Limbuk Manuhara - Manohara Odelia Pinot

Limbuk Manuhara Apr 26, '09 6:19 AM

[ Minggu, 26 April 2009 ]
Limbuk Manuhara
MATAHARI baru separo mentingis.Tapi, kegemparan sudah terjadi. Puluhan SMS memberondong ponsel Narada.Isinya sama. Mereka komplain atas getaran tari Cangik dalam bertapanya.Seluruh jagat kena demam menari.

''Maya, ini tak bisa didiamkan,'' ujar Narada via ponsel. Tanggap, Manikmaya segera menuju garasi. Si driver yang agak liyep-liyep di-jendul-nya. ''Asyik, bos... Mau triping lagi ya?'' kata si driver sedikit slebor. Mobil berjalan ajrut-ajrutan ke pondok Narada. Dalam pertemuan singkat, Narada diminta menemui Cangik.

Eh, saat ditemui, Cangik kipat-kipat. Tangan Narada yang coba menghentikan tapanya segera ditepis. ''Jangan harap gue mo brenti kalau dewa kagak kasih gua keturunan yang kinyis-kinyis sempurna,'' teriak Cangik berkali-kali.

Naradasejenak merenung, mencoba menembus prediksi ke depan. Akhirnya, diasebagai wakil dewata membubuhkan ACC. Seketika itu juga, Cangikberhenti menari. Dia limbung dan pingsan. Lhadalah, ujug-ujug dia jatuh dan ditangkap Parto Gecul, suami tersayang. Yahuuuu, malam ini lembur, dah, batin Parto Gecul.

Singkat kata, Cangik udah hamilbulan ke sembilan. Juru kamera Ngamarta TV, pemadam kebakaran, aparatkeamanan, dukun bayi, pawang hujan, hingga pembawa kotak-kotaksumbangan dan penjual kacang rebut menyemut di sekitar kediaman Cangik.Seluruh jagat was-was menanti bayi Cangik yang keelokannya sudahdijanjikan para dewa.

Tengah malam, berbarengan dengan rembulan yang lingsir, mak broll,bayi Cangik lahir. Tak lama, dalam acara Ngamarta Breaking News, wajahLimbuk Manuhara, bayi itu, langsung menghiasi kotak kaca seanterojagat. Dan betul, hari demi hari, aura kecantikan Limbuk Manuhara kianbulat utuh. Rambutnya bergelombang, kulit mulus, bibir tipis dihiasirambut halus. Nada bicaranya yang mendayu-dayu selalu membuat pria nggayer-nggayer.Bukan hanya fisik, Limbuk Manuhara pun menjadi langganan pemenang ajangputri-putrian. Di sekolah, dia selalu juara kelas. Kesempurnaan itujuga yang membuat Bagong, teman sekelasnya, naksir berat.

Suatu siang, saat Bagong sedang ngisis, dia bayangkan sing ora-ora. Lamun tresna kula, it is a big mistake...Abaikan dan buang di tepian jalan. Agak ndredeg, Bagong tekan tombol send. Ya, begitulah Bagong. Keberaniannya terbatas pada SMS. Bukan harta, bukan wajah, tapi keteguhan hati, modalnya. Begitu SMS Bagong berikutnya.

Tiba-tiba, Bagong merasa ada getaran di dekat pusat celananya. Drett-drett, oalah, handphone-nya. Pada layar yang berkedip-kedip ada nama Limbuk Manuhara. Bagong semringah. ''Sapa neeh?? Oalah, Bagong, ta? Wis, ra sah macem-macem!! Limbuk sudah dijodohkan sama Prince Warrior,'' kata suara di seberang sana. Blaik!! Ternyata Cangik! Bagong gemeter. Ternyata, ponsel Limbuk tertinggal di ruang tamu dan dipegang Mamah Cangik.

***

One day, sebuah bus pariwisata memasuki kampung yang dijadikan percontohan internasional. Limbuk Manuhara termasuk salah satu lady escort-nya.Kecantikannya memanah hati Pangeran Kuda Lanang. Sinyal-sinyal ituditangkap Limbuk. Tanpa pikir panjang, Limbuh yang baru melepaskan masaABG itu langsung hooh. Disaksikan warga, perkawinan dihelat. Mempelai putri pun diboyong ke ranah Kuda Lanang.

Di tanah yang baru, lenggak-lenggok di catwalksemakin menjadi-jadi. Bahkan Limbuk Manuhara menjadi top model. Lalumalam itu, saat ada di peraduan sendiri, Sang Pangeran menontontelevisi. Ndilalah, ada gosip syur tentang Limbuk Manuhara. Sang Pangeran emosi sak dada. Baru saja Limbuk masuk kamar, plakk!!, tamparan tepat mendarat di pipi halusnya.

''Diamput!! Diomongi ngeyel!Di mana martabatmu? Peraturan di sini lain. Ketat. Tinggalkan semuanyasekarang,'' teriak Sang Pangeran. Dengan cepat, diiringi sesenggukanyang tiada habis, Limbuk packing dan go home.

Sehari, seminggu, Sang Pangeran mulai kesepian. ''Teklek kecemplung kalen, Bos. Daripada kedinginan,'' seloroh jubir kerajaan. Gayung bersambut. Welcome partypun diadakan di istana Kuda Lanang. Sebagai seorang yang biasaberaktivitas, Limbuk Manuhara sekarang seperti burung dalam sangkaremas. Hanya jendela internet tempat dia mengekspresikan diri.

Seperti waktu itu, saat Limbuk online facebook, Bagong juga online.Sesekali, dia menyunggingkan senyum membaca celoteh Bagong.Balas-balasan kalimat jenaka terjadi di antara dua insan itu melaluijendela monitor komputer. Jari-jari Limbuk kian lincah menari pada keyboard. Eh, di belakangnya berdiri Sang Pangeran yang membaca semua yang sudah dia tulis. Tangan kokoh Pangeran merebut laptop itu. Brakk,barang itu hancur berbarengan dengan pecahnya hati Limbuk. Tak berhentisampai di situ, Sang Pangeran tega menyayat-nyayat tubuh LimbukManuhara dengan pisau dapur. Air mata Limbuk menetes pedih. Danlagi-lagi, adegan go home jadi pemungkas.

Memang love is blind alias cinta itu buta (dudu Buta Cakil, lho),Sang Pangeran balik menjemput. Kali ini lengkap dengan janji hitam diatas putih bahwa Limbuk tak bakal lagi disakiti. Setengah dipaksaCangik, dengan berat hati, Limbuk Manuhara menerima. Perasaannya kiandepresi, tertekan. Kecantikannya mulai luntur digerus waktu. Sementara,Sang Pangeran kian awet muda. Dia punya banyak girlfriend di mana-mana.

Kabar itu juga yang akhirnya sampai di telinga Limbuk Manuhara. Diam-diam dan tanpa air mata, Limbuk nylintispergi tanpa pamit, pulang. Dalam pesawat, matanya tertarik pada sebuahmajalah yang menceritakan perjalanan model Miss Manohara yang tersiksaaturan yang ketat. Dia langsung SMS Pangeran, minta untuk break dulu sampai tumbuh kedewasaan dan kemandirian di antara mereka.

Cinta itu ora keliru...Ia menjadi keliru ketika cinta berubah menjadi nafsu ingin menguasai yang mutlak. (*)

Oleh: Ki Slamet Gundono

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya