Kuburan Online Makin Populer di China

INILAH.COM, Jakarta –Penduduk China makin nyaman melakukan penghormatan pada yang meninggal dengan cara lebih murah dan rendah karbon. Upaya itu hanya dengan mengklik mouse dan jadi gerakan populer saat Festival Qingming.

Karena liburan terlalu singkat, Song Qin konsultan yang tinggal di Beijing, tidak bisa pulang ke kampung halamannya di China Selatan provini Anhui untuk memberikan penghargaan kepada kakek neneknya yang telah wafat.

Tetapi, Song punya cara tersendiri dalam menunjukkan rasa hormat dengan menyiapkan dua buah kuburan online pada mereka. Masing-masing kuburan seharga 10 yuan (Rp 14.400) dan jika dibandingkan dengan kuburan asli harganya bisa mencapai puluhan ribu yuan.

Dia juga bisa memposting cerita kenangan tentang dirinya dan kakek neneknya dengan tambahan foto.

“Halaman web dari kuburan online sama dengan blog dan sangat modern, serta rendah karbon sebagai cara untuk merayakan festival tradisional, cocok untuk warga China yang banyak tekanan dalam bekerja,” ujar Song.

Layanan maya tersebut disediakan oleh 1000soul.com, sebuah format perayaan online di bawah situs tsingming.com.

Layanan diluncurkan pada 31 Maret 2010 oleh Asosiasi Pemakaman China, Alephan Group dan Beijing Zhina Global Invesment Management Co Ltd.

Menurut catatan statistik web, lebih dari 14 ribu kuburan online berdiri di China.

Ketika masuk ke dalam situs, pengguna bisa mengklik provinsi atau daerah di sebuah peta untuk memilih lokasi penguburan, bergantung di mana mereka terbiasa hidup.

Setelah memilih kuburan, mereka bisa membeli makam dengan menggunakan koin virtual yang seharga 1 yuan untuk 10 koin.

Setelah keseluruhan proses diselesaikan, pengguna dapat menawarkan bunga, lilin, dupa dan nyanyian untuk memberikan nilai lebih penghargaan.

Ye Dongdong, salah seorang pendiri dan manajer pengembangan produk 1000soul.com mengatakan perusahan itu beranggotakan 30 karyawan. Situs bermula dari investor dermawan. Meskipun layanan pada awalnya gratis, namun saat ini menjadi portal komersial.

“Biaya dan layanan baru di masa depan akan bergantung pada umpan balik dari pengguna kami,” ujar Ye.

Menurut sebuah survei oleh tsingming.com, hanya 11% responden memilih pemakaman online, sementara lebih dari setengah masih lebih menginginkan pengebumian tradisional.

Ye mengatakan mereka menciptakan pemakaman online dan pengingat itu bukan untuk menggantikan pemakaman dan perayaan tradisional, tetapi sebagai suplemen cara orang mengekspresikan penghargaan dan perasaan kepada yang telah wafat.[ito]

Artikel Terkait :



Tidak ada komentar:

Arsipnya