PUJI-PUJIAN diberikan kepada almarhumah Andi Meriam Matalatta semasa hidup dan menjelang akhir hayatnya.
Dikenal sebagai artis yang santun dan rendah ( low profile) pada masa populernya, sebelum menjadi artis ternama dia merupakan sosok gadis yang membumi (down to earth) meski dibesarkan di tengah keluarga tokoh berpengaruh dan terkemuka di Sulawesi Selatan. Ayahnya adalah Mayjen Andi Matalatta (alm).
Almarhum dikenal suka beramal dan membantu mereka yang membutuhkan. Pergi kuliah naik becak, meski keluarganya memiliki mobil. Pada akhir hayatnya pun almarhumah Andi Meriem rajin mengaji. Selama liburan di Belanda, dia dikabarkan giat mencari masjid.
“Dia itu – Subhanallah – mengajinya kuat sekali. Surat Yasin hafal, Ar-Rahman hafal, Al-Mulk hafal. Dia suka baca itu semua sampai 41 kali,” kata kakak ipar Andi Meriem, Agung Saifullah, saat ditemui di kediaman Mer di Villa Cinere Mas, Cinere, Depok, Jawa Barat, Sabtu (5/6).
Menjelang kematiannya, di usia 52 tahun, almarhumah yang lahir 31 Agustus 1957, seperti memahami akhir hayatnya yang sudah dekat. Kakak iparnya pernah “dititipi” anak semata wayangnya, Herly Meirdhania, seandainya dia lebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa. “Waktu itu saya anggap bercanda, “ kata Agung Syaifullah, kakak iparnya itu.
DISHALATKAN
Di Den Haag, Belanda, seusai dimandikan dan dikafani, jenazah Andi Meriam Mattalatta dishalatkan di Masjid Al-Hikmah. Menko Kesra Agung Laksono ikut menyalatkan jenazah, yang juga mendapat perhatian luas dari pengurus masjid dan masyarakat.
Agung Laksono berada di Belanda dalam perjalanan kunjungan kerja, yang selanjutnya akan diteruskan ke Italia.
Selanjutnya artis “Si Mutiara dari Selatan” itu akan ditahlilkan dulu. Usai ditahlilkan jenazah akan dibawa ke Mortuarium di Schiphol.
MIRIP IBU FATMAWATI
Di kalangan pecinta music pop, almarhumah Andi Meriam Matallata termashur bukan semata karena suara merdunya, melainkan juga karena kecantikan wajahnya, khas Indonesia, dan tak membosankan.
Pembawa lagu syahdu Lembah Biru, Januari yang Biru serta Hasrat dan Cinta di awal 1980-an itu dikenal memiliki kecantikan yang alami.
Guruh Soekarnoputra yang pernah menjalin kasih dengan almarhum menyatakan, wajah Andi Meriam mengingatkan kepada ibunya, almarhumah Ibu Fatmawati Soekarno. “Alisnya sama-sama tebal, “ katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar