Pasar Kaget Bulan Puasa di Depok



04/09/2008 07:16 - Ramadan

Pasar Kaget Bulan Puasa di Depok

Liputan6.com, Depok: Aneka kue, asinan, hingga lontong sayur terhampar. Tak ketinggalan makanan khas selama puasa: aneka kolak. Beragam makanan nan menggoda itu dijual di pasar kaget di sepanjang Jalan Raya Kukusan di dekat Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Aneka makanan yang dijual di pasar kaget selama Ramadan ini cukup beragam. Aneka kolak hingga lauk untuk buka puasa tersedia mulai pepes ikan, lontong sayur, bahkan petai. Pasar ini cukup membantu ibu-ibu yang tak sempat memasak juga para anak kos.

Bukan hanya pembeli yang diuntungkan. Pedagang juga bersyukur bisa mendapat penghasilan tambahan untuk ber-Lebaran. Berkah Ramadan dari pasar ini juga dirasakan juru parkir dan tukang ojek. Sayangnya pasar ini menimbulkan kemacetan. Tak ada satupun polisi yang datang mengatur lalu lintas.

Sementara itu di Ambon, Maluku, terdapat salah satu Kampung Ramadan atau Kampung Kue yang berada di Lorong Waliulu, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau. Dijuluki kampung kue karena dikawasan ini seluruh warganya terlibat dalam mengerjakan makanan yang dijual untuk panganan buka puasa saat Ramadan.

Setiap Ramadan, kampung ini ramai dikunjungi orang. Mereka umumnya mencari kue untuk dibeli sebagai menu berbuka puasa. Kue yang dijual mulai dari Asida, makanan favorit warga Kota Ambon, hingga kue tar atau biasa disebut sebagai kue yahudi. Entah kenapa sampai di juluki kue Yahudi. Tapi yang lebih penting, menurut warga, kue Yahudi memiliki khas tersendiri serta cukup enak.

Wajar, jika kue Yahudi selalu diserbu warga sebagai makanan utama buka puasa Walau harganya cukup mahal,Rp 2.500 per potong. Sayangnya, kue ini hanya dijual ketika Ramadhan. Berbagai jenis kue mulai dijual dari pukul 11.00 WIT. Dalam waktu tiga jam, kue-kue ini habis terjual.

Eni Walla, salah satu warga Kampung Kue, permintaan pembeli cukup tinggi. Wajar jika keuntungan yang diperoleh cukup besar. Rata-rata setiap hari Eni meraup untuk sekitar Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu.(BOG/Juhri Samanery)


Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya