Sumber : http://multiply.com/gi/sudarjanto:journal:15757
Ariel dan Luna Ogah Komentar Soal Cut Tari
Baik Ariel maupun Luna Maya tidak ingin berkomentar banyak soal peredaran video porno.
Senin, 14 Juni 2010, 18:34 WIB
Ita Lismawati F. Malau
Luna Maya & Ariel (Beno Junianto/VIVAnews)
VIVAnews - Dua artis, Ariel 'Peterpan' dan Luna Maya mengaku terpojok dengan pemberitaan soal video syur yang beredar di publik. Satu artis lainnya yang terseret kasus ini adalah Cut Tari. Bagaimana Ariel dan Luna menanggapi Cut Tari?
"Untuk nama lain, no comment. Tapi banyak pihak yang menunggangi," kata Ariel dalam wawancara khusus tvOne, Senin 14 Juni 2010.
Meski demikian, Ariel sempat memberikan penilaian mengenai video yang beredar di publik, "Terlalu kreatif yang beredar di luar itu," kata dia.
Apakah anda merasa teraniaya? "Lumayan."
Baik Ariel maupun Luna Maya tidak ingin berkomentar banyak soal peredaran video porno yang disebut mirip mereka karena kasus ini sudah ditingkat penyelidikan di Mabes Polri. Yang pasti, keduanya mengaku dipojokkan dengan pemberitaan. "Pemberitaan itu terlalu berlebihan dan kami tidak seperti yang dipikirkan orang," tegas Luna Maya.
Sepanjang sesi wawancara itu, Ariel tak henti memegang tangan Luna sambil mengusap-usap menggunakan jempol.(np)
• VIVAnews
Luna-Ariel Blak-blakan Soal Video Seks
"Ini benar-benar sudah pencemaran nama baik, belum terbukti, proses hukum masih berjalan."
Senin, 14 Juni 2010, 18:16 WIB
Umi Kalsum
Luna Maya&Ariel (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
VIVAnews - Luna Maya dan Nazriel Irham alias Ariel akhirnya bicara blak-blakan seputar kasus video seks yang diakitkan dengan mereka. Keduanya menilai pemberitaan terkait video tersebut sudah sangat berlebihan.
Meski wajahnya terlihat lelah, Luna dan Ariel menjawab sejumlah pertanyaan dalam sebuah wawancara khusus dengan Pemimpin Redaksi tvOne Karni Ilyas, Senin, 14 Juni 2010. Berikut petikannya:
Anda betul-betul menggemparkan Republik ini. Kasus ini sudah menutupi Century, Susno Duadji. Sebenarnya apa yang terjadi?
Luna: Yang terjadi? Kita juga bingung apa yang terjadi. Komentar di luar sudah terlalu over exposed dan berlebihan. Saya rasa yang terjadi tidak seperti apa yang mereka pikirkan. Tapi ini satu hal yang dibesar-besarkan, di-blow up sedemikian rupa, seakan-akan besar banget. Padahal nggak juga. Yang jelas kita tidak merasa dan kita tidak seperti apa yang orang tuduhkan.
Ariel: Ya, berlebihan.
Berlebihan bagaimana?
Ariel: Yang jelas ini masih berjalan, kita sudah serahkan kepada pihak berwajib proses dan segala macam. Jangan ada yang dilebih-lebihkan sebelum ada keputusan pasti.
Jadi itu bukan Ariel dan Luna?
Luna: Yang jelas tidak seperti yang dituduhkan ke kita.
Dibesar-besarkan. Kira-kira siapa yang membesar-besarkan? Siapa yang dirasa Ariel?
Luna: Mungkin ada pihak-pihak yang diduga.
Ariel: Kalau di benak saya sih ada saja, tapi kalau belum ada bukti bisa jadi fitnah.
Yang menyebarkan ini motifnya apa?
Ariel: Motifnya bisa banyak sekali. Mungkin, kan dalam dua tahun saya nggak keluar album, baru bulan depan. Ini pas banget satu bulan, terjadi hal ini. Ini kan pastinya lebih ke pembunuhan karakter.
Ada faktor persaingan?
Ariel: Mungkin bisa jadi, saya nggak bisa memastikan
Apa sebelumnya ada orang yang telepon, mengancam?
Ariel: Kalau ancaman nggak sama sekali. Nggak ada ancaman.
Saat terjadi Ariel dan Luna di mana? Reaksi pertama?
Luna: Yang pasti kaget karena dalam pikiran saya, saya tidak pernah terbersit sedikit pun ini akan terjadi, hal ini akan terjadi pada kita berdua. Yang jelas saya sangat terpojok. Yang saya sesalkan ini benar-benar sudah pencemaran nama baik, belum terbukti, proses hukum masih berjalan. Kan kita sudah serahkan pada lawyer, pada yang berwajib untuk membuktikannya. Kita sudah tercemar, disudutkan. Belum apa-apa, belum ada pembuktian pada porsinya masing-masing, sudah dituduh Ariel dan Luna... Ariel dan Luna. Itu yang saya sesalkan berita jadi ter-blow up. Bukan kita tak mau bicara. Kenapa kita belum mau bicara karena kita sudah tunjuk lawyer. Ini ranah privacy, ini proses masih panjang. Saya ingin penyebar betul-betul tertangkap. Kita korban.
• VIVAnews
Luna: “Belum Terbukti, Nama Kami sudah Cemar”
Ariel menuding video sengaja disebarkan sebelum ia merilis album barunya.
Senin, 14 Juni 2010, 17:49 WIB
Siswanto
Luna Maya&Ariel (VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis)
BERITA TERKAIT
- Luna Maya Merasa Terpojok dan Disudutkan
- Suami Cut Tari Mendadak Kabur
- Akibat Video Seks, Eks Pacar Ariel Dihujat
- Jawaban Ariel Soal Video Porno
- Luna Maya Menjawab Soal Video Porno
VIVAnews – Artis Luna Maya menyesalkan gencarnya pemberitaan media massa yang mengaitkan video seks yang beredar di tengah masyarakat beberapa pekan terakhir dengan dirinya dan Ariel "Peterpan".
“Saya menyesalkannya. Ini pencemaran nama baik,” kata Luna yang didampingi Ariel ketika diwawancarai tvOne, Senin sore, 14 Juni 2010.
Luna mengatakan pencemaran nama baiknya terjadi karena media terus-terusan mengaitkan video itu dengan dirinya dan Ariel, sementara sampai hari ini belum ada bukti tentang keaslian video porno itu.
“Sekarang ini, nama kami sudah tercemar, padahal belum ada bukti apa-apa tentang itu (video),” kata Luna.
Ketika ditanya, benarkah saat dimintai keterangan di Markas Besar Polri mereka menyangkal dua sejoli yang ada di video menggegerkan itu adalah mereka, Luna hanya menjawab diplomatis.
"Pokoknya, kami tidak seperti yang orang pikir," katanya.
Luna menambahkan kasus yang menerpanya ini telah mereka serahkan kepada pengacara.
Sementara itu, Ariel menyatakan video itu sengaja disebarkan untuk menjatuhkan nama baiknya di dunia musik tanah air, khusus di saat ketika ia akan merilis album barunya.
Kasus video porno itu sedang ditangani Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Kepolisian RI. Dua artis ternama itu telah menjalani pemeriksaan pertama pada Jumat pekan lalu. Adapun Cut Tari, artis lain yang juga dikaitkan dengan peredaran video yang lain, hari ini menjalani pemeriksaan di Mabes Polri. (kd)
• VIVAnews
Luna Maya Menjawab Soal Video Porno
Luna dan Ariel juga tidak habis pikir mengapa pemberitaan ini menjadi begitu besar.
Senin, 14 Juni 2010, 17:17 WIB
Ismoko Widjaya
VIVAnews - Luna Maya dan Ariel 'Peterpan' angkat bicara. Keduanya menilai pemberitaan atas kasus video porno yang mirip mereka sudah berlebihan.
"Pemberitaan ini sudah terlalu berlebihan," kata Luna Maya yang didampingi Ariel dalam perbincangan khusus dengan Karni Ilyas di tvOne, Senin 14 Juni 2010.
Luna membantah semua pemberitaan yang saat ini dimuat di media. Apa yang ditulis di media, kata Luna, adalah tidak benar.
"Kami tidak seperti apa yang mereka pikir dan itu menjadi satu hal yang dibesar-besarkan," kata Luna yang duduk bersebelahan dengan Ariel, sang kekasih.
Luna dan Ariel juga tidak habis pikir mengapa pemberitaan media menjadi begitu besar. "Jadi seakan-akan beritanya besar banget. Padahal sih tidak juga," kata dia lagi.
Hal senada disampaikan Ariel. "Yang jelas, biar ini selesai dulu. Proses hukum masih berjalan. Kami sudah menyampaikan kepada yang berwajib. Harusnya jangan ada yang dilebih-lebihkan," kata Ariel. (wm)
• VIVAnews
Luna Maya dan Cut Tari Adalah Korban
Author : Malik Bawazier
Cut Tari (VIVAnews/ Anhari Lubis)
VIVAnews - Dalam perkara kasus dua video seks, mirip Ariel, Luna Maya dan Cut Tari harus dipandang dari sudut berbeda. Jika dilihat dari sudut pandang posisi kasusnya sendiri Cut Tari dan Luna Maya adalah korban yang patut untuk mendapatkan perlindungan hukum.
Dalam perkara Cyber Crime ini yang harus menjadi prioritas utama bagi polisi adalah mengusut tuntas pihak pelaku yang melakukan penyebarluasan video yang mirip dengan Cut Tari dan Luna Maya.
Yang menyebarluaskannya di internet itulah Penjahat Cyber Crime sesungguhnya. Atas tindak pidana yang telah dilakukan Pelaku kejahatan Cyber Crime itulah akibatnya banyak orang di negeri ini, bahkan sampai ke luar negeri yang akhirnya bisa menyaksikan rekaman "private" video tersebut.
Secara pidana penjahat cyber crime tersebut harus dihukum seberat-beratnya, sesuai dengan hukum dan ketentuan perundangan yang berlaku.
Saya sangat yakin dengan perangkat canggih yang dimiliki sekarang, polisi akan bisa segera melacak dan menangkap pelaku penyebarluasan yang pertama kali menyebarkan video ini ke internet.
Soal pembuat video ini sendiri, apabila dari hasil penyidikan nantinya dapat terbukti memang ada unsur niat dengan kesengajaan
membuatnya untuk kemudian dengan sengaja disebarluaskan, mereka baru bisa dikenai ancaman pidana baik secara KUHP, UU Pornografi maupun UU ITE.
Selama tidak ada unsur kesengajaan membuat video tersebut untuk menyebarluaskannya maka sangat sulit secara hukum untuk menjerat mereka.
Saya sangat yakin jelas bahwasannya sama sekali tidak ada niat maupun kesengajaan membuat video tersebut untuk sengaja disebarluaskan.
Saya sangat sepakat hendaknya perkara ini kita serahkan saja kepada pihak kepolisian selaku penyidik, lepolisian kita sudah canggih dan profesional.
Berikanlah ruang dan waktu seluas luasnya bagi penyidik, biarlah penyidik nanti yang akan bekerja dan menyidik siapa sesungguhnya yang dapat dijerat secara pidana. Kasus ini secara yuridis adalah persoalan "private" yang tidak dapat dibawa ke ranah publik, maka selama dalam proses hukum ini semua pihak wajib untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip hukum yang
berlaku di negeri ini.
Selalu senantiasa menerapkan azas "praduga tak bersalah" apalagi jelas ini menyangkut delik kesusilaan yang secara aturan hukum pun harus dilakukan secara tertutup mulai dari tingkat penyelidikan, penyidikan, penuntutan sampai kepada persidangan, apabila sampai ke tahap persidangan nantinya.
Secara tegas Cut Tari juga sudah menyatakan kalau keluarganya sama sekali tidak mempercayai bahwa yang ada dalam rekaman video
itu adalah dirinya. Hal ini juga dikuatkan oleh suaminya, Jusuf
Subrata.
Tentunya dia adalah orang yang paling tahu tentang diri Tari
sesungguhnya. Menurut Cut Tari, baik suami maupun ubu kandungnyapun tidak mempercayai bahwa wanita yang ada dalam rekaman itu adalah dia.
Kalau suaminya sendiri sudah bilang seperti itu, yaaah kita wajib menghormati hak hukum pendapat mereka.
Menurut pendapat saya dalam perkara ini ada beberapa prioritas yang bisa dilakukan, Pertama; Polri bersama Depkominfo
harus segera dan terus memblokir penyebaran video ini melalui internet demi ketentraman dan ketenangan masyarakat, sebagaimana kita ketahui Polri telah berusaha optimal dan hasilnya patut kita apresiasi dengan acungan jempol. Kedua; harus segera ditangkap siapa pelaku penyebarluasan pertama video ini ke internet.
Dan Ketiga; video ini terlebih dulu harus diuji keasliannya. Pengujian yang sahih bisa dilakukan secara materiil dan melalui analisa digital forensik sampai betul-betul bisa dipastikan bahwa video itu adalah asli ataukah hanya sekedar rekayasa yang super canggih.
Selama belum ada kesimpulan maupun putusan yang bersifat final baik dari suatu Institusi yang melakukan penyidikan yang sifatnya "Pro Justitia" dalam hal ini Polri maupun oleh Pengadilan nanti maka tak ada yang boleh serta merta menjustifikasi kalau yang ada di video itu adalah Cut Tari atau Luna.
Kalau mengatakan mirip dengan mereka saya kira silahkan. Soalnya begitu banyak orang yang mirip di dunia ini. Banyak sekali orang yang sangat mirip dengan Marrlyn Monroe atau Elvis Presley dan tokoh-tokoh terkenal lainnya.
Malah di sini ada juga acara televisi yang menampilkan seseorang yang mirip dengan sosok selebriti negeri. (adi)
Penulis adalah praktisi hukum.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar