Postingan ini secara khusus saya tujukan kepada pak Bayu Saylendra yang masih saya hormati hingga kini dan Secara Umum kepada siapapun yang merasa terprovokasi oleh tulisan saya baik itu Pihak AA maupun AB. (mohon maaf bila pihak 1 & 2 tidak saya sebut disini)
Dan juga saya tujukan kepada siapapun yang merasa terintimidasi oleh saya baik secara Kontak Personal ataupun Kontak Terbuka.
Begitu dulu prolog saya, silahkan yang ingin berkomentar, tentang judul dan prolog tersebut.
Kini saya sedang trace 2 (dua) posting Aru Wijayanto (Ikut - Menulis Airin) dan (Menulis Andre Taulany) serta link-link terkait didalamnya, dimana diantara kedua posting tersebut, saya memberi apresiasi positif dan support atas kemampuannya merangkai kalimat yang layak dan pantas dikembangkan dan disandingkan dengan tulisan J Piliang, yang kini menjadi Kolumnisnya(?) TangerangNews.com. Dan sudah semestinya pula tulisan sdr AW yang terkait dengan Pilkada Tangsel, diposting di reply post artikel J Piliang di TangerangNews.com atau dimanapun saja yang dapat menjadi pengimbang tulisan semacam. Selanjutnya juga saya mendorong siapapun yang mampu menulis dengan baik dengan style apapun untuk partisipasi di Pilkada Tangsel ini di Notes masing-masing bukan di Wall agar dapat mudah di-share kesana kemari. Link artikel ada di alamat berikut :
Selanjutnya lanjut ke pernyataan pak Bayu Saylendra, berikut kronologisnya versi text ter-edit dan screenshots yang bermula dari pertanyan sdr Asep Kumandang di status saya tentang hujan di Pamulang kala itu, yang kemudian pak Bayu Syailendra menimpalinya dengan beberapa posting yang endingnya bagi saya memang ditujukan ke saya cahPamulang sebagai pribadi, simak rangkaian kalimat-kalimat tersebut :
Kemudian selanjutnya pak Bayu Saylendra posting di wall saya sbb :
Dalam menyikapi sebuah tulisan, saya berupaya mengendalikan emosi sesaat saya kala membaca suatu rangkaian kalimat dalam bentuk dan gaya apapun, saya gali nilai-nilai positif apa yang terkandung didalamnya karena banyak hal dapat saya pelajari dari tulisan tersebut, sehingga emosi marah atau tidak suka yang muncul diawal dapat saya tekan, tidak merusak akal dan nalar saya dalam memberikan respon, yang berakibat munculnya serpihan kata-kata bermakna serapah. Saya akan baca berulang kemudian saya cari rujukan terkait dengan hal itu, selanjutnya baru saya rangkai dalam bentuk sebuah tulisan dengan tutur dan tata bahasa terbaik serta data terlengkap yang saya miliki.
Seperti sudah saya singgung diawal tulisan, saya akan lanjutkan tulisan ini setelah saya dapatkan kembali 2 (dua) tulisan sdr AW tersebut untuk saya arsip di Notes Fb saya dan blog yang saya miliki karena tulisan tersebut menjadi bagian dari sejarah perjalanan lahirnya Pilkada Tangsel yang tidak bisa ditiadakan begitu saja oleh siapapun dengan cara apapun. Dan karena tulisan tersebut dikaitkan dengan saya cahPamulang sebagai pribadi maka kewajiban saya untuk mendokumentasikannya walau akun yang empunya sudah lenyap di jagat FB ini.
Bila pak Bayu Saylendra berkawan dengan seorang preman jalanan di Tangsel atau mungkin berkawan pula dengan Preman Banten sekalipun (bila mitos itu memang ada), tentunya berbeda dengan saya yang hanya solitaire yang kerap didera pengapnya kegelapan yang menakutkan. Secercah cahaya semilir angin seteguk air, cukup lah bagi saya untuk merayapinya sehingga tak harus berkawan dengan preman manapun untuk melewati gelap yang tak berujung.
Saya teringat dialog selintas dengan seorang ibu muda yang cantik cerdas memikat disalah satu personal blognya di Multiply sekian tahun yang lalu, dalam tuturnya ada kalimat demikian :
Berlanjut di session berikutnya ... silahkan pak Bayu Saylendra tanggapi seperlunya dahulu, sekalian lengkapi dengan data yang saya perlukan. Sembari itu, saya akan posting artikel-2 J Piliang dan Artikel Aru Wijayanto di notes saya
:)
Salam
http://facebook.com/cahPamulang
Pamulang, jelang berakitifitas
(hujan, melawan dingin dan waktu yang tertelan hanya demi kehormatan yang tak terbeli)
Senin, 17 Januari 2011
Dan juga saya tujukan kepada siapapun yang merasa terintimidasi oleh saya baik secara Kontak Personal ataupun Kontak Terbuka.
Begitu dulu prolog saya, silahkan yang ingin berkomentar, tentang judul dan prolog tersebut.
Kini saya sedang trace 2 (dua) posting Aru Wijayanto (Ikut - Menulis Airin) dan (Menulis Andre Taulany) serta link-link terkait didalamnya, dimana diantara kedua posting tersebut, saya memberi apresiasi positif dan support atas kemampuannya merangkai kalimat yang layak dan pantas dikembangkan dan disandingkan dengan tulisan J Piliang, yang kini menjadi Kolumnisnya(?) TangerangNews.com. Dan sudah semestinya pula tulisan sdr AW yang terkait dengan Pilkada Tangsel, diposting di reply post artikel J Piliang di TangerangNews.com atau dimanapun saja yang dapat menjadi pengimbang tulisan semacam. Selanjutnya juga saya mendorong siapapun yang mampu menulis dengan baik dengan style apapun untuk partisipasi di Pilkada Tangsel ini di Notes masing-masing bukan di Wall agar dapat mudah di-share kesana kemari. Link artikel ada di alamat berikut :
- http://www.facebook.com/notes/aru-wijayanto/ikut-menulis-airin/190916234253335 (data tercover)
- http://www.facebook.com/notes/aru-wijayanto/menulis-andre-taulany/190958450915780 (saya perlu copy yg ini)
Selanjutnya lanjut ke pernyataan pak Bayu Saylendra, berikut kronologisnya versi text ter-edit dan screenshots yang bermula dari pertanyan sdr Asep Kumandang di status saya tentang hujan di Pamulang kala itu, yang kemudian pak Bayu Syailendra menimpalinya dengan beberapa posting yang endingnya bagi saya memang ditujukan ke saya cahPamulang sebagai pribadi, simak rangkaian kalimat-kalimat tersebut :
1. Asep Kumandang (http://www.facebook.com/profile.php?id=100002031480082)Mohon pak Bayu Saylendra dapat memberikan segera copy text dialog lewat PM dengan sdr AW tersebut, lengkap dengan Subject dan Isinya, karena walaupun akun AW sudah lenyap namun copy PM tersebut tetap akan ada di Inbox pak Bayu. Selain itu tentunya saya juga akan minta bantuan kawan atau siapapun yang kenal AW untuk secara personal menyampaikan apa yang menjadi penyebab dia menutup akun FB-nya. Kalau memang stimulan-nya dari saya, sudah selayaknya saya perlu tahu dan minta penjelasan detail darinya.
Cah ada Copy-annya tulisannya Aru gak (menulis Andre), kok tiba2 raib di telan bumi bersama FB-nya..
2. Bayu Saylendra (http://www.facebook.com/BAYUSAYLENDRA)
Jarang dari kita yang menyadari, pena di tangan orang2 tertentu dapat menjadi senjata yang mematikan melebihi sebuah senapan maupun meriam, tapi ada orang2 diantara kita yang menyadari den memanfaatkan itu dengan darah dingin dan tanpa ekspresi,untuk membunuh membungkus dengan bahasa intlektual seolah-olah benar yang dengan maksud membunuh karakter sesorang untuk orang seperti itu, ada teman saya MAHDI yang preman jalanan ditangsel berkomentar:" .....tuh orang emang bangsattt !!
3. Cah Pamulang @AK,...
Semalam saya masih kasih reply dia tulisan tentang Arsid Andre, mungkin belum sempat saya copy, bagus gaya tuturnya, kalau Tangsel banyak yang mampu menyusun kalimat macam dia sangat baik.
4. Cah Pamulang @BS,...
Pena dapat setajam apapun, baik ditangan orang yang bisa menulis atau tidak. Hanya saja maksud pak Bayu posting di reply status hujan saya arahnya kemana? Apalagi ada kata-kata dibawahnya yang seperti itu, apa sengaja pak Bayu tujukan kesaya? Bisa beri penjelasan pak :)
5. Bayu Saylendra
@CP : aku pètama lihat postingan bung Aru yg jelas isinya adalah pelecehan dan penghinaan terhadap Airin di wall CP , dan CP membèri komen semacam pèrintah pada Bung Aru untuk segera posting di semua tempat, sebenarnya hal ini yang aku mau tanyakan pada CP kalo yg membèri pèrintah orang yang aku tidak tahu mungkin aku tdk peduli, tapi ini orang secerdas CP, lalu maksudnya apa ?
Dan sekarang akibatnya apa ? bung Aru menutup acauntnya yang seharusnya tidak perlu terjadi andai saja CP bijaksana, trus trang saya sempat bicara dengan Bung Aru di Inbox......
6. Cah Pamulang @BS,..
Baik akan saya jawab, di notes tersendiri, bukan di status ini. Sayang saya trace akun AW sudah ngak ada, saya ingat ada 2 postingan dia yang sya komentari, terakhir di artikel Arsid dan Andre.
:)
7. Cah Pamulang @BS,...
Kalau ada rekaman reply saya ke artikel AW, tolong juga pastekan kemari, atau ke notes yang akan saya buat. Saya nggak sempat bikin recordnya semalam. dan atau ada rekaman PM pak Bayu ke AW, saya juga ingin bisa dipaste kemari.
Ditunggu pak
Kemudian selanjutnya pak Bayu Saylendra posting di wall saya sbb :
8. Bayu SaylendraPosting tentang "Ghibah" tersebut tentu sangat baik untuk disimak siapapun, namun karena kronologisnya sewaktu di link ke wall saya setelah reply-reply yang pak Bayu lakukan di wall sebelumnya, rasanya memang merupakan bagian tak terpisakan dari peristiwa sebelumnya. Saling mengingatkan diatara sesama umat memang sangat perlu apalagi dalam suasana Pilkada Tangsel yang mendebarkan seperti saat ini. Saya hormati postingan tersebut, dan akan saya lengkapi secukupnya untuk dapat lebih mencerahkan kita semua, yang seumat, pada kondisi apa Ghibah itu diperbolehkan.
"Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pernah bertanya kepada para sahabatnya: Tahukah kamu riba apakah yang teramat berat di sisi Allah? Mereka menjawab: Allah dan RasulNya yang maha tahu. Kemudian bersabdalah Rasulullah: Sesungguhnya riba yang teramat berat di sisi Allah, ialah: menghalalkan kehormatan pribadi seorang muslim."
9. Cah Pamulang @BS,..
Ini istilahnya "Ghibah" kalau saya tak keliru
Dalam menyikapi sebuah tulisan, saya berupaya mengendalikan emosi sesaat saya kala membaca suatu rangkaian kalimat dalam bentuk dan gaya apapun, saya gali nilai-nilai positif apa yang terkandung didalamnya karena banyak hal dapat saya pelajari dari tulisan tersebut, sehingga emosi marah atau tidak suka yang muncul diawal dapat saya tekan, tidak merusak akal dan nalar saya dalam memberikan respon, yang berakibat munculnya serpihan kata-kata bermakna serapah. Saya akan baca berulang kemudian saya cari rujukan terkait dengan hal itu, selanjutnya baru saya rangkai dalam bentuk sebuah tulisan dengan tutur dan tata bahasa terbaik serta data terlengkap yang saya miliki.
Seperti sudah saya singgung diawal tulisan, saya akan lanjutkan tulisan ini setelah saya dapatkan kembali 2 (dua) tulisan sdr AW tersebut untuk saya arsip di Notes Fb saya dan blog yang saya miliki karena tulisan tersebut menjadi bagian dari sejarah perjalanan lahirnya Pilkada Tangsel yang tidak bisa ditiadakan begitu saja oleh siapapun dengan cara apapun. Dan karena tulisan tersebut dikaitkan dengan saya cahPamulang sebagai pribadi maka kewajiban saya untuk mendokumentasikannya walau akun yang empunya sudah lenyap di jagat FB ini.
Bila pak Bayu Saylendra berkawan dengan seorang preman jalanan di Tangsel atau mungkin berkawan pula dengan Preman Banten sekalipun (bila mitos itu memang ada), tentunya berbeda dengan saya yang hanya solitaire yang kerap didera pengapnya kegelapan yang menakutkan. Secercah cahaya semilir angin seteguk air, cukup lah bagi saya untuk merayapinya sehingga tak harus berkawan dengan preman manapun untuk melewati gelap yang tak berujung.
Saya teringat dialog selintas dengan seorang ibu muda yang cantik cerdas memikat disalah satu personal blognya di Multiply sekian tahun yang lalu, dalam tuturnya ada kalimat demikian :
Lebih Baik Menyalakan Lilin Walau Sebatang Daripada Mencerca KegelapanDan saya hanya timpali dengan ucapan, semoga lilin itu menjadi penerang kegelapan disekitar ibu, walau akhirnya habis ditelan waktu dan kembali kegelapan menjadi kawan. (sedikit lupa ingat-ingat saking lamanya)
Berlanjut di session berikutnya ... silahkan pak Bayu Saylendra tanggapi seperlunya dahulu, sekalian lengkapi dengan data yang saya perlukan. Sembari itu, saya akan posting artikel-2 J Piliang dan Artikel Aru Wijayanto di notes saya
:)
Salam
http://facebook.com/cahPamulang
Pamulang, jelang berakitifitas
(hujan, melawan dingin dan waktu yang tertelan hanya demi kehormatan yang tak terbeli)
Senin, 17 Januari 2011
- Lanjut ke Benarkah Aru Wijayanto (AW) Menutup Akun FB-nya Karena Terprovokasi cahPamulang? Bukan Karena Merasa Terintimidasi? (2) http://www.facebook.com/note.php?note_id=488294387342
Benarkah Aru Wijayanto (AW) Menutup Akun FB-nya Karena Terprovokasi cahPamulang? Bukan Karena Merasa Terintimidasi? (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar