54 jenis jamu berbahaya bagi kesehatan

Mengandung bahan kimia obat keras.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menarik peredaran 54 jamu/obat
tradisional karena terbukti mengandung bahan kimia obat keras yang
membahayakan kesehatan manusia. "Semua sudah ditarik dan dimusnahkan
dan sudah dilakukan proses pro-yustisia untuk produk yang produsennya
belum jelas," kata Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib di Jakarta
kemarin.

Menurut hasil pengawasan obat tradisional dengan metode sampling dan
pengujian laboratorium selama 2007, dalam obat tradisional tersebut
terkandung bahan kimia obat keras seperti sibutramin hidroklorida,
sildenafil sitrat, siproheptadin, fenilbutason, asam mefenamat,
prednison, metampiron, teofilin, dan parasetamol yang besarnya tidak
sesuai dengan dosis terapi.

Bahan kimia obat keras berbahaya fenilbutason ditemukan terkandung
dalam obat tradisional bermerek Pacegin Kapsul Alami, Jasa Agung 2
serbuk, Jawa Dwipa Cap Daun Sambiroto, Pegal Linu + Asam Urat Cap
Burung Glatik serbuk, tablet Asam Urat Pegal Linu Chikungunya, Sinar
Manjur SMR serbuk, Runrat tablet, Ramuan Shin She kapsul, Sumber Sehat
Perempuan serbuk, Sumber Sehat Ambeien serbuk, Asam Urat Flu Tulang
Cakra Wijaya, Dewa Ampuh Serbuk, Purba Sentosa Pegal Linu, Asam Urat
Pegal Linu serbuk, Ramuan Manjur Pas Flu Tulang serbuk, Fong Se Wan
kapsul, dan Asam Urat Flu Tulang Cap Onta Mas kapsul.

Siproheptadin ditemukan terkandung pada obat tradisional bermerek Neo
Gemuk Sehat merek F. Munir dan Ganodherma Capsule, bahan Teofilin
dalam obat Cakra Sehat Sesak Nafas serbuk dan Sesak Nafas serbuk, Asam
mefenamat dalam Chuifong Toukuwan pil, serta Metamphiron dalam obat
Serbuk Dewa, Kharisma Sehat Pria dan Wanita serbuk, Sumber Urip Pegal
Linu serbuk, Asam Urat (flu tulang) Akar Sewu serbuk dan Jaka Suna
Gemuk Sehat serbuk.

Sibutramin hidroklorida ditemukan terkandung dalam obat pelangsing
Sela kapsul dan Langsing Ayu Sing Ayu kapsul serta Sildenafil sitrat
ditemukan terkandung dalam obat kuat Ajib kapsul, Kamasutra kapsul,
Pria Dewasa Ocema kapsul, Golden Herbal kapsul, Obat Kuat dan Tahan
Lama Ratu Madu Plus kapsul, Zestos kapsul dan Obat Kuat dan Tahan Lama
Bulan Madu.

Parasetamol dengan konsentrasi tidak sesuai dosis terapi juga
ditemukan terkandung dalam beberapa produk obat tradisional seperti
Asam Urat Flu Tulang Cap Onta kapsul, Ramuan Cina kapsul, Sari Bunga
Segar Bugar serbuk, Sehat Sentosa Gemuk Sehat serbuk, Serbuk Halus
Asam Urat, Serbuk Segar Asam, Super Abad 21 Asam Urat Flu Tulang
(Walet) serbuk, Flu Tulang Pegal Linu Puspita Surya serbuk, cap sarang
Walet serbuk, 26 Sakit Pinggang kapsul, Sari Jagad Manjur Asam Urat
kapsul,dan Dua Putri Bayan (Asam Urat) kapsul.

Produk obat yang mengandung bahan kimia obat itu diproduksi oleh
produsen obat tradisional di Kuningan, Tangerang, Solo, Surabaya,
Cilacap, Banyuwangi, Semarang, Jakarta, Banyumas, Bogor, dan Magelang
serta produsen obat di China. Obat yang diproduksi oleh lebih dari 50
produsen obat tradisional yang umumnya berskala kecil tersebut,
menurut Husniah, ditemukan beredar di 15 kota di Indonesia, yakni
Yogyakarta, Banjarmasin, Kendari, Medan, Mataram, Lampung, Banda Aceh,
Pontianak, Bengkulu, Padang, Pekanbaru, Bandung, Makassar, Kupang dan
DKI Jakarta.

"Penambahan bahan kimia obat dalam produk obat tradisional itu tidak
dilakukan sesuai dosis terapi, seringkali tanpa hitungan, asal campur
saja. Itu bisa menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian,"
katanya.

Dia menjelaskan sibutramin hidroklorida dapat meningkatkan tekanan
darah dan denyut jantung, sildenafil sitrat menyebabkan sakit kepala,
pusing, dispepsia, infark miokard, gangguan pengelihatan, palpitasi
(denyut jantung cepat) dan kematian, siproheptadin dapat menyebabkan
mual, muntah, diare, anemia, leukopenia dan trombositipenia, serta
fenilbutason menyebabkan mual, ruam kulit, retensi cairan perdarahan
lambung, gangguan ginjal dan gagal ginjal. Sementara Asam mefenamat
menyebabkan diare, ruam kulit, trompositopenia dan kejang. Prednison
menyebabkan gangguan saluran pencernaan, metamphiron menyebabkan
perdarahan lambung dan gangguan saluran pencernaan serta sistem
syaraf, teofilin menyebabkan palpitasi, insomnia dan gangguan saluran
cerna. [Antara/Bisnis Indonesia]

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya