Ketahui Jabat Tangan Yang Bermakna

SUARA MERDEKA CYBERNEWS
10 Desember 2009 | 11:30 wib

Ketahui Jabat Tangan Yang Bermakna

image

Berjabat tangan sudah menjadi bagian ritual dunia usaha. Mungkin Anda terkadang menganggap berjabat tangan bukanlah hal penting apalagi tidak terlalu perlu dipikirkan panjang-panjang, tetapi tidak bagi orang yang sedang berjabatan dengan Anda. Sikapnya dalam berjabatan menampilkan sebagian besar kesannya terhadap Anda.

Ingatkah Anda bagaimana kesalnya Anda bila berjabatan dengan orang yang memberikan jabatan yang amat lemah lunglai atau sebaliknya terlalu keras bersemangat.

Jangan sampai Anda dikategorikan sebagai orang yang mengesankan tidak baik saat berjabat tangan. Berikut beberapa teknik berjabatan tangan yang efektif :

Tataplah mata lawan bicara Anda saat berjabatan tangan dengannya. Tidak ada yang lebih mengacuhkan selain jabatan tangan tanpa tatapan mata. Ini menunjukkan rasa tidak hormat atau tidak tertarik. Dengan menatap lawan bicara saat berjabatan, Anda menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan diri.

Berjabat tanganlah dari telapak ke telapak. Jangan berjabatan tangan dengan mempertemukan telapak dengan jari, atau jari dengan jari. Dengan berjabatan tangan dari telapak ke telapak (seutuhnya) akan memberikan perasaan bersahabat dan tidak meninggalkan perasaan yang tidak nyaman atau terluka.

Jangan terlalu akrab. Beberapa orang bertindak berlebihan dengan menarik tangan lawan dan secara keras mengayunkan ke atas ke bawah. Jabat tangan semacam ini sama dengan “mulut besar”. Bersikaplah percaya diri, jangan membuat orang lain kesal.

Sadarlah akan keterbatasan phisik seseorang. Orang jompo, cacat, atau penderita arthistis mungkin memiliki tulang yang lemah dan keterbatasan gerak. Melukai seseorang saat berjabatan tangan mungkin justru menutup pintu bukannya membuka pintu hubungan yang baik.

Ingatlah untuk menciptakan jabat tangan yang bermakna. Jika Anda berjabatan tangan lalu dengan segera menarik tangan Anda dan melanjutkan pembicaraan seolah-olah tidak terjadi apa-apa, maka orang akan menganggapnya sebagai jabatan tangan tidak berarti dan tidak tulus.

Berikan pada lawan Anda beberapa saat untuk menunjukkan perhatian Anda melalui kontak mata atau pembicaraan sebelum Anda menarik tangan Anda. Mereka akan merasa bahwa mereka sedang bertemu dengan orang yang layak.

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya