Perihnya 'Karma' untuk Manohara

Inilah Artis - Perihnya 'Karma' untuk Manohara



INILAH.COM, Jakarta - Betapa perihnya hati Daisy Fajriah ketika mendengar putri kesayangannya, Manohara Odelia Pinot disiksa suaminya, Pangeran Kelantan Tengku Muhammad Fakhry. Ketika Mano sudah kembali ke dalam pelukannya, Daisy malah dilaporkan mantan pembantunya, Shaliha Lanti, atas kasus penyiksaan. Siapa menabur siapa menuai. Mano pun bak menuai perihnya 'karma' atas apa yang ditabur sang ibunda.

Berdasarkan penuturan Shaliha, dia mengalami perbuatan kurang menyenangkan dengan kekerasan. Meski tidak sama, namun apa yang dialami Shaliha nyaris sama dengan yang dialami Manohara. Sama-sama disiksa, dan mengalami derita batin.

Drama Manohara dimulai ketika gadis belia itu mengaku diculik oleh keluarga Kerajaan Kelantan, yang tak lain adalah keluarga suaminya sendiri, Fakhry. Saat itu Mano dan Daisy diajak umroh bersama ke Tanah Suci, namun saat hendak kembali ke tanah air, Mano dipaksa naik ke pesawat pribadi dan meninggalkan Daisy di bandara.

Sementara Shaliha mengaku dijebak Daisy hingga bisa ikut ke Prancis. Gadis berusia 25 tahun itu mengaku diimingi jalan-jalan ke Jakarta. Tertarik dengan pesona ibukota, Shaliha tak merasa aneh ketika dibuatkan paspor. Dan tidak disangka olehnya, dia tiba di kota Cannes, Prancis, bukan ke Jakarta seperti janji Daisy.

Sama seperti Mano yang tidak bisa menikmati kebebasannya, begitu pula Shaliha. Negeri Prancis yang indah dan eksotis malah menjadi derita bagi perempuan asal Makassar, Sulsel, tersebut. Meski kemana-mana dia diaku anak oleh Daisy, namun pada kenyataannya Shaliha mendapat perlakuan sadis dan tak senonoh.

Shaliha menceritakan betapa Daisy kerap marah-marah tanpa alasan jelas. Jika sudah begitu, wanita berkulit putih itu bertindak seperti orang di luar akal sehat, seperti menyuruh Shaliha meminum air seninya. "Daisy bilang, kalau kamu mau saya maafkan, kamu minum air seni saya. Daisy masturbasi sendiri lalu jarinya dimasukkan ke mulut saya," tutur Shaliha.

Namun dari segala perbuatan Daisy, ada satu yang membuat Shaliha akhirnya memilih jalur hukum, yakni percobaan perkosaan yang dilakukan oleh suami Daisy, Juergen Reiner Noack Pinot. Bukan cuma sekali, melainkan hingga 3 kali.

"Suami Daisy, Pinot, mencoba memperkosa saya. Dia sudah memegang-megang saya juga. Pada tanggal 27 Maret 2007 malah Daisy melihat sendiri apa yang suaminya bikin sama saya. Daisy malah teriak-teriak," kata perempuan berambut hitam panjang itu kesal.

Yang lebih menyakitkan Shaliha, saat Pinot gagal memperkosanya, Daisy malah mengancam dengan pisau agar kejadian tersebut tidak diketahui orang lain. Namun segala ancaman tersebut tidak dipedulikan Shaliha yang melaporkan Pinot serta Daisy ke kepolisian setempat dan menjadi pemberitaan media lokal.

Berdasarkan pemberitaan website Malaysia, ayah tiri Manohara yang berusia 66 tahun tersebut sempat menjalani hukuman karena kasus pelecehan Seksual terhadap Shaliha. Namun saat itu, salah satu kuasa hukum Manohara membantah kasus pelecehan tersebut dan menyebut Pinot dihukum karena kasus korupsi.

Tapi bantahan tersebut menjadi berbeda dengan kemunculan Shaliha di Mabes Polri pada Kamis 23 Juli malam, yang melaporkan Daisy dengan tuduhan kekerasan dan penganiayaan. Shaliha menyeret Daisy dengan pasal 351 KUHP dan atau pasal 44 UU 23/2004 tentang KDRT. Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet, yang sempat bersimpati dengan Daisy namun berubah kecewa, siap membantu Shaliha.

Mengapa Shaliha baru muncul di saat kasus Mano sudah adem ayem? Rupanya, suami Manohara, Fakhry, menjadi pendana kedatangan wanita itu ke Indonesia. "Pangeran Kelantan menyumbang keuangan Shaliha untuk datang di Indonesia. Orang Indonesia memang banyak menolong Shaliha, tapi dari Kelantan juga," kata Ratna.

Namun semua tuduhan Shaliha dibantah oleh Daisy. Menurut wanita berkerudung tersebut, keluarga Shaliha di Sulsel sampai meminta maaf atas perbuatan wanita yang sudah dianggapnya sebagai anak angkatnya tersebut. "Saya punya bukti tertulis pernyataan dari keluarga Shaliha dengan 30 saksi dan kepala desa yang meminta maaf atas kelakuan Shaliha," ujar Daisy.

Menurut Daisy, cara dia memperlakukan anak-anaknya, termasuk Shaliha yang dianggapnya anak sendiri dijadikan senjata oleh perempuan berkulit gelap tersebut untuk menyerangnya. "Dia pakai itu untuk mempermalukan saya," sergahnya.

Menyimak penuturan kisah Shalihah yang dibantah Daisy pun bagai mendengar balada pedih Manohara yang dibantah Fakhry. Daisy menabur luka di hati Shalihah, sementara Mano mengalami apa yang dirasakan Shalihah melalui Fakhry. Perih. [sss]

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya