Minggu, 30/01/2011 | 22:55 WIB
Brebes - Ketua umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin menegaskan, dirinya akan terus konsisten melanjutkan gerakan melawan kebohongan yang dilakukan Presiden SBY.
“Meski ada reaksi dari sekelompok masyarakat yang menamakan Gerakan Massa Anti Din Samsudin yang disingkat GADIS, kami akan terus melakukan pertemuan tokoh lintas agama untuk membahas tentang kebohongan pemerintah, dan membahas berbagai kasus korupsi,” kata Din di sela-sela Musyawarah Daerah (Musda) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Brebes, di Pondok Pesantren (Ponpes) SMK Muhammadiyah Wanasari, Kabupaten Brebes (Jateng), Minggu (30/1).
Din juga menyayangkan munculnya gerakan massa anti dirinya. Din mengaku bersedih dan menyayangkan sikap pemerintah dan pendukungnya, yang dinilai mengalihkan persoalan dari substansi kepada persoalan-persoalan yang sangat tidak substansi, bahkan bernada personal.
“Gerakan tokoh lintas agama adalah gerakan moral untuk perbaikan dan kemajuan kehidupan bangsa, dan diharapkan pesan-pesan moral dari para tokoh agama tersebut walaupun menyentuh persoalan-persoalan politik kebangsaan, bisa disikapi terutama dengan memperhatikan substansinya,” kata Din.
Pada bagian lain, Din mengungkapkan, pemerintah telah gagal dalam mengusut kasus mafia pajak dan hukum Gayus Tambunan. Menurut Din, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus merealisasikan 12 butir hasil pertemuan dengan tokoh lintas agama beberapa waktu silam. (Py)-jakartapress
Gambar: From the album:
Daniel Joko Suwanto's Photos Mimbar Rakyat 28 Januari 2011 by Suara Rakyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar