Berbagai Makanan Alami Pencegah Kanker

http://www.suaramedia.com/images/stories/2berita/1_5_keseha/sayuran_kl.gifPenyakit kanker selama ini menjadi momok bagi masyarakat dan menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian di Indonesia, yang ternyata dipicu juga oleh pola makan yang tidak seimbang ataupun pencemaran makanan.
Namun, menurut Dr. Ir. Francisca Zakaria, MSc, peneliti dan pengajar di Fakulas Teknologi Pertanian (Fateta) Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Kamis (23/3), kanker sebenarnya bisa dicegah, dan hal ini dilakukan dengan memperbaiki konsumsi makanan.
"Diantaranya adalah sayur dan buah yang berwana hijau seperti brokoli, paria dan cincau hijau yang mengandung khlorofil. Selain itu, juga wortel, tomat jeruk dan makanan lain yang berwarna oranye yang kaya akan karoten juga sangat membantu pencegahan kanker," katanya.
Paparan Francisca Zakaria tersebut pernah disampaikan pula dalam seminar bertema "Pemahaman, Pencegahan dan Penanggulanan Kanker Pada Wanita" di Auditorium Rektorat IPB Kampus Darmaga.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kanker merupakan penyakit tidak menular yang berawal dari perubahan materi genetika, atau DNA, yang ada pada sel normal dan menghasilkan sel yag tidak sama lagi dengan induknya.
"Inilah yang disebut mutasi gen dan 15 persen diantaranya terjadi karena keturunan, sedangkan sisanya disebabkan faktor luar tubuh seperti virus, infeksi berkelanjutan, polusi udara, radiasi, dan bahan kimia asing pada makanan," katanya.
Ia mengatakan, sel yang gennya telah termutasi ini, bila sempat hidup terus maka akan menjadi cikal bakal dari tumor atau kanker, karena bila ia sempat meneruskan hidupnya dan membelah diri untuk tumbuh maka akan menjadi jaringan tumor.
"Ini tentunya sangat berbahaya karena dapat menggerogoti tubuh dan menyedot zat-zat gizi sebanyak mungkin dan membuat pembuluh darah sendiri," katanya.
Dengan melihat data bahwa 85 persen kanker disebabkan oleh faktor luar, kata dia, maka kanker sebenarnya bisa dicegah.
Ditegaskannya bahwa hal itu dapat dilakukan dengan memperbaiki konsumsi makanan sehingga diperoleh semua 44 jenis zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh secara cukup dan tersedia setiap saat.
Ia mengingatkan bahwa pada dasarnya tubuh manusia mempunyai sistem imun yang ajaib yang dapat memberantas segala macam mikroorganisme termasuk virus dan juga membunuh sel kanker.
Oleh karena itu, kata dia, sistem imun ini membutuhkan zat gizi yang cukup sehingga dapat menjadi "Natural Killer" (pembunuh alami) pada sel yang termutasi dan terinfeksi virus.
Salah satu yang dapat merangsang keaktifan sistem imun ini diantaranya adalah jahe dan beberapa jenis jamur.
Cara lainnya adalah mencegah masuknya senyawa-senyawa karsinogenik dengan menghindari makanan yang mengandung residu pestisida, logam-logam berat, bahan-bahan kimia yang ada di makanan, obat-obatan yang berlebihan, debu, senyawa buangan dari industri dan kendaran, serta asap rokok.
Selain itu, juga dengan memperbaiki sistem detoksifikasi tubuh dan juga dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti karotenoid, vitamin A, C, E, senyawa "flavonoid", "isoflavon", "terpenoid", "isotionoid", "khlorofil", dan "fenol" sederhana yang dapat menjadi tameng pencegahan.
Menurut dia, makanan-makanan yang mengandung zat-zat tersebut ternyata tidaklah sulit untuk menemukan dan mengkonsumsinya karena banyak bahan-bahan makanan tersebut yang biasa ditemui sehari-hari, yakni sayur dan buah yang berwana hijau serta oranye tersebut.
Ia menyarankan agar konsumsi sayur dan buah-buahan sedikitnya mencapai 400-800 gram perhari untuk mendapatkan zat antioksidannya.
Untuk sat gizi dan protein sebaiknya diperoleh melalui ikan, daging putih, telur, susu, telur dan kacang-kacangan. Sedangkan untuk karbohidrat, konsumsi yang dinjurkan adalah beras jagung, terigu dari gandum utuh, singkong, ubi jalar, talas, ataupun pisang.
Khusus untuk konsumsi lemak, ia mengingatkan agar menggunakan lemak nabati yang kaya akan linoleat, dan asam oleat yang banyak terdapat di jagung, kedele, serta alpukat.
Pada 2020 mendatang, diperkirakan muncul 15 juta kasus penyakit kanker baru. Pengobatan memang semakin canggih. Tetapi, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Cara pencegahan bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan mengandung phytochemical, antioksidan dan omega 3, yang bisa mengurangi risiko kanker. Berikut beberapa makanan alami pencegah kanker selain yang telah disebutkan di atas:

1. Avokad
Kaya glutathione sebagai sumber antioksidan dan betakarotin yang menyerang radikal bebas dalam tubuh. Kandungan antioksidan dan omega 3 dalam avokad sangat tinggi. Tidak hanya mampu mengurangi risiko kanker, tetapi juga mengurangi risiko katarak dan glaukoma atau kebutaan, serta menjaga kestabilan tekanan darah.

2. Brokoli
Brokoli, juga kubis dan kembang kol, memiliki kandungan phytochemical yang bisa memerangi beberapa jenis kanker. Sayuran tersebut juga rendah kalori dan tinggi serat. Brokoli mengandung komponen kimia yang menghasilkan sulforaphane untuk meningkatkan enzim yang mempertahankan tubuh dari bahaya asap rokok, pestisida, dan asap polusi yang berbahaya.

3. Wortel
Wortel mengandung beta karoten dan antioksidan yang tinggi. Kedua zat tersebut dan kandungan falcarinol bisa mengurangi risiko kanker.

4. Buah ara
Buah ini bisa menangkal bakteri dan menurunkan berat badan. Kandungan benzaldehyde di dalamnya terbukti bisa menyusutkan ukuran tumor.

5. Bawang putih dan Bawang merah
Bawang putih bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko beberapa jenis tumor. Jika dimakan dalam keadaan mentah, dapat mengurangi risiko berbagai jenis kanker perut. Komponen alluvium-nya memperlambat perkembangan tumor. Keduanya juga terbukti mencegah resiko kanker usus.

6. Anggur
Kandungan antioksidan dalam anggur merah sangat tinggi. Zat tersebut bisa memperlambat perkembangan sel kanker dan tumor. Untuk hasil efektif konsumsilah anggur merah lima kali sehari.

7. Jamur
Jamur shitake bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sebagai zat antibakteri. Jamur tersebut sangat bagus untuk mencegah influenza, diabetes, dan sakit kepala serta mengurangi risiko kanker. Jamur maitake dan reishi juga bermanfaat sebagai antikanker.

8. Anggur merah
Minuman beralkohol ini mengandungan polyphenolnya tinggi dan merupakan sumber antioksidan yang luar biasa. Anggur merah memiliki dampak positif jika tidak diminum secara berlebihan. Kandungan polyphenol yang sangat tinggi sebenarnya terletak pada kulit anggur,

9. Teh hijau
Kandungan polyphenol, yang bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker,  juga ditemukan di teh hijau. Keuntungan yang sama diperoleh melalui konsumsi teh hitam.

10. Tomat
Kandungan likopen pada tomat yang sangat tinggi bisa mengurangi berkembangnya zat radikal bebas pemicu kanker. Kandungan likopen yang tinggi dapat ditemukan pada tomat yang diolah menjadi pasta. Studi menunjukkan, likopen terserap maksimal ke dalam tubuh jika disertai dengan minyak.

11. Jagung
Jagung yang boleh dibilang menjadi penganan nomor dua, ternyata baik untuk dijadikan makanan alternatif pengganti beras-yang selama ini menjadi makanan utama masyarakat Indonesia. Jagung selain mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang penting bagi tubuh, juga dinilai mampu mencegah penyakit kanker.

Demikian penjelasan Jose Enrique Tron, Director of Mexican Corn Chamber dalam acara Prospect of Corn Processing for Food Diversification: Maize in Human Consumption yang terselenggara atas kerja sama PT Bogasari Flour Mills dengan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Katolik (Unika) Soegiyopranoto, di Hotel Graha Santika Semarang, akhir pekan lalu. Hadir dalam acara itu Jusuf Sutanto, Assistant of Senior Vice President Packaging Division PT Bogasari.

Jose mengatakan, jagung merupakan makanan utama bagi masyarakat Meksiko. "Apabila pengolahan jagung seperti yang dilakukan di Meksiko, yaitu dengan konsep lime enriched maize atau dikenal dengan nama nixtamalization, jagung bisa menjadi pencegah kanker," kata Jose.

Lebih jauh dia menjelaskan, popularitas tanaman jagung merosot saat penyakit pelagra (kerusakan kulit) yang menyerang bangsa Eropa abad ke-16. Menurut Jose, munculnya penyakit tersebut karena bangsa Eropa yang mengimpor jagung dari Meksiko tidak mengadopsi konsep pengolahan jagung lime enriched maize, yaitu konsep pengolahan jagung dengan menggunakan kapur sirih. Sebelum proses pengolahan berlangsung, jagung sebaiknya direndam di air sirih selama empat hingga enam jam. "Konsep pengolahan tersebut tidak diadopsi bangsa Eropa, akibatnya muncul penyakit pelagra," tuturnya.

"Trauma tersebut saat ini sudah hilang dari benak bangsa Eropa, yaitu sejak mereka mengadopsi konsep nixtamalization itu," tambahnya.
12. Pepaya
Kaya akan vitamin C sebagai antioksidan dan asam folat, yang mampu mengurangi penyerapan tanah dari proses pembuatan makanan.
13. Jeruk
Mengandung vitamin C, betakarotin, dan asam folat yang mampu mencegah kanker dan mengurangi kolesterol.
14. Tahu
Mengandung estrogen yang mencegah kanker payudara dan kanker prostat dengan menekan perkembangan kanker. (fn/vs/gs/sm/dc) www.suaramedia.com

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya