Mengolah Hidangan dari Tepung Singkong

Kompas


Senin, 24/5/2010 | 09:27 WIB

KOMPAS.com - Singkong tumbuh di daerah tropis dan subtropis serta sudah merupakan makanan pokok dari berbagai negara, seperti Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan, juga Asia, termasuk Indonesia. Penghasil utamanya adalah Nigeria, Brasil, Thailand, Zaire, dan Indonesia. Bentuknya bulat panjang, kulitnya coklat dagingnya putih, kadang kuning, di Indonesia disebut singkong mentega.

Singkong (cassava) ditanam dari 6 bulan sampai 1 tahun. Jika terdapat cassava yang terasa pahit, ini karena mengandung hydrocyanic acid yang tinggi sehingga harus diproses sebelum dikonsumsi, seperti direndam air berulang-ulang untuk melarutkan sianida tersebut. Karena kadar tepungnya tinggi (CHO), banyak juga dimanfaatkan untuk tapioka. Ditinjau dari segi gizinya, singkong mengandung kalori, sedikit protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, serta vitamin B dan vitamin C.

Daunnya bisa dimanfaatkan juga, setelah direbus, dijadikan aneka jenis masakan yang sangat lezat rasanya. Tepung cassava adalah tepung yang dibuat dari singkong secara langsung dengan jalan dikeringkan. Meskipun prinsipnya sama, tepung singkong tidak dibuat melalui proses pembuatan gaplek dahulu baru dibuat tepung. Warnanya pun berbeda karena tepung cassava berwarna putih, sedangkan tepung gaplek kekuningan sedikit coklat, serta baunya juga berbeda.

Sekarang telah banyak industri kecil tepung cassava dan dari hasil tepungnya sudah dijadikan produk mi cassava dan rasanya pun enak. Marilah kita manfaatkan tepung cassava untuk aneka hidangan yang sudah ada, dengan memasukkan sebagian jenis tepung yang dipakai guna memanfaatkan sebagian tepung cassava agar industri tepung cassava bisa berkembang dan banyak pilihan variasi jenis pangan lokal kita.

(Ibu Toeti Soenardi)

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya