Bentrokan Kembali Terjadi di Pamulang
Liputan6.com, Tangerang: Ratusan massa Barisan Muda Betawi (BMB) mendatangi Markas Kepolisian Sektor Pamulang, Tangerang, Banten, Rabu (8/10) malam. Mereka menuntut polisi untuk segera menangkap pelaku pemukulan terhadap enam anggota BMB. Jika dalam waktu 24 jam polisi belum juga menangkap pelaku, massa mengancam akan merazia pelaku yang diduga warga kompleks Brimob.
Sempat terjadi kericuhan antara anggota BMB dengan pimpinannya. Anggota BMB bersikukuh untuk langsung menyatroni asrama Brimob, sedangkan ketua mereka menyerahan masalah ini kepada polisi. Para anggota BMB akhirnya mengikuti saran ketuanya untuk menyerahkan kasus pemukulan ini kepada polisi.
Bentrokan tersebut berawal saat Ramdani dan Arjun, dua anggota BMB yang menjadi polisi cepek mengatur lalu lintas di pertigaan Sasak Tinggi, Pamulang. Saat mengatur lalu-lintas datang rombongan lelaki yang diduga anggota keluarga besar putra-putri Polri yang baru pulang latihan futsal. Karena arus lalu-lintas macet, Ramdani dan Arjun meminta mereka untuk antre. Namun, warga kompleks Brimob merasa tersinggung dan langsung memukuli korban.
Sadar kalah jumlah, kedua korban lari ke posko BMB di dekat lokasi. Massa yang terus mengejar kedua korban akhirnya bentrok dengan empat anggota BMB lain yang berada di posko. Enam anggota BMB terluka dalam bentrokan ini dan satu orang, yakni Ramdani harus dilarikan ke rumah sakit.
Hingga saat ini kasus tersebut masih diselidiki personel Polsek Mamulang. Insiden serupa pernah terjadi di antara kedua belah pihak. Sebulan silam anggota BMB dipukuli warga kompleks Brimob yang menyangka mereka turut dalam tawuran yang berbuntut tewasnya enam remaja [baca: Enam Tewas Tercebur di Setu Pamulang].(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar