitu secara berulang ditulis Pilkada Ulang terus menerus, begitu saya ikutin, cermatin dan resapi, memang pada kenyataaannya PSU kelak adalah memang benar-benar Pilkada Ulang, bukan sekedar nugmpulin orang buat nyoblosin kertas dibilik kosong.
Coba tengok sebentar kutipan dari Gamour Dinasti tersebut :
- Pilkada Ulang telah membuang puluhan milyar uang rakyat untuk dana pilkada yang telah digelar
- Pilkada Ulang akan menyedot puluhan milyar uang rakyat lagi untuk menggelar pilkada ulang
- Pilkada Ulang menyebabkan kerja sosial sekian banyak orang penyelanggara pilkada menjadi sia sia
- Pilkada Ulang telah menampakkan para pendusta pelaku saksi palsu di persidangan mk
- Pilkada Ulang telah menandai para pencoreng nilai keadilan, kejujuran dan demokrasi di tangsel hingga pilkada di tangsel tidak bernilai
- Pilkada Ulang menuntut pedang-keadilan untuk menyeret para pelaku penyebab gagalnya pilkada ke meja hijau.
Rasanya istilah Pemungutan Suara Ulang (PSU) adalah hanya rekayasa KPUD Tangsel untuk mengerdilkan kesalahan mereka atas kegagalan mereka di Pilkada Kemarin.
Pada kenyatannya, dana tetap diglontor, masyarakat tetap harus ngusung tenda, perang urat syaraf justru lebih menggila dan sudah tak ada lagi rasa malu didada.
Pelanggaran dibalik kata sosialisasi begitu menggoda
Bagi saya men-sosialiasikan istilah PSU sama juga dengan membela bodongnya KPUD Tangsel yang gagal fatal di Pilkada kemarin.
So,... saya tetap akan memakai istilah Pilkada Ulang, bukan Pemungutan Suara Ulang di 27 Feb 2011 kelak.
Pamulang, ba'da Dhuhur
Minggu, 23 Januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar