Judul tersebut sudah ngendon lama di draft, mau memulainya dari mana nggak nemu-nemu akhirnya saya mencoba membuat "tulisan fiktif" tentang Pilkada Tangsel yang dalam bayangan saya memiliki titik singgung dengan judul tersebut.
Kalaulah tulisan ini menyentak dan membuat gusar, saya mohon maaf sebelumnya.
Pilkada Tangsel tak lepas dari campur tangan Gubernur Banten dan Bupati Tangerang untuk kepentingan masyarakat Tangsel tentunya. Diawali dengan silaturahmi yang baik diatara keduanya jelang Pilkada Tangsel, maka dibuatlah sebuah kesepakatan yang terbaik buat keduanya.
- Sang Gubernur menyiapkan Airin sebagai calon utama
- Sedangkan sang Bupati menyiapkan 3 (tiga) kandidat calon pendampingnya, yang setia, kompetan dan bisa bersinergi, yaitu bang Benyamin D, bang Arsid dan mr.X
- Yang menjadi pilihan pertama kala itu mungkin mr.X, namun entah mengapa kemudian surut, kemudian muncullah nama bang Arsid, bahkan sempat muncul di FB promosinya, namun tak lama kemudian lenyap juga promo tersebut. Sehingga akhirya muncullah nama bang Ben sebagai pendamping.
- Sebenarnya kalau waktu itu Airin jadi disandingkan dengan Arsid, hasil pilkada Tangsel bakalan oke banget, perpaduan antara pasangan yang memiliki dukungan sistem politik yang sudah mengakar (bukan menggurita) dengan seorang putra daerah yang kantong politiknya cukup laik (berdasar survey tentunya).
- Namun tak disangka tak dinyana, tiba-tiba ada sepasang balon yang dimata Sang Gubernur bakal bisa manjadi batu sandungan, yaitu pasangan Ahmad dan Marisa, yang walau tak memiliki basis grass root kuat, namun memiliki nilai tawar yang cukup di mata para partai. Maka strategipun dirubah secepat mungkin dengan cara "sehemat mungkin".
- Diputuskanlah bang Arsid untuk menjadi pengganjal dengan tampil menjadi orang nomer satu lewat jalur politik, porsi Partai dibelah, Porsi besar untuk Airin porsi kecil untuk Arsid yang penting jangan sampai ada partai yang mendukung pasangan Ahmad - Marisa, strategi ini berhasil, semua dapat bernafas lega. Padahal apalah artinya seorang Marisa dikancah Politik? Tapi demi memuluskan sang Primadona, tentunya segala macam pengaman harus dipasang.
- Tapi rupanya bang Arsid yang awalnya dianggap tidak dianggap, begitu dipasangkan dengan Andre OVJ, dulangan suaranya diluar dugaan. Memporak-porandakan semua kalkulasi politik yang sudah dibangun dan kini malah menuai masalah baru.
:)
Maaf disambung kelak,... http://www.facebook.com/note.php?note_id=463777597342%EF%BB%BF
Badan sudah nggak kuat, otak sudah ngeres saja maunya.
Silahkan reply semaunya, sah dan perlu
Pamulang, jelang tengah malam
29 Nov 2010.
FB-cahPamulang : Makelar Politik" di Pilkada Tangsel, Antara Mitos dan Prasangka (Bag. 1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar