21/07/2008 14:47
Liputan6, Hanover: Manusia Jawa purba berspesies homo erectus diduga
pernah bermukim di Eropa. Demikian kesimpulan Guru Besar Arkeologi
Universitas Tuebingen, Jerman, Alfred Czarnetzki, atas pecahan tulang
tengkorak yang ditemukan di sebuah tambang di Leinetal, Hanover.
"Usianya paling tidak 700 ribu tahun dan bisa jadi, ia merupakan kembaran Manusia Jawa ," kata Czarnetzki, baru-baru ini.
Pecahan tulang tengkorak itu ditemukan pemburu fosil, Karl-Werner
Frangenberg, pada 2002. Dua tahun kemudian, istri Frangenberg,
menemukan bagian pelipisnya.
Semula, pecahan tulang itu diyakini sebagai warga Asia. Sehingga memicu spekulasi, manusia purba Asia pernah menjajah Eropa.
Sedangkan Manusia Jawa merupakan sebutan untuk fosil berspesies homo erectus, yang ditemukan Eugene Dubois pada 1891 di Trinil, tepian Bengawan Solo. Dubois menamakannya Pithecanthropus Erectus, yang dalam bahasa Latin berarti manusia kera berjalan tegak.
Czarnetzki mengaku kesulitan mengukur usia fosil itu secara tepat.
Namun ia yakin, ada kesamaan antara temuan Frangenberg di tambang itu
dan fosil temuan Dubois atau Manusia Jawa. "Meski tak ditemukan DNA,
namun ada jejak protein dalam fosil itu," katanya.
Manusia Jawa temuan Frangenberg itu menjadi fosil tertua yang ditemukan di Jerman. Fosil tertua lainnya, Homo Heidelbergensis, berusia sekitar 600 ribu tahun dan ditemukan pada 1907.(SHA/ANTARA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar