Makassar (ANTARA News) - Warga jalan Cakalang Makassar dan sekitarnya digegerkan dengan kemungkinan hidupnya kembali Andi Asriani (22) yang telah dimakamkan Kamis (25/6) kemarin.
Sejak Jumat pukul 14.00 Wita siang, ratusan warga sekitar memadati rumah Asriani yang terletak di kelurahan Tabaringan Kecamatan Ujung Tanah, Makassar untuk menunggu kedatangan jenazah Almarhum Asriani yang diduga masih hidup.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Asriani yang sementara mengandung enam bulan anak pertamanya ini meninggal dunia pada hari Rabu (24/6) siang di Rumah Sakit (RS) Stella Maris, diakibatkan komplikasi penyakit yang dideritanya.
Kemungkinan belum meninggalnya Asriani oleh Nenek almarhum, Sija Dg Ngai didasarkan pada mimpi seorang bocah, Andi Ikra, dan mimpi dan kelebihan para keluarganya di Maros dan Nenek almarhum di Sinjai.
"Cucu saya bermimpi jika Asriani belum meninggal. Katanya dalam mimpi mengapa ia dikuburkan padahal masih hidup, " kata Dg Ngai.
Bukan hanya itu, kata dia, waktu jenazahnya dimandikan tubuh almarhum saja masih hangat, lemas dan tidak kaku.
Akhirnya jenazah yang dikebumikan di Pemakaman Kassi Kebo, kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros ini dibongkar dan digali kembali untuk memastikan kondisinya. Jumat sekitar 14.00 Wita siang.
"Asriani benar-benar masih hidup, " kata Aidah, sepupu almarhum
Dia mengungkapkan jika anak pertama dari delapan bersaudara ini dipastikan hidup, setelah beberapa kali melakukan kontak telepon seluler dengan keluarganya di Maros yang sudah menggali kuburanya.
"Iya dia masih hidup, dua-duanya. Matanya mengeluarkan air, tubuhnya hangat dan jantungnya berdetak, " ungkap Aidah yang mengulang perkataan Udhin, Ayah almarhum
Menurutnya, setalah berkomunikasi dengan Ayah almarhum. Dipastikan Asriani berserta anak dalam kandungan masih hidup.
Sebelum meninggal, Asriani sempat dirawat di RS TNI AL Jala Ammari sejak Kamis (18/6). Dokter setempat mendiagnosa jika penyakit yang dideritanya adalah demam berdarah (DBD), ginjal dan penyakit usus. Hingga harus dirujuk ke RS Stella Maris. Di RS ini dokter menyatakan Asriani telah meninggal dunia.(*)
Sejak Jumat pukul 14.00 Wita siang, ratusan warga sekitar memadati rumah Asriani yang terletak di kelurahan Tabaringan Kecamatan Ujung Tanah, Makassar untuk menunggu kedatangan jenazah Almarhum Asriani yang diduga masih hidup.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Asriani yang sementara mengandung enam bulan anak pertamanya ini meninggal dunia pada hari Rabu (24/6) siang di Rumah Sakit (RS) Stella Maris, diakibatkan komplikasi penyakit yang dideritanya.
Kemungkinan belum meninggalnya Asriani oleh Nenek almarhum, Sija Dg Ngai didasarkan pada mimpi seorang bocah, Andi Ikra, dan mimpi dan kelebihan para keluarganya di Maros dan Nenek almarhum di Sinjai.
"Cucu saya bermimpi jika Asriani belum meninggal. Katanya dalam mimpi mengapa ia dikuburkan padahal masih hidup, " kata Dg Ngai.
Bukan hanya itu, kata dia, waktu jenazahnya dimandikan tubuh almarhum saja masih hangat, lemas dan tidak kaku.
Akhirnya jenazah yang dikebumikan di Pemakaman Kassi Kebo, kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros ini dibongkar dan digali kembali untuk memastikan kondisinya. Jumat sekitar 14.00 Wita siang.
"Asriani benar-benar masih hidup, " kata Aidah, sepupu almarhum
Dia mengungkapkan jika anak pertama dari delapan bersaudara ini dipastikan hidup, setelah beberapa kali melakukan kontak telepon seluler dengan keluarganya di Maros yang sudah menggali kuburanya.
"Iya dia masih hidup, dua-duanya. Matanya mengeluarkan air, tubuhnya hangat dan jantungnya berdetak, " ungkap Aidah yang mengulang perkataan Udhin, Ayah almarhum
Menurutnya, setalah berkomunikasi dengan Ayah almarhum. Dipastikan Asriani berserta anak dalam kandungan masih hidup.
Sebelum meninggal, Asriani sempat dirawat di RS TNI AL Jala Ammari sejak Kamis (18/6). Dokter setempat mendiagnosa jika penyakit yang dideritanya adalah demam berdarah (DBD), ginjal dan penyakit usus. Hingga harus dirujuk ke RS Stella Maris. Di RS ini dokter menyatakan Asriani telah meninggal dunia.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar