Lidah Mertua, Daun Pendek Lebih Mahal, Tanaman Anti Polutan!

"Untuk Sansivieria yang daunnya memanjang ke atas, tumbuhnya lebih cepat, jadi harganya pun tak semahal yang berdaun pendek," ujar Romaida Magdalena Sirait, Manager Produksi IndoFlowers Nursery.

Lidah mertua memang dikenal sebagai tanaman anti polutan, yang bisa menyerap polusi udara dan tanah. Namun, tanaman ini pun tetap cantik dijadikan eksterior rumah.

Setelah Aglaonema dan Anthurium sempat menjadi buah bibir di kalangan pecinta tanaman, kini giliran Sansevieria (Sansevieria Sp.) atau yang lebih dikenal dengan nama lidah mertua (mother-in-law's tongue) yang sedang digemari banyak orang.Sebenarnya, sudah sejak lama tanaman ini diincar orang banyak. Akan tetapi, pesona Aglaonema dan Anthurium sempat membuat lidah mertua terlupakan. Meski demikian, tanaman ini sering dipamerkan di berbagai acara eksebisi tanaman hias dan dijual banyak nursery.
Konon, dilihat berdasarkan bentuk daunnya yang memanjang ke atas dan berujung tajam inilah tanaman unik ini dinamai lidah mertua. Seperti S. laurentii yang daunnya tumbuh tinggi dan berujung tajam. Namun, ada juga Sansevieria berdaun pendek yang dinamai kuku bima.
Kuku bima berharga lebih mahal dibanding Sansevieria yang daunnya memanjang ke atas, karena masa tumbuhnya yang lamban. Harganya pun bisa mencapai Rp 250 ribu - Rp 300 ribu per pot. Bahkan, sampai ada yang dihargai per daun!
"Untuk Sansivieria yang daunnya memanjang ke atas, tumbuhnya lebih cepat, jadi harganya pun tak semahal yang berdaun pendek," ujar Romaida Magdalena Sirait, Manager Produksi IndoFlowers Nursery.

ANTI POLUTAN
Lidah mertua pun dikenal sebagai tanaman anti polutan. Lihat saja, banyak pabrik-pabrik tak lupa menanam lidah mertua di sekitar halamannya. Lidah mertua pun tetap indah dipandang saat ditanam di halaman rumah sebagai eksterior rumah. Apalagi, kata Roma, tanaman mudah perawatannya.
"Tidak perlu pupuk yang rumit, pakai kompos pun bisa. Jika pakai pupuk, beri yang slow release setiap 3 bulan sekali. Di musim hujan, sirami 2 hari sekali saja. Dan sehari sekali di musim panas."
Kendati demikian, waspadai penyakit yang bisa membuat daun lidah mertua menjadi basah dan membusuk. Namun, meski salah satu daunnya terkena penyakit busuk, tidak akan memengaruhi daun lain atau tunas baru yang tumbuh.
Penyakit yang menyerang daun ini, lanjut Roma, hanya menghabiskan daun yang sudah busuk saja. Jadi, agar penampilannya tetap bagus, cukup buang daun yang busuk dan beri bakterisida. Lalu, daun atau tunas baru akan muncul lagi. Untuk perbanyakan, imbuh Roma, bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu anakan atau menyemai bunga.
Uniknya, meski tampaknya hanya tumbuh daun saja, lidah mertua pun ternyata memiliki bunga. Jika sudah berbunga, menurut Roma, lidah mertua akan memiliki nilai jual tersendiri karena dianggap sebagai tanaman "senior" atau sudah lama dan memasuki masa vegetatif (masa pertumbuhan).


PUNYA BANYAK NAMA
1. Selain dikenal sebagai lidah mertua, tanaman ini pun kerap disebut tanaman ular sontak.
2. Di setiap negara, lidah mertua memiliki banyak sebutan. Ada yang menamainya century plan, pak lan, atau african devil's.
3. Konon, lidah mertua memiliki khasiat dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti borok, bisul atau influenza.
4. Meski lidah mertua dikenal sebagai tanaman penyerap polusi, taman lain pun ada yang memiliki fungsi sama, yaitu Bromelia tetapi dengan kadar yang berbeda.
Nove
BERBAGAI JENIS SANSEVIERIA
1. Sansevieria Sp. (Cincau), bentuk daunnya seperti daun cincau. Daunnya keras, tumbuh banyak, tetapi tak bisa tumbuh membesar. Paling tinggi hanya mencapai 1,5 meter.
2. S. laurentii, jenis generasi pertama yang banyak ditanam. Mudah tumbuh tinggi dengan populasi yang cukup banyak.
3. S. cylindrical, tinggi daunnya bisa mencapai 2 meter. Bentuknya seperti jari tangan dan tumbuh banyak, minimal 3 daun dan maksimal 10 daun. Daun dan batangnya berbentuk semakin melebar.
4. S. kirkii, tepi daunnya bergelombang, tidak rata, bertekstur, dan warna daunnya cokelat. Harganya masih mahal karena lamban tumbuhnya.
5. Kuku bima, bentuk daunnya kecil-kecil seperti kuku bima. Termasuk tanaman yang tumbuh lamban dan ukurannya tak bisa lebih besar lagi. Uniknya, garis tepi daunnya berwarna merah. Harganya masih tergolong mahal dan populasinya sedikit.
6. Tombak, daunnya tinggi seperti tombak dengan warna hijau muda.
7. Honey sticker, daunnya keriting di bagian tengah dengan semburat kuning, dan tepi daun berwarna hijau.
8. Superball, tepi daun berwarna kuning dan tengah daunnya bermotif loreng.
9. Tiger, sesuai namanya warna daunnya memiliki bercak seperti kulit macan.

Noverita K. Waldan

Dari : www.tabloidnova.com .


lidah-mertua-sansiviera-rorentti.jpg

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya