HuffPo, Situs Berita Fenomenal |
(istimewa)
INILAH.COM, Jakarta - Saat Huffington Post dibuka, situs ini hanya sebagai blog curhat politisi. Tapi, dia mampu membalik kenyataan dan mengecundangi koran besar berumur tua. Kini liputan Huffington Post menjadi standar baru bagi situs berita dan blog.
Liputan Huffington Post saat Barack Obama tampil perdana bersama pastor kontroversialnya membuat situs itu naik daun. Dalam waktu singkat, Huffington Post, berhasil mendapat popularitas dan meraih citra sebagai simbol entrepreneur dan komentator online. Karena kepopularannya, dalam 12 bulan saja konten situs ini telah diperluas ke hiburan dan bisnis, serta berita internasional dan olah raga.
Kini Huffington Post disebut sebagai 'koran internet' sejati. Oktober tahun lalu, situs itu mempekerjakan seorang chief executive yang dibajak dari CBS Interactive, Betsy Morgan. Situs ini juga mengenalkan halaman metropolitan yang berisi versi lokal berita kota-kota utama di AS.
Dewi fortuna kini benar-benar sedang berpihak pada Huffington Post. Pada Februari lalu, Huffington Post yang dibangun oleh Huffington, 58 tahun, bersama Ken Lerer dan pakar marketing Jonah Peretti itu telah masuk dalam 15 situs berita paling popular, hanya kalah dari Washington Post dan berada di atas BBC.
Menurut Nielsen, situs ini berhasil menarik 8,9 juta user unik pada bulan lalu, melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Situs itu juga bisa mendapat 1 juta lebih komentar dari pembacanya dalam sebulan.
Huffington Post kini ditaksir berharga lebih dari US$ 90 juta. Hanya perusahaan yang berhubungan dengan konten online lain, Gawker Nick Denton yang mampu mengalahkannya.
Uniknya, HuffPo begitu situs itu disebut, berhasil meraih level itu hanya dengan 55 staf, termasuk Huffington. Jumlah editor hanya 28, tidak ada apa-apanya jika dibandingkan New York Times yang memiliki lebih dari 1.000 orang. Toh begitu, situs HuffPo mampu mengalahkan New York Times.
HuffPo mengambil berita dari kantor berita Associated Press, tulisan kontributor yang tidak dibayar, serta tulisan dari lima reporternya. Jika dibandingkan dengan koran tradisional, maka HuffPo hanyalah seperti harian di satu kota saja.
Keberhasilan situs ini telah menjadi model baru bisnis berita. Hal itu terlihat saat harian besar Post-Intelligencer Seattle menghentikan edisi cetaknya dan beralih ke web, situsnya menggunakan struktur mirip HuffPo.
Pada waktu lalu, Huffpo menarik pembacanya dengan kritik tajam pada pemerintahan Bush. Pertanyaan sekarang bagaimana Huffpo mempertahankan pertumbuhannya setelah pemilu berakhir dan Obama berkuasa?
Huffington memberikan jawaban standar dengan menyebut hanya 50% trafik ke situsnya yang berasal dari berita politik. Sisanya adalah berita lain, misalnya masalah percintaan bintang terkenal Lindsay Lohan atau Madonna. Termasuk adanya halaman menyentil semacam "Sex. Guess what it's about?".
Tapi, tetap saja masih ada pertanyaan banyak situs yang memiliki topik serupa. Lalu kelebihan apa yang membuat Huffpo sukses? Ternyata Huffpo menggunakan sebagian besar karyawannya untuk membuat situsnya eye-catching bagi user, dan bukan mendasarkan pada keorisinalan beritanya. Selain itu, Huffpo membuat situsnya ramah bagi mesin pencari, sehingga user mudah menemukannya. Sangat sederhana. [I4]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar