:(
--------------------------------------------------------------------
detikNews
Jakarta - Ustad Lihan ditahan polisi karena dituduh menipu para nasabahnya. Kerugian nasabah yang telah mengadu ke polisi mencapai Rp 817 miliar dan bisa membengkak hingga Rp 1 triliun.
"Uang (nasabah) sudah terkumpul kurang lebih Rp 817 miliar. Bisa lebih karena masih banyak korbannya yang mungkin enggan melapor," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan AKBP Nasir kepada detikcom, Rabu (9/12/2009).
Nasir mengatakan, hingga kini korban dari penipuan investasi ustaf Lihan berjumlah 3.774 orang. "Masih bisa lebih dari itu," jelasnya.
Ke mana dana investor itu mengalir, polisi masih menyelidiki. "Informasi ada yang bilang mengalir ke Padang, ada yang bilang ke Merpati. Tapi masih kita selidiki terus," ujar Nasir.
Ustad Lihan diduga melakukan penipuan terhadap banyak nasabah terkait program investasi syariah dengan bagi hasil 10% per bulan.
Ustad Lihan ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan praktek bank gelap dan pencucian uang. Ustad Lihan dikenai pasal penipuan dan penggelapan uang.
Ustad Lihan selama ini dikenal sebagai entreprenur berusia muda yang sukses mengelola 10 perusahaanya. Selama ini keuntungan yang dibagikan pada nasabah mengalir lancar dan mulai seret pada Agustus lalu.
Ikhlas Uang Hilang, Nasabah Tak Mau Tuntut Ustad Lihan
Jakarta - Meski sudah menanamkan investasi ratusan juta dan uang tidak kembali, tidak membuat nasabah dendam terhadap Ustad Lihan. Nasabah mengaku tidak akan menuntut Ustad Lihan.
"Nggak apa-apa diikhlasin saja. Keluarga juga gitu yang ikut investasi juga ikhlas. Ini sudah bagian dari kehidupan," kata Muhammad Husin, salah satu nasabah, kepada detikcom, Selasa (8/12/2009).
Husin mengatakan, dia dan keluarganya tidak ada niat untuk menuntut Lihan. Karena investasi ini merupakan bisnis kepercayaan bukan ajakan dari Lihan sendiri.
Lagi pula, lanjut Husin, Lihan dinilai berjasa memakmurkan kehidupan nasabah. Dari yang susah tidak punya apa-apa hingga memiliki usaha besar dengan mengikuti bisnis Lihan tersebut.
"Setiap bulan ada fee untuk keperluan hidup, bisa buka usaha baru, bayar kredit motor. Saya dulu nggak punya apa-apa. Sekarang sudah punya motor. Begitu juga dengan teman-teman saya," ungkapnya.
Husin tidak percaya Ustad Lihan menipunya dan ribuan nasabah lainnya. Bisnis investasi itu sudah dirintis sejak 2001. Kalau memang ingin berbuat jahat atau menipu, Lihan sudah melakukannya sejak dulu.
"Saya kira ini bukan Pak Lihan. Tapi ada yang lebih tinggi dari dia yang berbuat ini," analisanya.
Warga Jl Sekumpul, Martapura, Kalsel ini pun menjelaskan kalau dirinya dulu berinvestasi mulai Rp 20 juta. Hingga akhirnya seharusnya dia mendapatkan total Rp 300 juta.
"Ya sistemnya bertahap. Itu uang keluarga juga. Bisnis ini bisnis kepercayaan. Kalau nggak percaya ya sudah. Saya sudah ikhlasin," tandasnya.
Ustad Lihan Ditangkap, Aliran Dana Ditelusuri
Jakarta - Pengusaha berlian asal Kalimantan Selatan, Ustad Lihan, ditangkap polisi. Ustad Lihan diduga melakukan penipuan terhadap banyak nasabah terkait program investasi syariah dengan bagi hasil 10% per bulan.
"Ditangkap kemarin (Senin 7/12)," kata Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Nasir kepada detikcom, Selasa (8/12/2009).
Nasir mengatakan, pihaknya masih melacak ke mana aliran dana Ustad Lihan mengalir dengan bekerjasama dengan Kejari Banjarmasin.
"Kita masih melacak ke mana kucuran dananya. Kemungkinan 1-2 hari ini bisa diketahui," jelasnya.
Ustad Lihan ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan praktek bank gelap dan pencucian uang. Ustad Lihan dikenai pasal penipuan dan penggelapan uang.
Korban Ustad Lihan mencapai ribuan. Modusnya dengan menanamkan uang sebagai investasi. Ustad Lihan menjanjikan keuntungan 10 persen per bulan kepada nasabah untuk setiap dana yang disetorkan kepadanya. Namun bisnis sejak 2001 ini macet mulai Agustus lalu.
Ustad Lihan selama ini sangat populer di kalangan entreprenur. Dia dianggap sosok wirausahawan sejati. Pria kelahiran 1974 ini dianggap sukses mengelola 10 perusahaannya dalam tempo hanya 8 tahun. Dia banyak diundang dalam seminar kewirausahaan. Banyak orang yang menyebutnya ustad. (gus/nrl)
Blogged with the Flock Browser
Tidak ada komentar:
Posting Komentar