Selasa, 17 Februari 2009 - 12:34 wib
Sarie - Okezone
JAKARTA - Nama Hartono Prapanca ternyata tidak asing lagi di dunia prostitusi. Ia terkenal sebagai mucikari kelas kakap dengan koleksi gadis cantik.
Prostitusi yang ia geluti sejak tahun 1990-an ini mampu menobatkan dirinya sebagai pengusaha bordil kelas atas. Bahkan usaha tersebut telah tersebar di beberapa kota besar, yakni Surabaya, Jakarta, Batam, Denpasar dan Semarang.
Hartono sejatinya memiliki nama Hartono Setiawan. Nama Prapanca yang disematkan merupakan nama lokasi favoritnya dalam melancarkan aksi. Ada yang menyebutkan nama tersebut berasal dari nama jalan di Jakarta Selatan, atau nama sebuah hotel di wilayah tersebut yang kerap dijadikan tempat bertransaksi.
Saat ditelusuri okezone di dunia maya, Selasa (17/2/2009), nama Hartono langsung mengacu kepada germo kelas kakap yang sempat ditangkap di Surabaya karena tuduhan praktek prostitusi dan aborsi para wanita koleksinya. Penangkapan ini terjadi pada tahun 2006. Namun belum diketahui, apakah nama ini merupakan nama yang sama dengan pemilik situs prostitusi yang ada saat ini.
Forum lainnya masih menyebutkan Hartono sebagai mucikari tingkat tinggi di Indonesia. Saking terkenalnya, nama Hartono sering disalahgunakan untuk penipuan. Bahkan ada seorang Hartono palsu yang menggunakan rekening atas nama artis yang akan dibooking untuk menipu pelanggan, hanya untuk meyakinkan korbannya.
Kebanyakan anggota forum tersebut percaya dengan 'kualitas' gadis yang digermoi Hartono. Bahkan mereka yakin, Hartono Prapanca hanya memiliki satu situs resmi, yang ia kelola sejak tahun 2005, dan tidak pernah menipu. Sayangnya, anggota forum tersebut menganggap Hartono memiliki tarif prostitusi cukup tinggi. Apalagi tarif penggunaan jasa prostitusi dari kalangan artis. (srn)
Hartono sejatinya memiliki nama Hartono Setiawan. Nama Prapanca yang disematkan merupakan nama lokasi favoritnya dalam melancarkan aksi. Ada yang menyebutkan nama tersebut berasal dari nama jalan di Jakarta Selatan, atau nama sebuah hotel di wilayah tersebut yang kerap dijadikan tempat bertransaksi.
Saat ditelusuri okezone di dunia maya, Selasa (17/2/2009), nama Hartono langsung mengacu kepada germo kelas kakap yang sempat ditangkap di Surabaya karena tuduhan praktek prostitusi dan aborsi para wanita koleksinya. Penangkapan ini terjadi pada tahun 2006. Namun belum diketahui, apakah nama ini merupakan nama yang sama dengan pemilik situs prostitusi yang ada saat ini.
Forum lainnya masih menyebutkan Hartono sebagai mucikari tingkat tinggi di Indonesia. Saking terkenalnya, nama Hartono sering disalahgunakan untuk penipuan. Bahkan ada seorang Hartono palsu yang menggunakan rekening atas nama artis yang akan dibooking untuk menipu pelanggan, hanya untuk meyakinkan korbannya.
Kebanyakan anggota forum tersebut percaya dengan 'kualitas' gadis yang digermoi Hartono. Bahkan mereka yakin, Hartono Prapanca hanya memiliki satu situs resmi, yang ia kelola sejak tahun 2005, dan tidak pernah menipu. Sayangnya, anggota forum tersebut menganggap Hartono memiliki tarif prostitusi cukup tinggi. Apalagi tarif penggunaan jasa prostitusi dari kalangan artis. (srn)
Transaksi Prostitusi Online Langsung ke Rekening Artis?
Ardhi Suryadhi - detikinet
Ardhi Suryadhi - detikinet
Jakarta - Banyaknya nama artis yang dicatut di situs prostitusi Hartono Prapanca mungkin membuat sejumlah orang beranggapan bahwa ini hanya aksi tipu-tipu belaka. Namun ada laporan yang membenarkan adanya aksi tersebut.
Pembaca detikINET yang tak mau disebutkan namanya melaporkan bahwa dirinya pernah mencoba untuk melakukan transaksi 'booking' artis yang ada di situs www.hartono***.com tersebut. Ia lalu diminta untuk mentransfer sejumlah dana ke nomor rekening yang dikatakan milik sang artis.
Hingga di hari yang dinantikan tiba, artis panggilan tersebut sayangnya tak menunjukkan batang hidungnya. Dan ketika dihubungi ke ponsel yang diyakini milik si artis, ia beralasan tengah sibuk syuting. Kejadian ini berulang beberapa kali sampai sang mucikari lalu menghubungi sang klien untuk menawarkan pengganti.
Mendengar pengalaman pembaca tersebut, detikINET lalu mencoba untuk melakukan penelusuran ke nomor rekening yang dimaksud. Dan hasilnya, nama yang muncul adalah nama yang sama dengan artis yang dimaksud.
Meski demikian, belum tentu nomor rekening tersebut milik artis yang bersangkutan. Bisa jadi, nama tersebut adalah milik orang lain yang memiliki nama sama.
( ash / wsh )
Pembaca detikINET yang tak mau disebutkan namanya melaporkan bahwa dirinya pernah mencoba untuk melakukan transaksi 'booking' artis yang ada di situs www.hartono***.com tersebut. Ia lalu diminta untuk mentransfer sejumlah dana ke nomor rekening yang dikatakan milik sang artis.
Hingga di hari yang dinantikan tiba, artis panggilan tersebut sayangnya tak menunjukkan batang hidungnya. Dan ketika dihubungi ke ponsel yang diyakini milik si artis, ia beralasan tengah sibuk syuting. Kejadian ini berulang beberapa kali sampai sang mucikari lalu menghubungi sang klien untuk menawarkan pengganti.
Mendengar pengalaman pembaca tersebut, detikINET lalu mencoba untuk melakukan penelusuran ke nomor rekening yang dimaksud. Dan hasilnya, nama yang muncul adalah nama yang sama dengan artis yang dimaksud.
Meski demikian, belum tentu nomor rekening tersebut milik artis yang bersangkutan. Bisa jadi, nama tersebut adalah milik orang lain yang memiliki nama sama.
( ash / wsh )
Selasa, 17/02/2009 13:25 WIB
Situs Prostitusi Online Gunakan Jasa Situs Instan
Trisno Heriyanto - detikinet
Screenshot Situs Prostitusi
Situs Prostitusi Online Gunakan Jasa Situs Instan
Trisno Heriyanto - detikinet
Screenshot Situs Prostitusi
Jakarta - Dua situs memajang wajah dan nama beberapa artis Indonesia dengan klaim bahwa para artis bisa dibooking untuk keperluan tempat tidur. Satu situs, Hartono**.com, menyembunyikan data pendaftaran domainnya lewat perusahaan Malaysia.
Sedangkan satu situs lagi, Jakarta**.com, ternyata menggunakan layanan bernama Swebcard. Ini merupakan nama jasa yang disediakan oleh PT Surya Lintas Global untuk membuat situs web secara cepat dan instan.
Saat dihubungi detikINET, Selasa (17/2/2009), Sali, Network Administrator Surya Lintas Global, mengatakan layanan Swebcard memang bisa memudahkan seseorang yang ingin membuat situs. "Bentuknya voucher, seperti kartu perdana, bagian belakangnya digosok untuk mendapatkan username dan password Swebcard," ujarnya.
Terdapat tiga pilihan kartu Swebcard yang disediakan Surya Lintas Global, yaitu Silver, Gold dan Platinum. Sali mengatakan voucher Swebcard tersedia bebas dan bisa digunakan siapa saja.
Mengenai adanya situs prostitusi yang menggunakan layanan Swebcoard, Sali menegaskan hal itu bukan tanggung jawab perusahaan hosting. "Kami tidak bertanggungjawab terhadap konten yang ada di layanan itu. Sepenuhnya itu tanggung jawab pengguna," tukasnya. ( wsh / ash )
Sedangkan satu situs lagi, Jakarta**.com, ternyata menggunakan layanan bernama Swebcard. Ini merupakan nama jasa yang disediakan oleh PT Surya Lintas Global untuk membuat situs web secara cepat dan instan.
Saat dihubungi detikINET, Selasa (17/2/2009), Sali, Network Administrator Surya Lintas Global, mengatakan layanan Swebcard memang bisa memudahkan seseorang yang ingin membuat situs. "Bentuknya voucher, seperti kartu perdana, bagian belakangnya digosok untuk mendapatkan username dan password Swebcard," ujarnya.
Terdapat tiga pilihan kartu Swebcard yang disediakan Surya Lintas Global, yaitu Silver, Gold dan Platinum. Sali mengatakan voucher Swebcard tersedia bebas dan bisa digunakan siapa saja.
Mengenai adanya situs prostitusi yang menggunakan layanan Swebcoard, Sali menegaskan hal itu bukan tanggung jawab perusahaan hosting. "Kami tidak bertanggungjawab terhadap konten yang ada di layanan itu. Sepenuhnya itu tanggung jawab pengguna," tukasnya. ( wsh / ash )
Selasa, 17/02/2009 14:18 WIB
Depkominfo Ancam Blokir Situs Prostitusi Hartono
Ardhi Suryadhi - detikinet
Screenshot Situs Prostitusi Hartono
Depkominfo Ancam Blokir Situs Prostitusi Hartono
Ardhi Suryadhi - detikinet
Screenshot Situs Prostitusi Hartono
Jakarta - Depkominfo segera bertindak untuk mengantisipasi penyebaran situs prostitusi yang memajang sederet foto artis-artis Indonesia. Pemblokiran situs tersebut pun bakal dilakukan.
Gatot S. Dewa Broto, Kabag Pusat Informasi dan Humas Depkominfo memastikan bahwa pemerintah dalam hal ini Depkominfo bakal melakukan sesuatu, yaitu melalui aspek teknis.
Seperti berkoordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) atau lembaga terkait lainnya untuk menghentikan peredaran situs yang beralamat di www.hartono***.com itu.
"Tapi kami aware, bergerak hati-hati dan tidak reaktif. Sebab, jika kami reaktif, ibaratnya dipukul satu tumbuh seribu," ujarnya kepada detikINET, Selasa (17/2/2009).
Selain UU ITE, imbuh Gatot, pemilik situs prostitusi juga dapat dijerat dengan UU Telekomunikasi, yakni melalui UU No. 36/1999 Pasal 21 yang berbunyi: "Penyelenggara telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi yang bertentangan dengan kepentingan umum, kesusilaan, keamanan, atau ketertiban umum."
"Jadi pasal yang menjerat pelaku bakal berlapis, dengan UU ITE dan UU Telekomunikasi. Karena konten di internet itu kan masuk jasa telekomunikasi, yang berada di bawah naungan UU Telekomunikasi," tandasnya.
( ash / fyk )
Gatot S. Dewa Broto, Kabag Pusat Informasi dan Humas Depkominfo memastikan bahwa pemerintah dalam hal ini Depkominfo bakal melakukan sesuatu, yaitu melalui aspek teknis.
Seperti berkoordinasi dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) atau lembaga terkait lainnya untuk menghentikan peredaran situs yang beralamat di www.hartono***.com itu.
"Tapi kami aware, bergerak hati-hati dan tidak reaktif. Sebab, jika kami reaktif, ibaratnya dipukul satu tumbuh seribu," ujarnya kepada detikINET, Selasa (17/2/2009).
Selain UU ITE, imbuh Gatot, pemilik situs prostitusi juga dapat dijerat dengan UU Telekomunikasi, yakni melalui UU No. 36/1999 Pasal 21 yang berbunyi: "Penyelenggara telekomunikasi dilarang melakukan kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi yang bertentangan dengan kepentingan umum, kesusilaan, keamanan, atau ketertiban umum."
"Jadi pasal yang menjerat pelaku bakal berlapis, dengan UU ITE dan UU Telekomunikasi. Karena konten di internet itu kan masuk jasa telekomunikasi, yang berada di bawah naungan UU Telekomunikasi," tandasnya.
( ash / fyk )
Selasa, 17/02/2009 15:12 WIB
Situs Prostitusi Hartono Diblokir
Ardhi Suryadhi - detikinet
Situs Prostitusi Hartono Diblokir
Ardhi Suryadhi - detikinet
Screenshot Situs Prostitusi Hartono
Jakarta - Situs prostitusi yang menampilkan artis-artis Indonesia ternama tak lagi bisa diakses. Situs yang mencatut nama Hartono Prapanca tersebut sepertinya diblokir partner hostingnya sendiri.
Ketika disambangi detikINET, Selasa (17/2/2009) sekitar pukul 15.00, situs yang beralamat di www.hartono***.com itu hanya menampilkan keterangan tak lagi bisa diakses, "This Account Has Been Suspended."
Sementara alamat yang tercantum di url situs tersebut juga berubah menjadi 'http://lintasglobal.com/suspended.page/'.
Sebelumnya, ketika coba dilacak, situs Hartono**.com menyembunyikan data pendaftaran domainnya lewat perusahaan Malaysia. Sedangkan situs prostitusi lainnya yang berlamat di www.jakarta**.com -- yang juga telah diblokir -- diketahui menggunakan layanan bernama Swebcard.
Swebcard sendiri merupakan nama jasa yang disediakan oleh PT Surya Lintas Global untuk membuat situs web secara cepat dan instan.
Ketika disambangi detikINET, Selasa (17/2/2009) sekitar pukul 15.00, situs yang beralamat di www.hartono***.com itu hanya menampilkan keterangan tak lagi bisa diakses, "This Account Has Been Suspended."
Sementara alamat yang tercantum di url situs tersebut juga berubah menjadi 'http://lintasglobal.com/suspended.page/'.
Sebelumnya, ketika coba dilacak, situs Hartono**.com menyembunyikan data pendaftaran domainnya lewat perusahaan Malaysia. Sedangkan situs prostitusi lainnya yang berlamat di www.jakarta**.com -- yang juga telah diblokir -- diketahui menggunakan layanan bernama Swebcard.
Swebcard sendiri merupakan nama jasa yang disediakan oleh PT Surya Lintas Global untuk membuat situs web secara cepat dan instan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar