Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 150 orang undangan dari seluruh Indonesia memeriahkan launching klub poligami di Hotel Grand Aquila Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam.

Para tamu undangan yang datang di antaranya dari Papua, Jakarta, Tasikmalaya dan Garut. Dalam peresmian tersebut, hadir juga ketua klub poligami Malaysia Global Ikhwan Chodijah Binti Am.

Di samping peresmian klub poligami, dalam kegiatan yang bertema `Poligami Obat  Mujarab Untuk Mendapatkan Cinta Allah`, digelar juga konser musik, operet dan penjelasan mengenai poligami.

Ketua Global Ikhwan Chodijah Binti Am mengatakan, klub poligami tersebut awal mulanya diresmikan di Malaysia. Untuk itu, global ikhwan akan mendirikan cabang klub poligami di Indonesia dan dimulai dari daerah Jawa dan Sumatera.

"Sebelum meresmikan klub poligami di Bandung, saya sudah berkeliling Indonesia untuk menyampaikan misi tentang poligami," katanya ketika dihubungi ANTARA.

Menurut dia, klub poligami di Malaysia sekarang sudah berjalan dengan lancar bahkan sekarang klub poligami sudah memiliki 300 anggota yang tersebar di berbagai negara, seperti Indonesia, Australia, Singapura, Timur Tengah, Thailand dan negara-negara lainnya.

Ia menjelaskan, poligami menjadi obat mujarab untuk mendapatkan cinta Allah sebab dengan poligami seseorang akan senantiasa mengalami kesusahan dalam hidupnya.

"Ketika dia dalam kesusahan maka dia akan meminta pertolongan kepada Allah. Kesusahan yang dialami seorang istri yang suaminya berpoligami sifatnya terus menerus, maka dia pun akan terus meminta tolong kepada Allah," ujarnya.

Ia mengaku, sebagai wanita awalnya  menolak poligami, bahkan seluruh keluarganya pun menolak dengan alasan takut Chodijah tidak bahagia dan terlantar.

Tapi, ia melanjutkan, setelah selama 30 tahun menjalani hidup sebagai seorang istri yang dipoligami, justru dirinya mendapatkan cinta Allah, karena senantiasa berkomunikasi dengan-Nya.

Chodijah tidak memungkiri jika pendirian klub poligami di Indonesia  akan menimbulkan penentangan dari berbagai pihak apalagi kaum hawa. "Hal itu juga terjadi di Malaysia ketika pertama kali dideklarasikan, namun sekarang semua sudah bisa menerimanya," katanya.

"Untuk di Indonesia sendiri saat ini ada 30 keluarga yang bergabung dalam klub poligami dan sementara saya akan mendeklarasikan di Jawa dan Sumatera dulu. Sudah itu baru ke seluruh Indonesia," katanya.(*)