Petani Tembakau: Boikot Rokok Putih Amerika

Harus ada keberanian dari pemimpin negara dalam mengambil kebijakan.
Rabu, 16 Juni 2010, 15:56 WIB
Antique
  (Antara/Syaiful Arif )
VIVAnews - Pernyataan sikap Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengenai tidak akan melakukan pemboikotan produk rokok putih produksi Amerika Serikat, mendapat kecaman keras dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah.

Pasalnya, negara Paman Sam tersebut berani memboikot rokok kretek Indonesia, kenapa sebaliknya Indonesia tidak berani memboikot rokok putih.

Ketua APTI Jawa Tengah, Nurtantio Wisnu Brata mengatakan memang harus ada keberanian dari pemimpin negara dalam mengambil kebijakan. Sebagai contoh, merespon kebijakan dari Amerika yang melarang masuk rokok kretek Indonesia ke negaranya.

"Ya, kalau Amerika melarang, kita juga harus berani melarang atau memboikotnya," kata dia kepada VIVAnews, Rabu 16 Juni 2010.

Dengan tunduknya negara kita atas kebijakan tersebut, lanjut dia, berarti negara ini masih belum bebas dari penjajahan. Hal itu telihat dari sikap pemerintah yang masih mau diinjak-injak mengenai kebijakan rokok kretek.

"Makanya minggu depan, kita akan ke Menteri Perdangan dan Menteri Perindustrian untuk menyampaikan surat keberatan," tutur Wisnu.

Adapun isi surat tersebut dikatakan Wisnu, yakni berisi tuntutan untuk melindungi kepada produk rokok kretek Indonesia. Sebab, rokok kretek ini merupakan warisan budaya bangsa Indonesia.

"Kita mengharapkan rokok kretek dijadikan sebagai warisan budaya. Dengan begitu, keberadaannya harus dilindungi," ungkap Wisnu.

Mengenai apakah petani tembakau akan melakukan demo, dia mengaku saat ini para petani sudah lelah karena untuk menghadang RPP Tembakau saja sudah lelah. "Mungkin nanti kita akan gelar aksi yang di dalamnya mencakup demo tolak RPP Tembakau dan pemboikotan rokok putih," ujar dia.

http://multiply.com/gi/sudarjanto:journal:15805

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya