Brokoli Efektif Cegah Stroke dan Jantung

INILAH.COM



INILAH.COM, London - Brokoli ternyata efektif mencegah serangan jantung dan stroke. Zat kimia sulforaphane yang terkandung di dalam brokoli, berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyumbatan arteri.
Tanaman lain seperti bunga kol, tauge, kubis dan pak choi juga mengandung zat kimia ini. Tetapi dari keseluruhan sayur itu, brokoli memiliki kadar paling tinggi.
Hasil penelitian Journal Arteriosclerosis Thrombosis and Vascular Biology mengklaim, brokoli efektif mencegah serangan jantung dan stroke. Zat kimia sulforaphane yang terkandung di dalam brokoli, menurut peneliti, berfungsi menguatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyumbatan arteri.
Penelitian yang dilakukan pada tikus ini, menurut para peneliti dari Imperial College London, bisa menemukan kandungan zat kimia tertentu pada sayuran yang sangat penting dalam membantu pasien penyakit jantung.
"Selain menambah bukti yang mendukung pentingnya makan sayur lima porsi sehari, zat biokimia yang ditemukan melalui penelitian ini bisa menghadirkan pendekatan medis yang lebih terarah untuk mencegah penyakit yang memicu serangan jantung dan stroke."
Cara kerja sulforaphane, menurut peneliti, arteri yang berbentuk melengkung lebih berisiko terserang penyakit karena kekurangan protein yang dikenal dengan Nrf2. Sementara arteri yang lurus, lanjut peneliti, dilindungi protein tersebut. Perlindungan ini akan mencegah sel-sel mengalami peradangan, indikasi awal perkembangan penyakit jantung.
Nrf2 pada arteri yang bengkok atau area percabangan arteri, menurut peneliti, akan diganggu sebuah protein dari area tersebut. Hal ini akan membuat fungsi perlindungan dari Nrf2 tersebut tidak bekerja.
Tetapi, terang peneliti, sulforaphane terbukti bisa mengaktifkan kembali Nrf2 di area arteri yang berisiko tersebut dan mengembalikan kemampuan arteri untuk melindungi diri.
Zat yang dihasilkan, menurut peneliti, bisa melindungi area yang bermasalah tersebut agar bebas dari penyakit untuk jangka waktu yang lebih lama.
"Kami menemukan bahwa lapisan dalam sel-sel pada percabangan dan arteri yang melengkung kekurangan bentuk Nrf2 yang aktif. Hal ini bisa menjelaskan mengapa area tersebut lebih berisiko mengalami peradangan dan penyakit," kata pimpinan penelitian Dr Paul Evans, seperti dikutip situs dailymail.
Pengobatan dengan komponen alami sulforaphane, terang dia, terbukti mengurangi peradangan dengan cara mengaktifkan kembali Nrf2 di area yang sangat berisiko. [L1]

Artikel Terkait :



1 komentar:

Rusa Bawean™ mengatakan...

nice info
makasih yaaa
:)

Arsipnya