Ini tulisannya :
Ulah memalukan suporter sepakbola kembali terulang. Ratusan pendukung Persita Tangerang, Banten, Jumat (26/3) terlibat tawuran dengan mahasiswa STMIK Rahardja. Tawuran berlangsung saat ratusan pendukung Persita meninggalkan Stadion Benteng, Tangerang, usai menyaksikan tim kesayangan mereka berlaga melawan Persipasi Bekasi.
Pemicu tawuran karena salah seorang suporter terkena bola yang tengah dimainkan mahasiswa STMIK Rahardja di halaman kampus mereka di Jalan Jenderal Sudirman, Tangerang. Insiden ini membuat suporter Persita marah dan melempari mahasiswa dengan batu.
Aparat kepolisian langsung berupaya mengendalikan situasi. Mahasiswa diminta untuk tetap berada di dalam kampus. Namun, sesekali aksi saling lempar batu masih terjadi. Akibat insiden ini, sedikitnya empat orang mengalami luka-luka terkena lemparan batu. (http://berita.liputan6.com)
-----------------
Dear Penguasa,
Teman kami, sahabat kami contoh dari satu atau mungkin ratusan korban dari anarkisme pendukung persita. Tetapi bukan hanya persita, tetapi hampir semua supporter sepakbola indonesia melakukan tindakan anarkisme. Apa tindakan anda sebagai pemimpin propinsi ini ? Kami juga menyukai sepak bola, dan kami tidak melarang datangnya supporter sebagai penyemangat pemain di lapangan hijau, tetapi bukan anarkisme yang kami harapkan.
Tahukah anda bahwa supporter yang anarkis tersebut masih dibawah umur ? mungkin masih sekolah SD, SMP ataupun SMA ? Mereka itu adalah penerus penerus propinsi ini. Mereka memang sedang senang senangnya untuk menunjukkan bahwa mereka kuat, berani dan hebat. Kalau menunggu mereka sadar bahwa mereka adalah penerus penerus, kapan propinsi ini akan bangkit ? Kami mengharapkan anda yang bertindak, dan tidak menunggu.
Kami sangat berharap anda sebagai penguasa bisa memberikan perintah untuk menertibkan supporter yang anarkisme tersebut, atau agar mereka jera hukum saja dengan hukuman yang seberat beratnya agar yang lain jera, dan banten menjadi contoh dari propinsi propinsi lain di Indonesia. Kondisi ini sangat kritis, mau dibawa kemana propinsi ini kalau pemimpinnya tidak peduli dan generasi muda anarkis. Perbantukan aparat kepolisian untuk mengawasi para supporter, kalau perlu perbantukan ABRI jika masih kurang personilnya.
Maaf atas cara kami dalam menuangkan keluhan kami, dan supaya anda tau bahwa propinsi ini memiliki sumber daya manusia yang tidak kalah dengan sumber daya manusia propinsi lainnya.
Untuk Teman kami, Sahabat Kami Dwi, Iksan, Adi dan kawan kawan, semoga cepat sembuh.
--------------------
1 komentar:
wahhh ini apa meneh
Posting Komentar