04/12/2008 05:45 - Inovasi
Kompor Hemat dari Bantul
Liputan6.com, Bantul: Jika saat ini minyak tanah dan elpiji masih langka di daerah Anda, jangan khawatir. Anda masih punya pilihan menggunakan sumber energi lain untuk kompor. Kompor berbahan bakar campuran spiritus atau alkohol dengan air bisa menjadi alternatif. Kompor yang dikenal ramah lingkungan dan antimeledak itu masih memiliki keunggulan lain, yakni menghemat pengeluaran.
Ide kreatif ini dikembangkan Untung Santoso bersama rekan-rekannya. Di bengkel kerjanya di Desa Kasihan, Bantul, Yogyakarta, setiap hari mereka sibuk mengerjakan pesanan kompor berbahan bakar spiritus.
Tangki bahan bakar yang terbuat dari botol ukuran satu liter diisi dengan spiritus yang dicampur dengan air. Kemudian disambungkan ke kompor dengan menggunakan selang plastik. Untuk nyala api yang ideal perbandingan campuranya adalah satu liter bahan bakar terdiri dari 80 persen spiritus dan 20 persen air.
Kompor ini dijual Rp 135 ribu per unit. Permintaan kompor terus mengalir, bahkan dari luar daerah. Dalam sebulan Untung bisa memproduksi sebanyak 250 unit atau di bawah permintaan pasar sebanyak 400 unit.(ADO/Ferry Aditri)
Kompor Hemat dari Bantul
Liputan6.com, Bantul: Jika saat ini minyak tanah dan elpiji masih langka di daerah Anda, jangan khawatir. Anda masih punya pilihan menggunakan sumber energi lain untuk kompor. Kompor berbahan bakar campuran spiritus atau alkohol dengan air bisa menjadi alternatif. Kompor yang dikenal ramah lingkungan dan antimeledak itu masih memiliki keunggulan lain, yakni menghemat pengeluaran.
Ide kreatif ini dikembangkan Untung Santoso bersama rekan-rekannya. Di bengkel kerjanya di Desa Kasihan, Bantul, Yogyakarta, setiap hari mereka sibuk mengerjakan pesanan kompor berbahan bakar spiritus.
Tangki bahan bakar yang terbuat dari botol ukuran satu liter diisi dengan spiritus yang dicampur dengan air. Kemudian disambungkan ke kompor dengan menggunakan selang plastik. Untuk nyala api yang ideal perbandingan campuranya adalah satu liter bahan bakar terdiri dari 80 persen spiritus dan 20 persen air.
Kompor ini dijual Rp 135 ribu per unit. Permintaan kompor terus mengalir, bahkan dari luar daerah. Dalam sebulan Untung bisa memproduksi sebanyak 250 unit atau di bawah permintaan pasar sebanyak 400 unit.(ADO/Ferry Aditri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar