Clara Sumarwati, Wanita Pertama RI di Everest (Gatra 2006)

Clara Sumarwati Wanita Pertama RI di Everest

Jakarta, 20 Juli 2006 01:00
Tokoh Wanadri Herry Macan yakin, Clara Sumarwati, pendaki asal kelompok pencinta alam Wanadri Bandung adalah putri Indonesia pertama melakukan ekspedisi puncak Everest pada 1995.

Herry menyampaikan hal itu kepada Deputi Kewirausahaan kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Sudrajat Rasyid, di Jakarta, Rabu (19/7), yang menerima sepuluh putri Indonesia yang saat ini sedang dipersiapkan untuk melakukan ekspedisi ke puncak gunung Everest, Nepal, tahun depan.

"Reputasi Clara sebagai pendaki puncak Everest itu tercatat dalam sebuah website. Saya lupa website-nya," kata Herry, yang juga diakui para pendaki yang hadir dalam pertemuan itu sebagai seorang senior.

Bahkan dua pendaki Indonesia yang juga pernah menaiki puncak Everest yaitu Kapten Misirin dan Mudjiono dari Kopassus membenarkan bahwa mereka pernah bertemu dengan Clara pada ketinggian 8000 meter menjelang puncak Everest tersebut. Menurut mereka yang meragukan Clara sebagai putri pertama mencapai puncak Everest itu karena yang bersangkutan tidak mengabadikan dirinya melalui kamera, sehingga tidak ada bukti bendera Indonesia menancap di puncak gunung tersebut.

"Saya tidak ingin menimbulkan kontroversi dengan masalah pendakian yang telah dilakukan Clara, tapi yang penting bagaimana kesepuluh putri Indonesia ini bisa membawa misi mereka dengan berhasil," ujar Misirin.

Ketua tim ekspedisi, Dwi Astuti Soenardi mengemukakan, kesepuluh putri yang terpilih untuk melakukan ekspedisi tersebut yaitu Efi Roosetiawati dari Himpala Unas Jakarta, Nikmatur (DIM Universitas Malang) dan Hera (Wanadri Bandung). Selain itu juga Emi (Himpala Unas Jakarta), Sunus (Jakarta), Ubaidah (Himpala Unas Jakarta), Joan (Mahitala Unpar Bandung), Fitri (Talase Universitas Pancasila Jakarta) dan Impu (Mahitala Unpar Bandung).

Menurut dia, kesepuluh putri yang dipastikan untuk mendaki puncak Everest itu telah menjalani seleksi dari 60 pendaki putri se Indonesia yang mendaftar. Mereka yang telah lolos dalam seleksi ini, katanya, sejak Mei lalu mengikuti latihan fisik yang ditangani pelatih Hartman Nugraha.

Adapun latihan yang akan diikuti diantaranya latihan beban dan aerobik di fitness serta dilanjutkan dengan latihan simulasi di Taman Nasional Gede Pangrango dan "base camp" di Cibodas. "Setiap hari pendaki putri akan jalan cepat naik turun gunung Gede Pangrango dengan beban ransel yang dibawa setiap pendaki seberat 1/3 dari berat badan masing-masing."

Dijelaskanya, mulai Agustus selama dua minggu akan masuk pemusatan latihan di grup 1 Kopassus Serang untuk mengikuti latihan mental dan disiplin. Setelah itu pada Oktober berangkat ke Nepal untuk melakukan latihan pendakian pada musim dingin di pegunungan Himalaya.

"Kami akan berlatih mendaki gunung es dan salju bersama para climbing Sherpa yang telah berpengalaman beberapa kali sukses mendaki puncak everest. Climbing Sherpa juga telah bersedia untuk menjadi pemandu dalam pendakian musim semi puncak Everest tahun 2007 nanti," katanya.

Menurut Dwi memang mereka merupakan putri-putri kedua yang akan menaklukkan puncak Everest setelah Clara.

Walaupun demikian, katanya, mereka ingin mencatatkan dalam sejarah tim pendaki wanita Asia Tenggara yang pertama berada dipuncak Everest itu. [EL, Ant]

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya