Seribu Butir Beras akan Ditulisi Kisah Cinta Siti Fatimah

Palembang - Sebanyak 1.000 butir beras akan ditulisi sejarah terbentuknya Pulau Kemaro, berikut dengan kisah cinta Siti Fatimah dan Tan Bun An. Penulisan ini menggunakan kaligrafi Cina. Aksi penulisan ini akan dilakukan pada Kamis, 17 Februari 2011, di Hotel Royal Asia Palembang, terkait dengan perayaan Imlek.

Aksi ini yang diperkirakan memakan waktu 4-5 jam ini mencoba dimasukkan ke Museum Rekor Indonesia (Muri).

"Penulisan naskah legenda Pulau Kemaro dengan kisah cintanya akan ditulis di butiran beras dan disaksikan dari perwakilan Muri, dari pukul 14.00-18.00," kata Ketua Panitia Kurmin Halim, kepada pers di Palembang, Senin (14/02/2011).

Penulisnya adalah Meliana Pancarani. Selama proses penulisan itu, masyarakat boleh menyaksikannya. Hanya mereka tidak boleh berbincang atau bertanya dengan si penulis.

Tekniknya, Meliana akan menulis satu per satu beras dengan kaligrafi Cina hingga mencapai seribu butir. Tiap butir beras itu akan disatukan dalam satu bingkai sesuai dengan alur cerita. Selama penulisan ini dia akan dipantau tim dari Muri.

Setelah aksi itu, pada Jumat (18/02/2011) dilangsungkan perayaan Imlek bersama Gubernur Sumsel Alex Noerdin di Pendopo Griya Agung. Sementara hasil penulisan tersebut akan dipamerkan secara terbuka dan akan disiapkan kaca pembesar khusus untuk melihatnya.

Sebagai informasi, Pulau Kemaro yakni sebuah delta yang terletak di Sungai Musi, tepatnya di daerah Sei-Lais Palembang. Luas delta itu sekitar 24 hektare. Pulau Kemaro terdapat sebuah kelenteng. Setiap tahun digelar perayaan Cap Go Me, yang dihadiri etnis Tionghoa dari beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Singapura dan Malaysia.

Pulau Kemaro ini memiliki legenda tentang kisah cinta seorang putri Palembang yaitu Siti Fatimah dengan anak seorang putra raja dari Cina bernama Tan Bun An. Kisahnya ini berakhir tragis karena keduanya meninggal dunia di Sungai Musi.

Tak lama setelah mereka meninggal dunia di Sungai Musi, munculah sebuah makam, yang diyakini merupakan makam Siti Fatimah. Makam yang terletak di dalam kelenteng ini sering diziarah, baik muslim maupun mereka yang beragama Buddha.

(tw/lrn)

detikNews : Seribu Butir Beras akan Ditulisi Kisah Cinta Siti Fatimah

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya