Awal Michael Jackson Kecanduan Obat Terekspos
Michael Jackson saat berlatih untuk show yang akan digelar di London pada Staples Center, LA, California beberapa minggu sebelum konser.

(REUTERS/Kevin Mazur)
Jakarta (ANTARA News) - Tanggal 27 Januari 1984 adalah salah satu hari paling gelap dalam sejarah hidup King of Pop, Michael Jackson, demikian The Rolling Stone online dalam rilis terbaru Kamis WIB ini.

Dalam satu kecelakaan yang sering menjadi bahan pergunjingan tetapi tidak pernah ada kesaksian, Michael menderita luka bakar yang parah pada muka dan kulit kepala saat "shooting" iklan Pepsi, di depan ribuan penggemarnya di Shrine Auditorium, Los Angeles.

Untuk pertamakalinya setelah 25 tahun tak pernah terekspos, US Weekly menayangkan secara eksklusif video kecelakaan yang terjadi setelah mercon pertunjukan dinyalakan terlalu dini pada pengambilan gambar keenam "shooting" iklan itu.

Dari tayangan video, mercon menyala lebih awal dan meledak dekat Michael saat dia membelakangi kamera, lalu kilatan api menyambar untuk kemudian membakar rambut si Raja Pop.

Michael tidak menyadari rambutnya terbakar dan terus melanjutkan penampilannya sampai kemudian belasan penjaga panggung berhamburan menyelamatkannya dan dengan cepat memadamkan api.

Setelah alat pemadam api kosong dan keributan mereda, tampak jelas kulit kepala Michael telah terbakar dengan plester menutupi kepalanya yang telah gundul padahal beberapa detik lalu masih berambut.

Michael segera dilarikan ke rumah sakit, tetapi sebelumnya 3.000 penonton diyakinkan bahwa Michael baik-baik saja.

Menurut sejumlah laporan, sejak insiden itu dan pulih dari terbakar, Michael menjadi kecanduan penenang dan obat-obatan yang kemudian diklaim menjadi penyebab munculnya serangan jantung yang menewaskannya pada 25 Juni 2009.

Perawat sekaligus pakar nutrisi pribadi Michael mengatakan bahwa sang biduan kecanduan obat penenang Propofol yang ganas di pembuluh darah, sementara para pengawal pribadinya bersaksi kepada polisi bahwa Michael mengonsumsi 30-40 pil Xanax dalam sehari selama tahun 2004.

Bahkan Keluarga Jackson memprihatinkan penggunaan obat-obatan oleh sang penyanyi dimana Janet sang adik dilaporkan telah berupaya, namun kemudian gagal, menghindarkan kakaknya itu dari kecanduan obat.

Setelah insiden tahun 1984 itu, Michael dan Pepsi menuntaskan kasus di pengadilan dan mendapatkan kompensasi. Namun, Michael yang memang terkenal dermawan, menyumbangkan kompensasi 1,5 juta dolar AS dari Pepsi itu kepada Brotman Memorial Hospital di Culver City, California, yang kemudian mendirikan Michael Jackson Burn Center for Children. (*)