Petra Sijpesteijn, guru besar bahasa Arab di Universiteit Leiden, adalah salah satu dari sedikit ahli (bahasa) Arab dengan spesialisasi dalam bidang penelitian teks-teks papirus berbahasa Arab. Belum lama ini ia menerima satu juta euro dari Lembaga Penelitian Eropa untuk meneruskan penelitiannya.
Papirus adalah sejenis kertas kuno yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari: mencatat transaksi komersial, korespondensi pribadi, dan semacamnya. Ribuan teks papirus ditemukan terkubur pasir di Mesir dan wilayah-wilayah Timur Tengah lainnya.
Menurut Sijpesteijn, teks-teks ini biasanya sulit dimengerti, karena sebagian sudah hancur atau dibuat dengan tulisan yang sulit dibaca dan berbahasa dialek setempat. “Namun siapa pun yang bisa membacanya, punya akses meneliti kehidupan sehari-hari masyarakat Arab di periode awal Islam,” katanya seperti dikutip Radio Nederland (26/11).
Sijpesteijn tak setuju dengan sekelompok kolega yang dijuluki para ‘revisionis.’ Mereka mengklaim bahwa Nabi Muhammad tidak pernah ada.
Teks-teks papirus menunjukkan, serangan tentara Arab dilakukan dengan cermat dan terorganisir. Orang Arab melihat diri sendiri sebagai penakluk dengan misi religius.
Mereka ternyata juga punya pandangan religius – mereka menjalankan dan menjaga elemen-elemen penting Islam yang nantinya juga dimiliki dan diyakini Muslim pada abad-abad selanjutnya. (Radio Nederland)
Source : DDHK News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar