Organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) mendesak pihak kepolisian agar menangkap sejumlah selebritas yang diduga terlibat video asusila.
"Kalau polisi nggak bisa tangkap, kita dari FPI akan bertindak," ungkap Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Salim Umar Alatas saat ditemui di kantornya di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (14/6).
Salim mengatakan, FPI memberi waktu satu pekan untuk menangkap penyanyi Nazril Ilham alias Ariel, Luna Maya dan Cut Tari yang diduga terlibat dalam rekaman video porno.
"Kita mendesak polisi menangkap ketiganya, bukan hanya penyebar rekamannya saja," ujar Salim seraya menambahkan polisi juga harus menghukum semua artis lain yang pernah terlibat aksi pornografi.
Kali ini, FPI bersungguh-sungguh dengan seruannya. Karena, jika tidak digubris Mabes Polri, FPI sendiri yang akan mendatangi kediaman Luna dan menyeretnya ke polisi.
"Kita akan sweeping, mendatangi rumah Luna Maya," tegasnya.
Habib Salim juga mempertanyakan, mengapa video mirip Ariel, Luna dan Cut Tari bisa beredar luas di masyarakat. Jika alasan merekam video tersebut untuk kebutuhan pribadi, harusnya jangan sampai bocor.
"Kenapa pribadi bisa tersebar? Yang itu harus dipertanyakan, itu adalah keteledoran pribadi. Kalau memang hilang, hilangnya kapan? Sudah buat laporan polisi belum? Di mana hilangnya, kita harus tahu," kritiknya.
Habib Salim membantah pendapat yang menyebut Ariel, Luna dan Cut Tari sebagai korban penggandaan video mesum.
"Korban bagaimana? Ini sudah beredar luas. Di desa-desa, sampai tukang ojek tahu," tuturnya. ry/ald
Tidak ada komentar:
Posting Komentar