Jangan Izinkan Anak Anda Facebookan!

INILAH.COM



INILAH.COM, Jakarta - Penculikan anak lewat Facebook belakangan ini makin marak. Dari sisi kejiwaan psikolog menilai anak-anak tak perlu Facebookan karena lebih banyak sisi negatifnya.

Psikolog Dadang Hawari menilai Facebook bukan untuk anak-anak karena bisa mendorong perilaku-perilaku yang tidak seharusnya dilakukan pada usia tertentu. “Kalo menurut saya Facebook itu tidak boleh, untuk apa membuka Facebook,” kata Dadang di Jakarta, kemarin.

Ia mencontohkan beberapa waktu lalu ada kasus anak yang lari dari rumah hanya untuk bertemu dengan teman Facebooknya. Padahal sebelumnya sama sekali belum kenal. “Peristiwa itu tidak menutup kemungkinan akan merembet ke kasus-kasus baru lainnya,” katanya.

Penggiat anak Muhammad Jonny mengatakan Facebook seperti pedang bermata dua. Di satu sisi bisa sangat berguna bagi orang banyak. Tapi bila tidak digunakan secara bijak akan menimbulkan masalah. “Rule orang tua sebagai protector anak-anaknya seharusnya lebih ditingkatkan lagi dengan bersikap edukatif,” paparnya.

Orang tua pun sebaiknya menciptakan suasana yang nyaman untuk anak-anaknya di rumah. Alhasil, anak-anak menjadi betah dan tidak keluar rumah hanya untuk mencari media berinteraksi lainnya, termasuk Facebook. Anak-anak pun dapat menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang jauh lebih bermanfaat.

“Di usia berapapun, orang bisa mengakses Facebook. Tapi yang jelas anak-anak harus dibekali dengan awareness yang cukup dengan cara orang tua memberikan guidance dan direction kepada anak sehingga Facebook menjadi tepat guna,” tambahnya.

CEO perusahaan keamanan Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan tidak ada software khusus yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi suatu profil di Facebook berbahaya atau tidak. “Cara kerjanya tidak seperti itu, jadi harusnya yang punya FB (Facebook) tiap nambah friend harus hati-hati gitu,” imbuhnya.

Salah satu masalah yang cukup besar dihadapi sekarang adalah game-game di FB. Game biasanya dimainkan banyak user dan mayoritas tidak mengenal user lainnya bahkan seringkali asal add friends saja.

“Itu masalahnya. Cara yang terbaik adalah mendidik anak supaya nggak sembarangan add friend. Kalau mencegah melalui software memang belum bisa. Software baru bisa mencegah virus atau link di Facebook yang berbahaya melalui software security,” jelasnya.

Sementara fitur parental kontrol di software komputer juga tidak bisa menghalau penculik di internet. Parental conrol sifatnya hanya untuk membatasi link dan game-game yang dimainkan.

“Saya gak yakin apakah parental control itu bisa membatasi game di FB. Game rating 15 tahun ke atas sama 10 tahun masih bisa diatur di parental control. Tetapi Facebook seharusnya memiliki fitur untuk memberi tahu bahwa ini layanan ini untuk umur berapa?” paparnya. Ia mencontohkan anak kecilpun masih bisa main navy hour yang sebenarnya bukan diperuntukkan bagi seusianya. [mdr]

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya