Mocaf Produk Olahan dari Singkong pengganti Terigu, Pertama di Dunia

Majalah Trubus - Mocaf, Pertama di Dunia

Ada artikel menarik dari Majalah Trubus tentang produk olahan terbaru dari Singkong


----------------------------------------------------------------------

Indonesia kembali memecahkan rekor dunia berkat temuan Dr Achmad Subagio. Peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember itu berhasil menemukan mocaf, produk olahan terbaru dari singkong Manihot esculenta. Temuan pertama di dunia itu bukanlah hal sepele lantaran mocaf sanggup mengganti kebutuhan tepung gandum yang selama ini masih diimpor. Untuk membuat 1 kilo mi, misalnya, mocaf mensubstitusi 50% tepung gandum atau terigu. Sementara untuk membuat kue, terigu bisa digantikan seluruhnya oleh mocaf.

Nilai mocaf, seperti penelusuran wartawan Trubus, Nesia Artdiyasa luar biasa besarnya. Sebab, aroma dan citarasa mocaf setara terigu. Seluruh kebutuhan terigu kita yang mencapai 6-juta ton per tahun, mengandalkan impor. Dengan ditemukannya mocaf, diharapkan mengurangi arus devisa ke mancanegara.

Awal tahun ini wartawan Anda memperoleh undangan untuk menghadiri World Tapioca Conference di Bangkok. Para ahli singkong di dunia berkumpul di sana untuk membicarakan peluang besar pengembangan singkong dunia. Toh, waktu itu tak ada satu pun ahli yang menyebutkan, singkong bisa menjadi mocaf. Padahal, nilai mocaf sebanding dengan dekstrin, atau produk ikutan lain dari cassava starch.

Pembaca sekalian, mocaf menjadi topik utama untuk paparan peluang bisnis yang paling mutakhir saat ini. Mendampingi mocaf, kami sajikan paparan indahnya haworthia, gasteria, atau aneka aloe yang jarang terlihat. Sementara bagi para pemerhati tanaman obat tradisional, bersamaan dengan terbitnya majalah Anda ini, beredar pula Infokit Volume 08, yang khusus membahas herbal Indonesia. Paparan dilengkapi bukti ilmiah dan cara meracik, berikut aneka cara hidup sehat lewat minuman tradisional. Selamat membaca.

SalamOnny Untung


JAKARTA- Tepung Mocaf yang dikenal sebagai tepung ketela alternatif pengganti terigu, kini telah banyak diproduksi di daerah Trenggalek, Jawa Timur dan juga Sumatra Barat. Saat ini Sumatera Barat telah bersiap memproduksi tepung mocaf. Di daerah tersebut, ketersediaan singkong bahan baku yang berlimpah dan pasar lokalnya sangat prospektif.

Koperasi "Gemah Ripah Loh Jinawi" Trenggalek yang memproduksi Mocaf, saat ini kapasitasnya mencapai 100 ton per bulan. Sedangkan permintaaan pasar nasional mencapai lebih dari 1000 ton per bulan. Di masa mendatang, diharapkan bermunculan beberapa pabrik yang siap memproduksi mocaf ini.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Tepung Rakyat Indonesia (Gakoptri) Samsul Hadi mengatakan upaya mengembangkan produksi mocaf ini sudah dirintis oleh tiga pihak, yakni Diskoperindag, petani singkong sebagai produsen tepung, dan industri kue/roti. "Ujicoba penggunaan tepung mocal untuk makanan tradisional minang juga oke, seperti arai pinang, dan lainnya," ujar Samsul Hadi.

Mocaf adalah produk tepung dari ubi kayu yang diproses dengan prinsip memodifikasi sel ubi kayu sehingga hasilnya berbeda dengan tepung gaplek ataupun tepung ubi kayu.
Mocaf dapat digunakan untuk membuat kue kering seperti cookies, nastar, dan kaastengel, kue basah seperti kue lapis, brownies, spongy, dan cake, bihun, dan campuran produk lain berbahan baku gandum atau tepung beras, dengan karakteristik produk yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan penggunaan tepung terigu maupun tepung beras.

Ada beberapa keunggulan jenis tepung ini, seperti bahan baku yang tersedia cukup sehingga kemungkinan kelangkaan produk dapat dihindari karena tidak tergantung dari impor seperti gandum. Selain itu harga tepung mocaf relatif lebih murah dibanding dengan harga tepung terigu maupun tepung beras, sehingga biaya pembuatan produk dapat lebih rendah. (ap)


http://www.technologyindonesia.com/uploads/news_1343.jpg

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya