Jumat, 12 September 2008 pukul 10:24:00
JAKARTA-- Tuntutan rutinitas sehari-hari kerap membuat seseorang terlupa akan kebutuhan bersosialisasi. Kebiasaan yang terjadi adalah keluar rumah untuk bekerja dan langsung pulang kembali ke rumah.
Setiap minggu penuh dengan pekerjaan rumah tangga dan aktivitas yang menyita waktu untuk pergi ke mesjid atau mengunjungi teman. Nyatanya rutinitas semacam itu bisa mengarah pada depresi.
Terlebih ketika orang lebih memilih berada di depan televisi atau komputer dibandingkan bercakap-cakap dengan
orang di sekitarnya.
Menurut the Sourcebook for Teaching Science, rata-rata rumah tangga di amerika menonton televisi selama enam jam dan 47 menit setiap hari. Waktu tersebut belum termasuk menghabiskan waktu didepan komputer.
Kebiasaan jutaan orang Amerika yang sangat tergantung pada televisi sebenarnya sudah dapat dikategorikan gangguan kejiwaan. Hal itu diungkapkan Psikolog Rutgers University, Robert Kubey seperti dilansir Islamonline.net, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, bulan Ramadhan dapat memberikan kesempatan pada umat muslim untuk menjauhi lingkaran isolasi dan depresi. Tradisi Ramadhan menyediakan waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan teman, mengenal lebih baik satu dengan yang lainnya. Serta pertemuan dengan sesama muslim akan menambah persahabatan.
Berbuka puasa dan tarawih menyediakan kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas dan bersantai bersama keluarga di rumah untuk bercerita tentang keyakinan. Hal itu dapat meningkatkan hubungan sesama manusia dan pemeluk agama.Sosialisasi semacam itu lah yang akan menumbuhkan rasa persaudaraan antara diri seseorang dan masyarakat muslim.
Menurut Pakar Nutrisi Universitas West Virginia, Amerika Serikat, Profesor Dr. Mohammad Zafar A. Nomani, salat tarawih merupakan bonus buat umat muslim. Salat sunah tersebut dapat membakar kalori karena sama dengan melakukan olah raga ringan, sekaligus membantu membakar asupan makanan pada saat berbuka puasa.
Mengubah kebiasaan selama bulan puasa membawa menuju perubahan kehidupan dan membebaskan diri dari kebiasaan buruk. Berpuasa merupakan modal menuju kesadaran bersikap dan memilih. Diharapkan setelah sebulan berpuasa dan menahan diri, maka kebiasaan tersebut dapat dijaga selepas Ramadhan. (cr2/ri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar