Bir pletok diciptakan sejak Belanda masih bercokol di Indonesia.
Orang-orang Belanda pada saat itu sangat gemar mengonsumsi bir, namun karena di Betawi waktu itu mayoritas masyarakat beragama Islam, maka meminum bir yang notabene mengandung alkohol harus dilarang.
Di sanalah kreativitas kuliner ala Betawi dimulai. Untuk menyaingi hangatnya bir dengan kandungan alkohol, masyarakat Betawi menciptakan bir yang dibuat dari rempah-rempah yaitu jahe, daun pandan, dan serai.
Agar warna bir pletok lebih menarik, orang Betawi biasanya menggunakan tambahan kayu secang.Kayu itu kalau diserut dan diseduh dengan air panas akan mengeluarkan warna merah. Bir pletok sangat cocok dikonsumsi di sore hari atau pada saat cuaca sedang dingin. Kehangatan bir pletok didapat dari rempah-rempah.
Walaupun namanya bir, sama sekali tidak mengandung alkohol koq Agan2
Oh Iy,Di namain BIR PLETOK krn dl diminum pake Batu Es n ditaro di Gelas BAMBU, nah kalo di kocok2/goyang2 jd berbusa n bunyi "PLETAK-PLETOK"
2 komentar:
beli bir nya dimana mas?
pamulang dimananya nih? deket multiplus ga?
belinya pada ada kondangan.
pamulang nya rada deket sama Multiplus kl. 3 km
:)
Posting Komentar