Karena ternyata keduanya memiliki harga yang lumayan tinggi karena diburu 3 negara yaitu AS, Australia dan Philipina selain Indonesia tentunya.
- Dulmatin sebagai aktor utama bernilai 10 Juta Dollar (kl. 93 Milyar)
- Umar Patek sebagai Aktor Pembantu bernilai 1 Juta Dollar (kl. 9,3 Milyar)
Berikut berita dari AmbonNews mengenai harga mereka berdua.
http://www.ambonekspres.com/
Jakarta, AE.– Tersangka terorisme yang tewas di ruko Multiplus Pamulang berinisial YI atau Yahya Ibrahim. Menurut pengamat terorisme Mardigu WP, Yahya adalah nama alias Umar Patek.
Umar Patek adalah tokoh yang tak terlepaskan dari Dulmatin. Begitu nama Dulmatin disebut, selalu diikuti dengan Umar Patek. Keduanya adalah buruan pemerintah Indonesia, AS, Filipina dan Australia.
Bersama Dulmatin, pria kelahiran 1970 yang memiliki darah Jawa-Arab ini dituding bertanggung jawab dalam bom Bali 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia dan 7 warga AS. Setelah itu keduanya diketahui kabur ke Filipina, bergabung dengan Abu Sayyaf.
Sebagaimana Dulmatin, media Filipina juga sering menulis dugaan kematian Umar Patek. Namun tidak ada yang bisa mengkonfirmasi dugaan itu hingga akhirnya terjadi penggerebekan di Pamulang, Selasa (9/3).
Pemerintah AS memberi hadiah 1 juta dolar (setara Rp 9,3 miliar) kepada siapa yang berhasil menangkap atau menemukan Umar Patek dalam program "Hadiah untuk Keadilan". Nilai hadiah ini lebih rendah dibandingkan hadiah untuk penangkapan Dulmatin yang mencapai 10 juta dolar (setara Rp 93 miliar).
Data terakhir yang dimiliki aparat keamanan, Umar Patek memiliki tinggi 166 cm , berat 60 kg, rambut dan mata coklat. Umar memiliki nama alias Umar Kecil, Umar (Arab), Pa'tek, Pak Taek, Abu Syekh, dan Zacky.
Setelah kematian Noordin M Top pada tahun 2009, muncul kekhawatiran Dulmatin dan Umar Patek kembali lagi ke Indonesia.
Benarkah tersangka terorisme yang tewas di ruko Multiplus adalah Umar Patek, kita nantikan konfirmasi dari Mabes Polri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar