SANG KODOK kalau bergerak baik didarat maupun diair selalu "menjejak-menjejakan" keempat kakinya, itu karena memang KODRATnya.
Dan bila sang KODOK ini mengintai mangsanya dia akan berdiam diri setenang mungkin, lalu...
HAP...MANGSANYA langsung dia tembak pakai lidahnya yang tak bertulang dan ditelan masuk ke perut.
COOL CALM & QUICK
Namun ada KATAK-KATAK dan KODOK-KODOK lain yang menjadi epigon atau Plagiatnya,
yakni MANUSIA yang sebenarnya berKODRAT lebih tinggi dari SANG KODOK namun berupaya meniru dengan segala daya dan upaya untuk menjadi SI KODOK.
Siapa SI KODOK tersebut?
Yaitu MANUSIA yang untuk mencapai TUJUAN dan demi KENYANGNYA PERUT bergerak laksana SANG KODOK. Kaki dan tangan menjejak kesana kemari, injak sana injak sini tanpa perduli bahwa gerakannya tersebut membuat MAKHLUK-MAKHLUK disekitarnya tercederai sambil mentertawai.
Dia hanya peduli agar Kepalanya selalu ada didepan, mengejar impian dan mangsanya tanpa NURANI.
Setelah ada didepan tanpa pernah menoleh kebelakang dan tanpa perduli banyaknya KORBAN bergelimpangan,
si KATAK menanti mangsa dan anehnya SANG MANGSA malah mendekat dan makin mendekat dan anehnya lagi para korban SI KATAK sebelumnya yang tadinya terinjak dan terkoyak karena gerakan SI KATAK sekarang menjadi pembantu setianya bahkan minta tolong kepadanya. Karena mereka berharap akan dapat mengambil HIKMAH dari perilaku SI KATAK.
Ah beruntunglah SI KATAK
Siapakah SI KATAK itu? dia adalah KITA ya diri kita SI MANUSIA makhluk Termulia Ciptaan-NYA namun menjadi HINA karena perilaku kita di hadapan-NYA...
Kadang kita lupa bahwa kita sudah meniru SANG KODOK, mungkin makhluk kecil itu sekarang sedang menghujat KITA karena KODRATnya telah kita ambil.
(si KATAK nge-draft)
sementara sang KODOK diatas ngelus-elus BOLA :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar