Facebook Uji Coba Skype untuk Video Chat  

Tempointeraktif.Com

foto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Versi terbaru Skype sudah terintegrasi dengan Facebook, tapi fitur yang tersedia baru satu arah. Facebook tampaknya ingin lebih. Memanfaatkan teknologi yang dimiliki Skype, Facebook segera melakukan uji coba fitur video bagi para penggunanya.

Tal Ater, pengembang aplikasi Facebook, mengatakan pihaknya terus mencoba kemungkinan memasukkan fitur baru tersebut. Dasarnya adalah JavaScript yang diberi nama VideoChat.

Sebenarnya ide untuk menghadirkan video chat ini sudah ada sejak tahun lalu. Tapi saat itu ide untuk membawa video chat ke laman Facebook masih belum terlalu serius.

Kini pemikiran itu muncul kembali. Kali ini Facebook lebih serius, terutama lantaran sudah terintegrasinya Skype dengan Facebook. Fitur baru itu diperkirakan tak lama lagi dapat dinikmati oleh para pemilik akun Facebook.

Kehadiran video chat dipastikan akan semakin memperkuat eksistensi Facebook di dunia maya. Apalagi selama ini sudah terbukti bahwa video chat sangat populer bagi para pengguna situ jejaring sosial.

Google boleh dibilang selangkah lebih maju dari Facebook. Mereka telah melengkapi voice dan video chat di Gmail. Baru-baru ini Google juga menambahkan fitur yang memungkinan para penggunanya membuat dan menerima telepon dari dan ke berbagai nomor dalam aplikasi web mail.

"Makelar Politik" di Pilkada Tangsel (bag. 3 akhir)

"Pilkada Hebat" Tangerang Selatan 13 Nov 2010


Melanjutkan tulisan sebelumnya :

Saya mencoba mengexplore pertarungan batin yang ada dalam hati bang Arsid saat ini. Ada 2 (dua) hal penting yang menjadi beban Arsid Di Hati yaitu sebagai Birokrat dan satunya sebagai Putra Daerah yang harus memegang Amanah Pemilihnya.

Sebagai Birokrat

  1. Tampilnya Arsid ke Panggung Politik bukanlah serta merta dan apa adanya, IJIN, RESTU dan SOKONGAN dari Pimpinan pastilah ada, tidak akan mungkin melenggang sendirian.
  2. Bila tidak Patuh pada RULE yang sudah disepakati, bisa terhenti karirnya di Birokrasi, dikucilkan dari habitatnya, punya Kursi Tanpa Berkas, berseragam Dinas Tanpa Tugas.

Sebagai Putra Daerah

  1. Dengan Jargon Paham Dah dan Sudah Wayahnya yang sudah membuat bangga Masyarakat Tangsel, kiprah Politiknya dinanti dan diharap.
  2. Dengan perolehan suara yang begitu kuat, tak laik rasanya bang Arsid berkhianat kepada rakyat, berdiiam diri, tidak mampu bersikap.

Keduanya Pilihan yang sulit namun disini bang Arsid akan teruji kemampuan dan keberaniannya, dan bakal terpuji dalam sejarah Pilkada ini, bila :

  1. Bukan masalah apakah di MK anda menang atau kalah, selama proses masih berlangsung, kewajiban Arsid merangkul pendukungnya, bersama mereka Arsid naik, bersama mereka pula Arsid semestinya ada disana.
  2. Bila tulisan fiktif ini ada nuansa kebenarannya, beranikah Arsid menjadi bagian dari saksi kunci kecurangan sistemik yang selama ini disorot banyak kalangan.
  3. Sejarah selalu menorehkan Tinta Emas bagi mereka yang mampu Menyempal dari kondisi penuh Tekanan dan Paksaan, Ancaman dan Kegamanagan pada Situasi Kondisi dan Waktu yang tepat, yang bisa jadi tak akan terulang kemudian.

Demikian saya akhiri tulisan dengan judul berantai ini, selanjutnya saya akan mencoba menulis sesuatu tentang peran serta Masyarakat dalam percaturan Politik di Pilkada Tangsel.

Ada sedikit tambahan kata penyemangat buat Arsid dalam kegamangannya :

"Seorang Jenderal Harus Menang Dalam Pertempuran dan Membawa Seluruh Pasukannya Dengan Selamat"


Pamulang, jelang sore

(mendung, dingin, sedikit berangin)

30 Nov 2010


FB-cahPamulang : Makelar Politik" di Pilkada Tangsel (bag. 3 akhir)

"Makelar Politik" di Pilkada Tangsel (bag. 2)

"Pilkada Hebat" Tangerang Selatan 13 Nov 2010


Tulisan ini lanjutan dari posting pertama

yang judulnya kelak bisa disesuaikan bila tulisan ini sudah dianggap cukup.

Saya tulis ulang poin terakhir dari posting sebelumnya,

7. Tapi rupanya bang Arsid yang awalnya dianggap tidak dianggap, begitu dipasangkan dengan Andre OVJ, dulangan suaranya diluar dugaan. Memporak-porandakan semua kalkulasi politik yang sudah dibangun dan kini malah menuai masalah baru.

Masalah baru tersebut adalah duet bang Arsid dan Om Andre ternyata mampu mengalahkan suara sang Primadona! Semua orang kalang kabut, sumpah serapah bertaburan, keringat dingin berceceran bukan bercucuran lagi, bahkan bang Arsid pun bisa jadi klenger melihat posisi perolehan suaranya, walau baru melalui melalui Quick Count. Mulailah para Tim dan Partai pengusung bekerja keras sekerasnya mulai hari itu, jelang malam sebelum hasil dari TPS masuk ke PPK.

Berbekal system yang sudah solid dan mengakar rumput, maka mereka mampu bergerak cepat berpedoman dari hasil Quick Count bahwa suara Arsid harus digembos, setidaknya melewati batas ambang margin error 1% dari hasil survey yang didapat, atau setidaknya harus ada pengurangan 3,000 sd 5,000 suara.

Hitungan mudahnya adalah dari 7 Kecamatan diambil minimal 500 TPS yang saksinya pada bolot dan bolong, dengan target koreksi per TPS adalah 10 suara Arsid harus dirusak. Soal cara diserahkan kepada operator lapangan untuk improvisasi toh mereka sudah mendapatkan kucuran dana dan punya cukup pengalaman untuk itu. Dan mereka pun makin berceceran keringat mendapat tugas itu. Komandannya bisa jadi ex calon pertama yang pernah akan disandingkan dengan sang Primadona.

Namun rupanya begitu sulit mendongkrak suara Airin dalam kondisi suara yang bisa jadi memang terpuruk habis berdasar hasil Quick Count mereka. Sehingga yang didapat hanyalah selisih 1000 an sekian suara yang kalau dikumpulkan adalah setara dengan 500 KK dengan 2 hak pilih atau setara dengan 3 - 4 RT atau setara dengan 1 RW belaka. Dengan mengabaikan perolehan 2 kandidat independen yang ada serta angka golput maka posisi AA dan AB hakekatnya adalah sama-sama kuat.

Sang Gubernur dan Sang Bupati kliyengan mendapati kenyataan ini, karena bang Arsid yang sedianya ditampilkan menjadi pemotong kehadiran pasangan Ahmad - Marisa, kini berubah menjadi Primadona, dielu-elukan pendukungnya, diherankan kemenanganya dan seterusnya. Arsid sekarang sudah menjadi milik publik tak pelak permainan harus dilanjutkan, sekaligus untuk membuktikan kepada khalayak bahwa apa yang selama ini dihembuskan bahwa pasangan Airin suka bermain uang adalah tidak benar di Pilkada Tangsel, terbukti dengan hasil yang berimbang seperti sekarang.

Bila dalam permainan catur bijinya bergerak karena digerakkan, maka dala percaturan Pilkada ini, bijinya sudah tidak bisa digerakan mutlak oleh para Pemainnya, biji catur tersebut kini bergerak dikendalikan dari luar.

Ya, bang Arsid yang tenar kini langkahnya harus mengikuti pola yang terbentuk dilingkungan pendukungnya, suatu pilihan yang sulit antara taat dengan system yang dari awal mengusungnya atau menyempal dan bergabung dengan para pendukungnya.

Bila seorang abang Arsid adalah Putra Daerah dan Petarung Sejati, dan benar-benar ingin menjadi Putra Daerah yang tertoreh Emas namanya dalam sejarah Pilkada, segeralah bergerak, beri semangat Pendukungnya, jangan anda tidak hadiri momen-momen penting paska Pilkada, jangan biarkan pendukung anda bergerak tanpa ada Panglima didepannya.


Ingat bang suara anda hanya selisih 1 RW belaka! Bukan 1 Kelurahan, apalagi 1 Kecamatan.

Terlepas bagaimana cara anda terbang ke atas, tunjukkan kepiawaian anda dalam meyikapi percaturan politik ini, karena salah satu ujian dari kemampuan anda adalah keberanian anda untuk bermanuver, memanfaatkan gelombang yang ada, tak perlu takut dan ragu rakyat akan mencintai dan menjaga anda.

:)

... Berlanjut ditulisan tentang bang Arsid paska Pilkada

(http://www.facebook.com/note.php?note_id=463981467342%EF%BB%BF)

Dan kalau ada yang bertanya Makelar Poltiknya mana? Kan sudah ada tersurat dan tersirat didalam kedua tulisan tersebut.

Pamulang, jelang siang

(makin gila dan ngaco dan pingin segera berhenti )

30 Nov 2010

Tinta Emas Menanti Arsid, Rakyat Pendukung Jangan Jadi Komoditi Belaka


FB-cahPamulang : Makelar Politik" di Pilkada Tangsel (bag. 2)

"Makelar Politik" di Pilkada Tangsel, Antara Mitos dan Prasangka (Bag. 1)

"Pilkada Hebat" Tangerang Selatan 13 Nov 2010


Judul tersebut sudah ngendon lama di draft, mau memulainya dari mana nggak nemu-nemu akhirnya saya mencoba membuat "tulisan fiktif" tentang Pilkada Tangsel yang dalam bayangan saya memiliki titik singgung dengan judul tersebut.

Kalaulah tulisan ini menyentak dan membuat gusar, saya mohon maaf sebelumnya.

Pilkada Tangsel tak lepas dari campur tangan Gubernur Banten dan Bupati Tangerang untuk kepentingan masyarakat Tangsel tentunya. Diawali dengan silaturahmi yang baik diatara keduanya jelang Pilkada Tangsel, maka dibuatlah sebuah kesepakatan yang terbaik buat keduanya.

  1. Sang Gubernur menyiapkan Airin sebagai calon utama
  2. Sedangkan sang Bupati menyiapkan 3 (tiga) kandidat calon pendampingnya, yang setia, kompetan dan bisa bersinergi, yaitu bang Benyamin D, bang Arsid dan mr.X
  3. Yang menjadi pilihan pertama kala itu mungkin mr.X, namun entah mengapa kemudian surut, kemudian muncullah nama bang Arsid, bahkan sempat muncul di FB promosinya, namun tak lama kemudian lenyap juga promo tersebut. Sehingga akhirya muncullah nama bang Ben sebagai pendamping.
  4. Sebenarnya kalau waktu itu Airin jadi disandingkan dengan Arsid, hasil pilkada Tangsel bakalan oke banget, perpaduan antara pasangan yang memiliki dukungan sistem politik yang sudah mengakar (bukan menggurita) dengan seorang putra daerah yang kantong politiknya cukup laik (berdasar survey tentunya).
  5. Namun tak disangka tak dinyana, tiba-tiba ada sepasang balon yang dimata Sang Gubernur bakal bisa manjadi batu sandungan, yaitu pasangan Ahmad dan Marisa, yang walau tak memiliki basis grass root kuat, namun memiliki nilai tawar yang cukup di mata para partai. Maka strategipun dirubah secepat mungkin dengan cara "sehemat mungkin".
  6. Diputuskanlah bang Arsid untuk menjadi pengganjal dengan tampil menjadi orang nomer satu lewat jalur politik, porsi Partai dibelah, Porsi besar untuk Airin porsi kecil untuk Arsid yang penting jangan sampai ada partai yang mendukung pasangan Ahmad - Marisa, strategi ini berhasil, semua dapat bernafas lega. Padahal apalah artinya seorang Marisa dikancah Politik? Tapi demi memuluskan sang Primadona, tentunya segala macam pengaman harus dipasang.
  7. Tapi rupanya bang Arsid yang awalnya dianggap tidak dianggap, begitu dipasangkan dengan Andre OVJ, dulangan suaranya diluar dugaan. Memporak-porandakan semua kalkulasi politik yang sudah dibangun dan kini malah menuai masalah baru.

:)

Maaf disambung kelak,... http://www.facebook.com/note.php?note_id=463777597342%EF%BB%BF

Badan sudah nggak kuat, otak sudah ngeres saja maunya.

Silahkan reply semaunya, sah dan perlu

Pamulang, jelang tengah malam

29 Nov 2010.

Kursi Cantik Menunggu Penumpang.
Siapa Sigap Dia Dapat


FB-cahPamulang : Makelar Politik" di Pilkada Tangsel, Antara Mitos dan Prasangka (Bag. 1)

Paska Pilkada Tangsel Kemana Para Tim Sukses?

"Pilkada Hebat" Tangerang Selatan 13 Nov 2010


Banyak cerita dan berita bersliweran didepan mata, yang mampu mendistorsi pola pikir sederhana masyarakat awam yang tidak terlalu mamahami praktek permainan politik para pemain watak Pilkada Tangsel.

Akibatnya bertaburan kata-kata pembenaran dari para pendukung masing-masing.

Ada yang menulis dengan yakin begini :

No 4*

di dukung sama Gubernur banten dan keluarganya* di dukung sama Sebagian Birokrat Provinsi Banten(karena ada adik ipar gubernur)* didukung sama sebagian birokrat tangsel, terutama berasal dari banten. ...*di dukung sama Sebagian Birokrat Kab. Tangerang...(karena ada pejabat kab. tangerang yang nyalon)*di dukung sama pengusaha2 kakap

No 3*

di dukung sama Bupati Tangerang dan Pejabat2nya* di dukung sama Walikota Tangerang dan Pejabat2nya* di dukung sama Sebagian Birokrat Provinsi Banten (terutama yang sakit hati sama gubernur, seperti kejadian di pondok cabe)* di dukung sama Sebagian Birokrat Kab. Tangerang* didukung sama sebagian birokrat tangsel, terutama berasal dari kab tangerang yang tersingkir tidak mendapat jabatan.* di dukung juga sama pengusaha kakap



Ada lagi yang bangga me-repost cerita seperti ini :

Pilkada Tangsel Bukanlah Pertarungan Demokrasi Namun "Pertarungan Para Jawara" dan konon ada pula "Intel yang Ikut Bermain". Postingan ini nampaknya dipakai oleh pendukukung Airin untuk mengoyak keyakinan Pendukung Arsid, padahal sebenarnya disitu tersurat jelas yang mereka dukung tidak lebih baik dibanding lawan mainnya. Sedangkan dari kubu Arsid entah mengapa tidak ada suara yang vokal untuk membahas hal itu. ku

Sayangnya kedua posting diatas tidak begitu laku di Kompasiana, bahkan poster-nyapun sampai tulisan ini terbit tidak berkenan merespons para replyer-nya.

Makin diikuti beritanya, makin disimak tawuran kata-kata para pendukungnya, makin tak masuk akal statemen diantara mereka, semuanya bisa berbicara mengenai fakta namun sayang data dukungannya kadang tidak disampaikan dengan gamblang. Contoh sederhana ungkapan fakta yang tanpa dukungan data juga dapat dibaca disini :

http://www.facebook.com/note.php?note_id=463456012342 , periksa paragraph-2 terakhir dan reply yang ada.

Orang macam saya yang ingin melihat permainan cantik para pendukung beradu fakta dan data hanya bisa melongo, kok begini cara mereka menebar kata.

Bila sebelum Pilkada Para Tim Sukses khususnya yang bermain di alam maya macam Facebook ini jumlahnya bak cendol, paska Pilkada suara mereka pada lenyap satu-satu. Yang ada kini taburan kata-kata melalui akun personal, kemana suara para Tim Sukses? Kemana suara Partai? Rupanya pesta ini puncaknya memang hanya di tanggal 13 Nov kemarin, setelah itu, terserah.

Dukung mendukung, baik melalui jalur resmi maupun tak resmi, maupun dana mendanai adalah hal yang lumrah selama semuanya berjalan sesuai aturan baku yang sudah disepakati bersama.

Dan praktek mencederai Pilkada yang Jurdil sudah menjadi santapan harian media, apalagi di antero Banten, mungkin sudah menjadi mitologi, dan akhirnya terbiasa, dan akhirnya maklum sajalah, tak ada lagi rasa malu itu.

Harapan saya, janganlah para simpatisan, pendukung dan tim sukses tercabik dan terpuruk oleh akrobat politik para junjungannya, yang dulu kawan menjadi lawan hanya karena keterbatasan kemampuan membaca keadaan dan tidak mampu mengendalikan kata dalam berucap.


Jangan lupa ada hukum diujung sana yang siap menerkam.


Pamulang, jelang malam

29 Nov 2010

(masih error dan pringisan saat merajut kata)



FB-cahPamulang : Paska Pilkada Tangsel Kemana Para Tim Sukses?

Menyikapi Berita Praktek Politik Uang Di Pilkada Tangsel

Hari ini saya mencoba mulai lagi menulis tentang Pilkada Tangsel dari sisi pandang seorang jelata setelah sekian hari terkontaminasi oleh melemahnya fisik, rasanya cukup berat juga merangkai kata-kata bermakna yang bisa saling melengkapi sembari masih menahan nyeri. Dan rupanya memang susah :)

Baiklah, saya coba mulai dari kalimat berikut ,..

  • Yang namanya Pilkada pasti ada intrik macam tersebut, sudah biasa itu, yang nggak biasa adalah bisakah semua itu dibuktikan syah secara hukum dan memiliki konsekwensi hukum pula bagi Pelaku, Pelapor dan terutama Penyuruhnya?
  • Hari ini MK menggelar acara Gugatan Pilkada Tangsel, semoga saja disana tidak terjadi dagelan-dagelan baru atau pasrah sebelum waktunya bagi para Penggugat.

Dimana posisi jelata macam saya melihat proses tersebut?

Walau bukan praktisi politik ataupun hukum, namun tak salah bukan kalau saya pun mencoba untuk memahami bagaimana "Cara ber-Politik yang Laik dan Benar" serta bagaimana mempraktekkan "Hulum dengan Santun dan tak berpihak" kecuali mutlak hanya kebenaran dan kepentingan rakyat.

Mengapa Jelata Harus Paham Politik dan Hukum walau sedikit?

Karena dua elemen tersebut bila bersimbiosis dengan sempurna akan membuat rakyat Sejahtera atau Celaka, para Praktisi dua disiplin ilmu tersebut akan sangat mudah tergelincir dan melupakan apa yang sudah menjadi amanah rakyat. Untuk itu rakyatlah yang harus balik mengawasi mereka, tidak harus saben hari, sesempatnya, sesukanya.

Lantas Apa Hubungannya Dengan Praktek Politik Uang?

Idealisme dalam Hukum dan Politik mutlak perlu, namun ternyata pada prakteknya, tetaplah uang menjadi sang Penentu.

Banyak pakar, intelektual yang biasanya bermain di pinggiran, begitu masuk kedalam lingkaran tersebut akan mengesampingkan idealisme dan berupaya melegalkan apa yang seharusnya tidak boleh menjadi boleh dengan memanfaatkan celah yang mungkin ternganga.

Wah sori berat nggak bisa lanjut, otaknya masih error,..

Saya lanjut dengan ini saja, pertanyaan saya di akun Youtube yang telah meng-upload kisah Praktek Politik Uang Pilkada Tangsel yang dalam pengakuan tersangka adalah dari Tim Arsid Andre :

http://www.youtube.com/watch?v=EXqazPusC8Y uploader http://www.youtube.com/user/nadyazuber

Berikut reply saya disana :

Pertama :

Salut buat uploader, namun ada beberapa pertanyaan saya yang saya harap bisa dijawab disini ;

1. Ini kejadian dimana, kapan, acara apa?

2. Siapa yang wawancara, siapa yang diwanwancara.

3. Siapa itu Fauzy yang konon dari Tim 3?

4. Dapat dari mana video ini?

5. Adakah Media Lokal yang mendapatkan supply data ini.

Trims atas usahanya

:)

Kedua :

Saya Quote diskripsi video ini :

"Kecurigaan berbagai pihak termasuk JPTS ternyata terbukti yaitu adanya praktik politik uang pilkada Tangsel. Ini dilakukan oleh kandidat nomor 3 yang tak lain pasangan Arsid dan Andre OVJ. OMG!"

Terbukti tertangkap tangan untuk operator lapangan bukan berarti menjadi indikator bahwa yang melakukan money politik adalah Tim tertentu berdasar pengakuan mereka. Karena bisa saja operator lapangan dibayar untuk melakukan Kontra Money Politik agar tertangkap tangan :)

Ketiga :

Video ini memiliki kekuatan hukum bagi yang dituduhkan karena ada nama yang disebut, artinya bila video ini dikemudian dijadikan barang bukti, dan terbukti tidak terbukti, maka konskekwensi hukumnya akan berbalik kepada yang sudah merekam, meng-upload dan menyebarkan.

Untuk itu tolong beri penjeladsan detail materi ini dapat jadi barang yang berguna dan bermanfaat, kalau perlu kontak person yang ada didalam video untuk dilacak kebenenarannya.

Salam dari Pamulang

:)

Pamulang, jelang sore.

Masih error otaknya, tapi tetep berupaya waras mengambil sikap

(Posting terkait : http://www.facebook.com/note.php?note_id=457636267342)

29 Nov 2010

http://www.youtube.com/user/nadyazuber



FB-cahPamulang : Menyikapi Berita Praktek Politik Uang Di Pilkada Tangsel

Harapan Saya Kepada Pemerintah Baru Tangerang Selatan Kelak

"Pilkada Hebat" Tangerang Selatan 13 Nov 2010

Pelantikan masih nanti, proses ke MK sedang berjalan.

Siapapun nanti yang memegang kendali Tangerang Selatan, semoga bisa merealisasikan hal-hal berikut :

UMUM

  1. Pengelolaan Sampah berikut pengolahannya (terlontar di MetroTV kala Debat Kandidat). Dan adanya peraturan kepada para pengembang perumahan untuk mengalokasikan sebagian lahannya untuk membuat penampungan sampah sementara.
  2. Tata Ruang Kota Yang Terencana di setiap Kecamatan, bukan hanya Kecamatan yang ketempatan menjadi Ibu Kota Tangsel.
  3. Cek AMDAL semua bangunan Tinggi utamanya di Kawasan Serpong BSD, apakah mereka sudah mematuhi persyaratan treatmen Air Tanah? Ini biasanya dilupakan para pengembang, jangka panjangnya, berdampak macam Jakarta, air tanahnya ludes, diganti air laut.
  4. Pelebaran jalan pada titik kemacetan baru utamanya sekitar VIktor, Ciater, Pamulang1.
  5. Pengelolaan/mempertahankan eksistensi Setu/Wadug yang ada menjadi sarana tandon air yang efektif dan kalau bisa dijadikan sarana rekreasi umum.

WILAYAH (PAMULANG)

Berhubung mainnya hanya diwilayah Pamulang belaka, maka yang kutulis hanya ini :

  1. Banyak buangan sampah dipelosok Pamulang yang semestinya tidak dianjurkan (dilarang) namun masih ada dan masih difungsikan.
  2. Penataan Lingkungan Luar Kecamatan Pamulang dari lapak-lapak yang mengaburkan Facade sebuah Kota Kecamatan. Lapak-lapak tersebut direlokasi ditempat yang laik buat eksistensi mereka, ini berhubungan dengan Rencana Tata Ruang Kota.
  3. Pelebaran jalan seperti yang sudah saya tulis diatas, dan tambahan lagi, trayek angkot agar bisa masuk ke Komplek Perumahan yang selama ini dikuasai ojek. Ini pekerjaan berat namun harus ditemukan jalan tengahnya.
  4. Dua Setu di Pamulang dikaryakan dan diberdayakan, sebagai fungsi tandon air/resapan dan rekreasi umum.
  5. Membantu Pembebasan Tanah untuk rencana Masjid Akbar Tangerang Selatan yang terletak disebelah area rencana Kantor Walikota Tangerang Selatan, karena kalau nggak segera terbeli tanah tersebut kemungkinan bakal dibayarin oleh "cukong" dijadikan Mall atau Tempat Karaoke.

Sekian dari saya, yang akan menambahkan, welcome banget.

Pamulang, jelang Sore

29 Nov 2010

(Tulisan ini akan diupdate seperlunya)


FB-cahPamulang : Harapan Saya Kepada Pemerintah Baru Tangerang Selatan Kelak

Salut Atas Gerakan Memburu Pelaku Politik Uang di Pilkada Tangsel oleh Tim Airin - Benyamin

"Pilkada Hebat" Tangerang Selatan 13 Nov 2010


Gerakan luar biasa dilakukan Tim Pasangan Airin - Benyamin untuk membekuk pelaku Politik Uang dari lawan Politiknya pasangan Arsid - Andre, dengan membuat sayembara berhadiah.

Ini sebuah tindakan yang berani dan patut dicontoh bagi kandidat lain sehingga dapat menjadi tambahan bukti bila terjadi "Perang Data" saat keabsahan Pilkada Tangsel dipertanyakan kelak.

Kira-kira apa yang dimaksud dengan Politik Uang, ada baiknya kita simak tuisan berikut ini, sehingga gerakan itu benar-benar efektif tetap sasaran dan memiliki efek jera bagi siapapun.

Berikut ini tulisan Ramlan Surbakti Wakil Ketua KPU di harian Kompas yang kemudian menjadi Arsip Portal Resmi MPR RI.

http://www.mpr.go.id/index.php?m=berita&s=detail&id_berita=497

Kompas : Politik Uang dalam Pilkada

SEJUMLAH potensi praktik politik uang (money politic) dalam penyelenggaraan pemilihan kepala daerah secara langsung sudah dapat diidentifikasi.

Pertama, untuk dapat menjadi calon diperlukan "sewa perahu", baik yang dibayar sebelum atau setelah penetapan calon, sebagian atau seluruhnya. Jumlah sewa yang harus dibayar diperkirakan cukup besar jauh melampaui batas sumbangan dana kampanye yang ditetapkan dalam UU, tetapi tidak diketahui dengan pasti karena berlangsung di balik layar.

Kedua, calon yang diperkirakan mendapat dukungan kuat, biasanya incumbent, akan menerima dana yang sangat besar dari kalangan pengusaha yang memiliki kepentingan ekonomi di daerah tersebut. Jumlah uang ini juga jauh melebihi batas sumbangan yang ditetapkan UU. Karena berlangsung di balik layar, maka sukar mengetahui siapa yang memberi kepada siapa dan berapa besarnya dana yang diterima.

Ketiga, untuk kabupaten/kota yang jumlah pemilihnya sekitar 10.000 sampai dengan 100.000 pemilih, tetapi wilayahnya memiliki potensi ekonomi yang tinggi, pengusaha yang memiliki kepentingan ekonomi di daerah tersebut bahkan dapat menentukan siapa yang akan terpilih menjadi kepala daerah. Dengan jumlah dana yang tidak terlalu besar, sang pengusaha dapat memengaruhi para pemilih memilih pasangan calon yang dikehendakinya melalui "perantara politik" yang ditunjuknya di setiap desa.

Keempat, untuk daerah dengan tiga atau lebih pasangan calon bersaing, perolehan suara sebanyak lebih dari 25 persen dapat mengantarkan satu pasangan calon menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Dalam situasi seperti ini, penggunaan uang memengaruhi pemilih melalui "perantara politik" di setiap desa/kelurahan mungkin menjadi pilihan "rasional" bagi pasangan calon.


APABILA identifikasi di atas benar sebagian atau seluruhnya, apa yang dapat dilakukan untuk mencegah praktik politik uang tersebut?

Setidak-tidaknya tiga cara dapat ditempuh, yaitu melalui mekanisme pelaporan dan audit dana kampanye pilkada langsung, penegakan hukum, dan melalui pengorganisasian pemilih (organize voters) oleh para pemilih sendiri. Cara pertama diadopsi oleh peraturan perundang-undangan, tetapi pengaturannya masih harus dilengkapi oleh KPU provinsi/KPU kabupaten/kota. Berdasarkan pengalaman menangani pelaporan dan audit dana kampanye pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2004, tujuh hal berikut perlu diadopsi oleh KPUD.

Pertama, belum semua penerimaan dan pengeluaran tercatat dalam rekening khusus di bank yang sudah dilaporkan kepada KPU. Yang terjadi adalah sumbangan disampaikan kepada bendahara untuk kemudian digunakan atau langsung digunakan secara operasional tanpa melalui pencatatan bendahara. Akibatnya Rekening Khusus Dana Kampanye Pemilu di bank saja belum mampu menggambarkan seluruh transaksi dan kegiatan kampanye peserta pemilu. Berdasarkan pengalaman ini, KPUD perlu menegaskan dalam peraturan bahwa semua penerimaan dan pengeluaran harus tercatat dalam rekening khusus.

Kedua, pasangan calon dan/atau tim kampanye pasangan calon ternyata sudah menerima sumbangan dari berbagai pihak dan/atau mengeluarkan uang untuk keperluan pencalonan jauh sebelum pasangan calon didaftarkan kepada KPU sebagaimana diidentifikasi di atas. Ketika KPU meminta pasangan calon melaporkan saldo awal dalam Rekening Khusus Dana Kampanye ternyata yang dilaporkan hanya dana minimal untuk membuka rekening. Dana yang sudah diterima dan digunakan sebelum pembukaan rekening khusus tidak dimasukkan ke dalam rekening khusus. Berdasarkan pengalaman ini, KPUD perlu membuat pengaturan yang tak hanya mewajibkan pasangan calon/tim kampanye mencatat transaksi tersebut dalam rekening khusus, yaitu dengan mencatatnya sebagai saldo awal, tetapi juga melaporkan seluruh transaksi sebelum pendaftaran pasangan calon dalam laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye pilkada.

Ketiga, pasangan calon/tim kampanye pasangan calon belum disiplin mencatat dan melaporkan sumbangan pihak ketiga, yaitu mereka yang melaksanakan sejumlah kegiatan kampanye (mengeluarkan dana) bagi pasangan calon tersebut dengan uang sendiri dan/ atau menggunakan sumbangan pihak lain. Sumbangan yang diterima dalam bentuk nonkas (in kind) juga belum dicatat dan dilaporkan oleh tim kampanye. KPUD perlu menegaskan ketentuan ini ketika melakukan sosialisasi kepada tim kampanye pasangan calon pemilihan kepala daerah.

Keempat, menurut ketentuan laporan penerimaan dan pengeluaran pasangan calon merupakan laporan konsolidasi. Dari laporan kantor akuntan publik (KAP), terlihat belum semua penerimaan kas dan nonkas tim kampanye daerah dicatat dan dilaporkan. KPUD perlu mempertimbangkan pembuatan peraturan yang juga mewajibkan tim kampanye daerah (tingkat kabupaten dan tingkat kecamatan untuk pemilihan gubernur serta tingkat kecamatan untuk pemilihan bupati/wali kota) mencatat dan melaporkan semua penerimaan dan pengeluaran, baik kas maupun nonkas, sehingga termasuk yang akan diaudit oleh KAP.

Kelima, tidak semua sumbangan dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori sumber sumbangan menurut undang- undang, yaitu partai politik/gabungan partai politik yang mencalonkan, pasangan calon, dan perseorangan dan badan hukum swasta. Bila sekelompok orang melakukan kegiatan usaha mencari dana dengan menjual barang tertentu dan hasilnya disumbangkan kepada pasangan calon tertentu, sedangkan sekelompok orang tersebut tidak mempunyai hubungan atau perjanjian apa pun dengan pasangan calon, ke dalam kategori apakah sumbangan ini dimasukkan. Sumbangan ini jelas tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori sumbangan perseorangan karena melibatkan sekelompok orang. Sumbangan ini juga tidak dapat dimasukkan ke dalam kategori sumbangan badan hukum swasta karena sekelompok orang tersebut tidak membentuk badan usaha. Apabila pasangan calon/ tim kampanye dapat melakukan kegiatan usaha mencari dana, KPUD perlu mempertimbangkan hal berikut. Bila jenis usaha tersebut berupa penjualan barang, sebaiknya sumbangan ini dikelompokkan sebagai sumbangan dunia usaha walaupun tanpa status badan hukum. Bila jenis usaha tersebut berupa penggalangan sumbangan dari sejumlah orang, sumbangan ini harus dikategorikan sebagai sumbangan perseorangan.

Keenam, karena waktu yang tersedia untuk proses pelaksanaan audit hanya 15 hari, maka pengecekan yang dilakukan KAP terhadap semua bentuk sumbangan, terutama penyumbang individual dan badan hukum swasta hanya secara acak dengan kuesioner sehingga kurang menyeluruh dan mendalam.

Oleh karena itu, apabila memungkinkan, KPUD perlu mempertimbangkan waktu yang lebih memadai bagi KAP untuk melakukan audit. Keterbatasan waktu yang tersedia dapat pula diatasi dengan meminta lembaga pemantau, yang khusus memantau dana kampanye pilkada, dan panwas, menyerahkan hasil pemantauan dana kampanye pilkada untuk digunakan sebagai bahan audit oleh KAP.

Dan ketujuh, KAP perlu diberi kewenangan melakukan audit investigation bila terjadi kesenjangan pengeluaran dan penerimaan dari laporan pasangan calon.

DARI segi penegakan hukum, berdasarkan hasil audit KAP terhadap laporan pasangan calon, KPUD berwenang mengenakan sanksi pembatalan calon apabila pasangan calon/tim kampanye terbukti: (a) menerima sumbangan/bantuan lain dari pihak negara, swasta, LSM, dan warga asing, (b) menerima sumbangan/bantuan lain dari pihak yang tidak jelas identitasnya, dan (c) menerima sumbangan/bantuan lain dari pemerintah, BUMN, dan BUMD. Selain itu, apabila pengadilan menyatakan pasangan calon/ tim kampanye terbukti memberikan atau menjanjikan uang atau materi lainnya untuk memengaruhi pemilih, KPUD juga harus mendiskualifikasi pasangan calon tersebut. Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, kewenangan membatalkan calon seperti ini yang semula berada pada DPRD kini dialihkan kepada KPUD karena KPUD-lah yang menetapkan calon.

Akan tetapi, UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 6 Tahun 2005 ternyata tidak memberikan sanksi bagi penyumbang atau penerima sumbangan dana kampanye yang melebihi jumlah maksimal yang ditetapkan dalam UU No 32 Tahun 2004. Bila kekosongan hukum ini tidak segera diatasi, misalnya, mengaturnya dalam peraturan pemerintah pengganti undang- undang (perpu) yang kini tengah disiapkan oleh pemerintah, tidak saja tidak ada gunanya menetapkan batas maksimal sumbangan dalam UU, tetapi juga akan memperlakukan pasangan calon lain dan para pemilih secara tidak adil.

Apabila para pemilih mampu mengorganisasi diri berdasarkan preferensi pola dan arah kebijakan lokal dan berdasarkan preferensi watak dan kapabilitas calon, gerakan para pemilih ini sekurang-kurangnya dapat menjadi pesaing tangguh terhadap praktik kriminalitas yang terorganisasi (praktik politik uang) tersebut. Pada pemilu legislatif yang lalu sudah ada sejumlah embrio gerakan para pemilih di beberapa tempat untuk bernegosiasi dengan partai/calon. Namun, memang masih dibutuhkan banyak penggerak untuk pemilih terorganisasi untuk menghadapi kriminalitas terorganisasi tersebut.

Ramlan Surbakti Wakil Ketua KPU

Saya yakin tulisan di Kompas itu pasti sudah dipahami benar oleh para Peserta Pilkada Tangsel dan saya sangat yakin pula pasangan Nomer 4 Tidak Pernah berbuat sehina itu.

Dan saya semakin meyakini hal itu setelah membaca pernyataan Ketua Umum Partai Golkar di media dan digulirkannya Sayembara Tangkap Pelaku Politik Uang oleh Tim Airin - Benyamin. (Periksa screenshot dibawah)

Namun demikian Tim Airin - Benyamin juga harus waspada bahwa, lawan politik anda pasangan Arsid -Andre pun tidak akan tingaal diam. Dalam posisi perolehan suara dengan selisih hanya seribu sekian mereka pun juga akan melakukan hal yang sama, memburu para pelaku Politik Uang, membongkar permainan busuk.

Kami selaku rakyat jelata tentu sangat menikmati pertarungan ini. Semakin banyak data dikolek, semakin banyak bukti didapat, semakin yakin bahwa Kemenangan No.4 adalah Murni, dan tetntu seandainya tidak terjadi Politik Uang pastilah dulangan suara anda lebih banyak.

Ya, permainan Politik Uang sangat mempengaruhi Perolehan Suara Anda, karena sangat tidak masuk akal usaha dan biaya yang sudah demikian besar dikeluarkan pihak anda ternyata menghasilkan perolehan suara yang ala kadarnya.

  • Babat Habis Pelaku Politik Uang dan Beberkan Ke Publik
  • Kami Rakyat Tangsel Mendukung Usaha Tim Anda

Selamat Bekerja

Pamulang, jelang Malam

17 Nov 2010

WikiPEdia - Politik Uang

http://id.wikipedia.org/wiki/Politik_uang

Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum.Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye[1]. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.

Menurut Ketua Partai Golongan karya (Golkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) H. Kanung, kemenangan Airin-Benyamin adalah kemenangan yang luar biasa dan mutlak sesuai dengan penghitungan suara di tingkat PPK. Kemenangan ini, sambung Kanung, karena Airin-Benyamin memperoleh suara murni dan sama sekali tidak melakukan money politik.
“Sudah jelas Pemilukada Tangsel akan dimenangkan Airin-Benyamin. Kemenangan ini luar biasa dan mutlak, karena murni, bahka sama sekali tdak ada money politik,” ujar Kanung
http://marimenatatangsel.com/testimonial/847-h-kanung-kemenangan-airin-benyamin-suara-murni.html


Memburu Pelaku Politik uang di Pilkada Tangsel
"Saat ini, kita sudah menemukan enam kasus politik uang yang dilakukan pasangan Arsid-Andre. Tiga kasus diantaranya, kita sudah memiliki saksi yang lengkap, yakni di Cilenggang dua kasus, Pamulang satu kasus. Kasus lainnya kami temukan di Serpong Utara dan Paku Alam. Namun, saksinya masih belum lengkap," jelas dia.(Okezone.com)
http://marimenatatangsel.com/berita/airin-dalam-media/848-tim-airin-benyamin-gelar-sayembara-tangkap-pelaku-politik-uang.html

Posting terkait :

http://www.facebook.com/note.php?note_id=463456012342


FB-cahPamulang : Salut Atas Gerakan Memburu Pelaku Politik Uang di Pilkada Tangsel oleh Tim Airin - Benyamin

Memanggil Setan Versi Ki Kusomo

Ki Kusumo dan 13 Cara Memanggil Setan

Bagi yang biasa suka iseng dan coba-coba memompa detak jantungnya berdegup keras Paranormal Ki Kusumo memberikan tips memanggil setan dengan cara yang paling mudah.
Tulisan mengenai hal itu saya dapat di artikel terbitan Tribune News edisi 21 Nov 2010.
" Jam 12 malam, letakan dua cermin di kiri dan kanan menghadap ke kita. Lalu selama 32 kali kita menengok ke arah kanan lalu kiri cermin. Pada saat tengokkan ke 31 satu anda akan merasakan hal yang aneh di ruangan, dan saat ke 32 akan muncul bentuk mahkluk mistis di kaca kanan dan kiri."
Terus terang saya paling takut berurusan dengan apa yang dinamakan Setan, Hantu, Memedi dan Sebangsanya. Namun kalau membaca hal-hal yang berhubungan dengan hal itu ada rasa ketertarikan, walau tak bakalan berani mencobanya. Sekiranya ada yang pernah dan mau mencobanya, mau juga saya mendengarkan ceritanya.

Cara diatas konon didapat dari Kitab Serat Jawa Kunoyang menurut ki Kusumo benar-benar Asli . (Wah, saya jadi pingin cari itu kitab, mau tau isinya apa saja.)
“Kitab Serat Jawa Kuno dalam film 13 Cara Memanggil Setan ini asli, yang bisa dibaca untuk memanggil makhluk dari alam lain, tanpa perlu mantra, puasa atau nglakoni. Jadi jangan pernah mempraktikkannya di rumah,” terang Ki Kusumo.

Terus kalau disarankan tidak melakukannya dirumah, enaknya dimana?
Apa di kantor Polisi, Kejaksaan apa di Kantor Wakil Rakyat?
Hehehe,.. ini sih joke saya saja.

Kalau ditempat-tempat itu nggak usah pakai cara gitu sudah pada nongol tuh biangnya.
:)

Oke cukup ah, tulisan iseng ini kubuat.

Salam, hati-hati kalau praktek

Pamulang

Terkait :
  • http://www.tribunnews.com/2010/11/21/ih.....beginilah-cara-ampuh-memanggil-setan
  • http://www.tribunnews.com/2010/11/12/ki-kusumo-dan-13-cara-memanggil-setan
  • http://www.tribunnews.com/2010/11/21/ki-kusumo-boyong-sutradara-asal-hongkong

Call Me please,.... grhhhhhh

Indahnya Rumah Gayus, Enaknya Jadi Tukang Pajak



Gayus adalah Fenomenal, langkah dia akan membuka banyak misteri jumpalitan permainan Pajak di Negeri ini, apalagi dia didampingi Pengacara Senior Adnan Buyung Nasution, yang diawalnya dikecam karena keinginannya membela Gayus, namun sebenarnya ini strategi jitu untuk masuk kedalam lingkaran para pengemplang pajak.

Bila diikuti dari awal memang nampaknya macam kasus biasa, namun perlahan makin banyak kejadian aneh dan lucu, mulai dari liku Pajaknya, Perusahaan Besar yang ditangani, Polisi, Jaksa dan mungkin juga akan menyeret Politisi Golkar Abu Rizal Bakri.
Semoga saja Nyawa Gayus Tidak terancam karenanya.

Rasanya Gayus bakal menjadi idola baru bagi para Generasi Muda kita, bagaimana Hukum bisa ditekuk-tekuk dengan uang serta begitu cepatnya mengisi dompet dengan uang hitungan Milyar, bukan seribu dan puluhan ribu lagi. Rumah Indah, Mobil Mengkilap, Penjara bak Tempat Kost, apalagi yang tak nyaman hidup bergaya Gayus?

Pengemplang Pajak jadi Kawan, Politisi jadi Rekanan, Aparat Hukum jadi Piaraan, Indah Nian rasanya Hidup di Republik Ini, yang konon Hukum Adalah Panglimanya, tapi rupanya diatas semua itu Uanglah Sang Diraja.

Bila Gayus yang kroco bisa mendapatkan semuanya, logika jongkoknya adalah Pegawai Pajak yang pangkatnya lebih tinggi darinya pasti memiliki kesempatan yang sama, nggak terbayangkan berapa uang hak rakyat yang terbang masuk ke kocek para Maling Berdasi itu.

Seandainya Gayus suatu saat mau membuat tulisan mengenai Tata Cara Kaya Menjadi Pegawai Pajak mestinya bakal laku keras.

Rumah Besar Gayus Dambaan Banyak Orang




Rumah Kecil Gayus Tinggal Kenangan



Source :
  • Googling Gayus + Rumah Gayus

Oma "Cinta Fitri" - Ida Kusuma Meninggal 25 Nov 2010

Sosok Oma yang begitu melekat dengan Priyayi Kuno Produk Belanda, yang pada awal tayangnya Sinetron Cinta Fitri begitu benci dengan Fitri, namun pada akhir-akhir cerita justru sangat menyayangi cucu menantunya itu telah tiada karena serangan Jantung saat menunggu giliran syuting.

Dari Metro TV saya mendapatkan berita seperti ini :
Metrotvnews.com, Jakarta: Aktris senior Ida Kusuma meninggal, Kamis (25/11) sekitar pukul 20.30 WIB. Almarhumah mengembuskan napas terakhir akibat serangan jantung.
Jenazah Ida lalu dibawa ke rumah duka di Perumahan Mahkota Mas, Cipondoh, Tangerang, Banten. Aktris yang sudah bergelut di dunia akting sejak 1955 itu meninggalkan suami dan dua anak.
http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2010/11/26/117605/Artis-Ida-Kusuma-Meninggal

Saya yang pernah menjadi penggemar Sinetron Cinta Fitri, turut bela sungkawa dengan meninggalnya beliau, semoga Amal Ibadahnya dapat diterima allah SWT.


Ida Kusuma
Ida Kusuma
Ida Kusuma
Ida Kusuma
Ida Kusuma

Source :

Pangeran William - Kate Middleton Menikah 29 April 2011

foto
TEMPO Interaktif,
London -Clarance House, kediaman resmi calon pewaris tahta Inggris, Pangeran Charles akhirnya mengumumkan tanggal pernikahan anaknya, Pangeran William. William akan menikah dengan tunanggannya, Kate Middleton pada Jumat, 29 April 2011. Mereka akan menikah di gereja Westminster Abbey.

Pertunangan ahli waris kedua tahta Kerajaan Inggris, Pangeran William, dengan kekasihnya, Kate Middleton, membuat banyak perempuan muda patah hati. Beberapa jam setelah William mengumumkan pertunangan tersebut, para pengagumnya mengekspresikan kekecewaan mereka melalui Facebook dan Twitter.


Kate Middleton

Perempuan-perempuan yang ditinggalkannya
Setidaknya ada empat perempuan yang pernah singgah di hati William dan masih berkawan dengannya hingga sekarang. Tentu tidak mudah bagi Kate untuk membina pertemanan dengan para mantan William, tetapi ia berhasil melakukannya.

Mereka adalah:


Olivia Hunt (28)
Kekasih pertama William di St Andrews, yang langsung menjauhkan diri sejak kehadiran Kate Middleton. Meskipun begitu, ketiganya tetap berteman. Olivia lalu menjalin hubungan dengan William van Cutsem, sahabat William yang juga salah satu putra Hugh van Cutsem, rekan Pangeran Charles.


Jecca Craig (28)
Perempuan asal Kenya ini mantan kekasih William ketika masih remaja. Will tampaknya tergila-gila dengan Jecca, bahkan mengadakan pertunangan pura-pura ketika ia menghabiskan waktunya di tanah milik keluarga Craig di Kenya. William disebut-sebut ingin sekali agar Jecca dan Kate bisa berteman, dan pernah mengajak Kate mengunjungi Lewa Downs, rumah orangtua Jecca di Kenya, tahun 2005.


Rose Farquhar (26)
Meniti karier sebagai aktris, perempuan ini mencuri hati William ketika ia keluar dari Eton College tahun 2000. Namun, putri Ian Farquhar, kepala Beaufort Hunt, ini sudah mengenal William sejak masih anak-anak. Mereka pernah piknik bersama di pedesaan Gloucestershire tahun itu, dan sempat kepergok oleh seorang petani tengah berciuman. William punya panggilan sayang untuk Rose, yaitu "Rosie Pose". Perempuan yang senang berkuda ini sekarang juga jadi teman dekat Kate.


Arabella Musgrave (28)
Ia sempat mencuri hati William pada tahun 2001, tetapi kisah cinta mereka berakhir sebelum Will masuk St Andrews. Arabella kini menjadi communications manager di Gucci dan menjadi penasihat gaya yang andal.

Source :
Related articles

Mereka Yang LEGOWO Di Pilkada Tangsel Pantas Dapat "Award"

"Pilkada Hebat" Tangerang Selatan 13 Nov 2010

Yang saya maksud tentunya adalah Kandidat 2, Pasangan Rodhiyah Najibah - Sulaiman Yasin (ROSUL)

Berikut beberapa kutipan pernyataan mereka di website Info-Airin.com, edisi Jumat - 19 No 2010

http://info-airin.com/berita/tangerang-selatan/862-rodhiyah-sulaiman-legowo-siap-dukung-program-walikota-terpilih.html

“Kami sih sudah mengaku kalah dan pasrah dengan hasil yang telah diplenokan KPUD,” ungkap Rodhiyah usai pleno Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Kamis (18/11) kemarin.

“Bagaimanapun kita harus legowo, dan saya beserta Pak Sulaiman siap membantu mensukseskan pembangunan Kota Tangsel,” ujar pengusaha sukses ini.

“Bahkan kami datangi Bu Airin dan memberikan ucapan selamat kepadanya dan Pak Ben. Kemenangan mereka merupakan kemenangan masyarakat Kota Tangsel. Ini harus didukung,” kata Sulaiman.

Memang benar tak ada yang lebih terhormat dan bermartabat bagi kandidat yang tidak berhasil memenangkan Pemilihan Umum kepala Daerah (Pemilukada) selain mengakui kekalahan dan mendukung program Walikota dan wakil Walikota terpilih.

Namun bukan berarti yang sekarang lagi gugat ke MK tidak bisa LEGOWO bukan?

Selama mereka tidak menemukan hal-hal yang mencederai Pilkada Tangsel, rasanya muskil bila mereka pertaruhkan harga diri mereka dengan mencari-cari kesalahan lawan Politiknya.

Sebelumnya, Rabu, (17/11), KPU Tangerang Selatan telah menetapkan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan

  1. Airin Rachmi Diany - Benyamin Davnie (Pas.4) 188.893 = 46,43%
  2. Arsyid - Andre Taulani (Pas.3) 187.778 = 46,16 %
  3. Yayat Sudrajat - Norodom Sukarno (Pas.1) 22.640 = 5,56 %
  4. Rodiyah Nadjibah - Sulaiman Yasin (Pas.2) 7.518 = 1,85 %

Yang menjadi catatan saya sebelum menyematkan "AWARD" kepada pasangan Rodiyah - Sulaiman (ROSUL) adalah :

  1. Dengan perolehan suara yang jauh dari sarat dukungan minimal kandidat yang 3% dari jumlah penduduk, mereka bisa LEGOWO. Bisa dibayangkan pasangan ini Legowo dengan kehilangan suara kehilangan suara (teoritis) 31,130 - 7,518 = 23,612 suara. (Hebat!) (Perlu diketahui, Syarat peserta Independen Pilkada Tangsel adalah 3% dari 1.037.665 jumlah total penduduk ber KTP Tangsel atau sama dengan 31.130 orang)
  2. Peserta Pilkada kehilangan suara yang demikian banyak 23,000 lebih suara kemudian dengan Legowo mengaku pasrah dengan hasil yang ada, rasanya agak mengherankan, bila mereka tidak berusaha mencari tahu dimana letak kekalahannya. Apakah suara mereka mayoritas lari ke Golput atau ini Kesalahan Distribusi DPT sehingga para pendukungnya tidak dapat menyalurkan Haknya di Pilkada Tangsel.
  3. Mereka sudah seharusnya memberi penjelasan kepada masyarakat pendukungnya mengapa mereka kehilangan suara begitu banyak dengan alasan-alasan yang Jelas, Konkrit Masuk Akal. Itulah ciri seorang Pemimpin Yang Benar dan Berakhlak sesuai jargon mereka "ROSUL".

Saya mencoba memaklumi kekalahan mereka secara singkat dari beberapa sudut pandang yang positif :

  1. Pasangan "ROSUL" memang benar-benar type pasangan Pemimpin yang Arif dan Bijak, sehingga LEGOWO dengan hasil Pilkada ini. (Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT)
  2. Suara dukungan "ROSUL" yang 23,000 lebih tersebut sebagian hilang karena GOLPUT, artinya Golput yang karena kesibukan mereka pada hari itu TIDAK SEMPAT mengikuti PILKADA di wilayah masing-masing karena hari kerja. (Usul ke KPUD agar bila ada Pilkada Ulangan jangan dihari Kerja lagi)
  3. Pendukungnya tidak mendapatkan hak Pilih karena mayoritas DPT-nya kacau balau, dan ini semestinya adalah kewajiban pasangan ini untuk mencari tahu seberapa jauh terjadi ketidak beresan perihal DPT. (Datangi KPUD untuk menjelaskan dan tuntut mereka bila salah)

Sedangkan disisi pandangan ekstrim dan cenderung sarkastis saya berpendapat demikian

  1. Pada saat pendaftaran Kandidat Independen, jumlah dukungan RIEL-nya tidak mencapai syarat minimal 31,130 suara. Terjadi kompromi dan sulap menyulap antara Pasangan ROSUL dengan KPUD. (Bila ini terbukti, PILKADA TANGSEL harus diulang, dengan penggantian total anggota KPUD.)
  2. Kandidat ini mempersiapkan diri mereka untuk memecah suara, tanpa bermaksud mendiskreditkan pasangan lain, motifnya adalah bila mereka kalah, dukungan mereka akan dilimpahkan ke Pemenang Pilkada sehingga sebagai Pengusaha Sukses keberadaan mereka akan dinilai lebih bagi Pemenang Pilkada Tangsel. (LEGOWO dan siap bekerja sama dengan Pemenang sudah dicanangkan)
  3. Dan yang lebih konyol lagi, bila pasangan ROSUL, adalah Pasangan BONEKA yang diongkosi para Cukong dan Jawara Peminat Tangsel. (Rasanya hal ini tidak mungkin terjadi, apalagi ROSUL memiliki Jargon Anti Korupsi yang hebat)

Kira-kira itu pandangan pribadi saya mengenai eksistensi Kandidat 2 ROSUL, semoga saja tulisan ini ada yang berkenan mengambil makna yang tersirat.

Akhir kata, tolong bantu saya menyematkan AWARD apa yang pantas dan laik bagi mereka, pasangan ROSUL yang LEGOWO di Pilkada Tangsel ini.

Pamulang, jelang Sore

jelata yang hanya bisa bicara

23 Nov 2010

"Relawan kami berada ditempat perhitungan dan melaporkan hasilnya kepada AA center. Tetapi, ketika di PPK, suaranya berubah dan suara yang didapat pasangan kami pun menurun sedangkan pasangan Airin-Ben bertambah," katanya ditemui di AA Center di Perumahan Vila Dago, Pamulang.

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/metropolitan/10/11/18/147321-arsidandre-taulany-gugat-hasil-rekapitulasi-ke-mk

Jangan Bikin Warga Tangsel Ikutan Jadi Bone(k)a


FB-cahPamulang : Mereka Yang LEGOWO Di Pilkada Tangsel Pantas Dapat "Award"

Kandidat "Independen" lah Pemenang Pilkada Tangsel

"Pilkada Hebat" Tangerang Selatan 13 Nov 2010


Saya menuliskan judul tersebut setelah melihat realita politik di Pilkada Tangsel kemarin.

  1. Pertama saya ucapkan Selamat kepada para Kandidat Independen 1 dan 2, karena Pasangan Anda berdua berhasil maju ke Pilkada Tangsel setelah melalui proses verifikasi prosedural kelaikan yang sangat melelahkan dan mungkin juga penuh Intrik yang memeras Pikiran dan Perasaan mungkin juga "biaya yg tidak sedikit".
  2. Kedua, saya ucapkan selamat kepada "Kandidat Independen" berikutnya yang bernama Airin RD, yang dengan Popularitas Pribadi-nya mampu meraih suara nyaris 50% di Pilkada Hebat ini.

Mengapa saya katakan Airin adalah "Kandidat Independen" ada beberapa pandangan saya :

Segi Penampilan dan Performace

  • Dari sisi Personal dan Penampilan Airin RD sudah mendapatkan "simpati" dari kaum hawa khususnya generasi mudanya, karena merupakan figur perwakilan bangkitanya Pemimpin Intelektual Wanita di Tangerang Selatan.
  • Dengan beragam organisasi yang dia pimpin dan tingkat Pendidikan yang sangat memadai tak salah bila kaum hawa memujanya dan para pria diam-diam mengakui kecerdasannya
  • Dengan Penampilan Fisik yang Cantik (Alami) dan Make Up yang sederhana, Postur bak seorang Model, wanita mana yang tak menginginkan berpenampilan seperti dia, untuk hal ini banyak pula kaum pria yang mengaguminya.

Segi Pendanaan dan Strategi Pergerakan

  • Dengan kekayaan Pribadi yang berjumlah lebih dari 100 M, jauh diatas para Kandidat lainnya banyak hal yang bisa dia lakukan, mulai dari Menggerakkan Organisasi, Mensponsori Kegiatan Sosial, Menggadakan Pertandingan Olah Raga, Menyantuni Anak Yatim, mengunjungi Pengajian-pengajian, Menyambangi Posyandu, Melawat ke Masjid dan Mushola, semua dapat dengan mudah dia lakukan karenanya.
  • Belum lagi Dari sokongan para Kolega dan Networknya, nyaris semuanya dapat dengan mudah dia lakukan, karena rumusnya sederhana, semakin tinggi strata sosial ekonomi seseorang, akan semakin tinggi partisipasi dukungan finansial kepadanya, karena disini ada gengsi yang turut bermain, ada mau yang dititipkan
  • Dengan dana yang begitu melimpah, dan kecerdasan seorang anak muda (baru 33th), gerakan mengundang simpati/dikenal masyarakatpun menyeruak jauh sebelum Pilkada Tangsel dilangsungkan. Apalah artinya memasang Baliho/Billboard Besar di Jalan-jalan Protokol se Tangsel serta merambah dunia virtual dengan beberapa portal pribadi yang layak tayang dan cukup profesional dalam pengelolaan, semua dengan mudah dia lakukan.
  • Mari kita lihat perbandingan kekayaan para kandidiat Pilkada Tangsel, yang datanya saya dapat dari Republika Online

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/metropolitan/10/09/24/136372-berharta-rp-111-miliar-airin-calon-walikota-tangsel-terkaya

Menurut Ketua KPUD Kota Tangsel, Iman Prawira Bachsan, daftar kekayaan yang diumumkan adalah kekayaan pribadi masing-masing calon dan bukan kekayaan gabungan pasangan. Lebih lanjut Iman mengatakan, harta kekayaan tersebut dihitung berdasarkan harta bergerak dan tidak bergerak, alat transportasi, rumah, peternakan, pertanian, serta surat berharga. "Mereka melaporkan semuanya kepada KPK," ujar Iman.

No.1. Yayat Sudrajat = Rp 2.431.700.000 dan Norodom Sukarno = Rp 1.576.070.665,

No.2. Rodhiyah Najibah - Rp 1.077.000.000 dan Sulaeman Yasin = Rp. 1.020.000.000, kekayaan

No.3. Arsyid = Rp 1.343.252.198 dan Handreas Taulany (Andre Stinky) = Rp 3.231.910.456,

No.4. Airin Rachmi Diany = Rp 111.145.431.378 dan Benjamin Davni = Rp 1.188.485.663.

Iman menyebutkan rincian beberapa harta kekayaan Airin. Di antaranya, alat transportasi sebesar Rp 22 miliar yang terdiri dari mobil Ferrari pembuatan 2006, Mercedes Benz 2008, Lamborghini 2009, Mini Cooper 2008, Toyota Alphard 2010, Porchile Panamera 2010, Alphard 2010, dan Honda Freed 2010. Menurut Iman, Airin juga memiliki pertanian dan peternakan sebesar Rp 9 miliar, harta bergerak 2 miliar, dan surat berharga Rp 10 miliar.

Lalu Mengapa Airin RD harus bergandengan dengan yang lainnya kalau dia sebenarnya mampu meraih dukungan?

  1. Penampilan, Kecerdasan serta Modal tidaklah cukup untuk maju ke kancah Perpolitikan, bila saja Nuraninya berontak tak berkeinginan masuk ke Ladang Politik. Untuk itu perlulah disiapkan seorang Pendamping yang santun dan berpengalaman, hingga terpilihlah Benyamin Davnie, yang sudah lebih dari 25 tahun menjadi birokrat.
  2. Tentunya pendamping yang setia dan berpengalaman kurang cukup, karena ada Legislatif sebagai Pengimbang, maka terjadilah kesepakatan dengan 9 Partai pendukungnya itu (di DPRD total suara mereka 38 kursi, cukuplah untuk menggiring sebuah kebijakan, dibanding 3 partai lain pendukung Arsid yang hanya 7 kursi)
  3. Maka muncullah Perpaduan Yang Amat Sempurna dan Kalkulasi Kemenangan diatas 70% bakal ditangguk.


Bila Airin RD, mampu meraih dukungan suara, sebarapa jauh kemampuannya menjadi seorang Pemimpin atau Manajer di Negeri Tangsel ini.

  1. Kekurang "Ikhlasannya" masuk ke Ladang Poltik nampak terlihat saat Debat Kandidat di metro TV, dimana pada sesi debat antar Kandidat, Airin RD sempat melontarkan boleh tidaknya menggunaka hak nya untuk tidak menjawab. Nampak adanya ketakutan bila lawan Debat akan melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang akan melukai hati kecilnya, pemirsa bisa saja sudah lupa dengan hal itu. Namun ternyata kejadian yang sama dalam bentuk yang berbeda muncul kembali kala JakTV, stasiun lokal, mengadakan acara dialog dibatalkan oleh Kubu Airin RD karena enggan bertemu dengan seorang pengamat politik.
  2. Kemampuan menggerakkan Mesin Politik Partai Pendukungnya nyaris tidak ada, Partai seolah sudah cukup dengan memberikan dukungan dengan memasang spanduk bergambar Partai dan Airin, namun ke akar rumput gerakan tersebut tidak menyentuh masyarakat (hanya beberapa saja yang bergerak). Bukankah dana sosialsiasi tersebut sebenarnya sudah disediakan bukan.

Bila dalam tulisan saya sebelumnya saya mengambil judul Hiperbolik

"Kekalahan" Kubu Airin - Benyamin Terhadap Kubu Arsid Andre Permalukan Partai Pengusungnya

http://www.facebook.com/note.php?note_id=455174012342

Kenyataannya adalah, Partai-partai telah Mempermalukan Airin dengan Kemenangan yang begitu Tipis, Partai seolah hanya jadi Makelar Politik, punya mau, kerja tidak, minta jatah iya.

Maka pasca Pengumuman Pilkada Tangsel muncullah beragam Statement Bela Diri dari Para Petinggi Partai termasuk pula TIm Sukses Airin. (kelak saya akan coba tulis tersendiri tentang hal ini)


Akhir kata saya hanya berandai-andai dalam kata :

Bila Airin sendiri, mau berdiri, mau berlari jadilah dia,

Namun, Airin bukan punya mau,

Airin hanya seorang ibu rumah tangga,

Airin seorang ibu muda berputra dua,

Yang ingin hidup tenang, menimang anak, menata keluarga

Airin malang, Airin yang disayang

Teganya mereka,

Pamulang, jelang Siang

20 Nov 2010

Airin RD sang Primadona

Kelak Dinastipun Berlanjut Hingga Tangsel?

Presiden: Politik Mengandung Hukum Kepatutan

Headline News / Polkam / Senin, 23 Agustus 2010 04:52 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik sejumlah kepala daerah yang tak rela lengser meski sudah habis masa jabatannya: dua periode. Atau, mereka memberi jalan kepada anggota keluarga untuk kembali memimpin.

"Tidak salah dalam demokrasi, tapi itu tidak patut," kata Presiden dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.

Menurut Presiden, dalam demokrasi itu berlaku hukum kepatutan. "Memberi jalan kepada istri...kepada anak, meskipun demokratis, tapi kalau terlalu dipaksakan seolah-olah tak ada calon lain yang layak, saya kira keliru politik seperti itu," terang Presiden.

Presiden menegaskan, dengan memberi jalan kepada "lingkaran dalam" sama artinya dengan menghambat proses demokrasi yang sehat. "Tolonglah diyakini, sebenarnya banyak kader yang siap mengganti," jelas Presiden.(ICH)

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/08/23/111693/Presiden-Politik-Mengandung-Hukum-Kepatutan


FB-cahPamulang : Kandidat "Independen" lah Pemenang Pilkada Tangsel

Wawancara Arsid - LSI di JakTV 19 Nov 2010 - pk.22.10

"Pilkada Hebat" Tangerang Selatan 13 Nov 2010

1. Arsid :

  • Keberatan tentang DPT yang kurang Pas indikasi kecurangan

2. LSI

  • Keberatan boleh dilaporkan, asal bukti yang kuat, tentunya oleh tim yang khusus dari tim bersangkutan

3. Penelpon 1 :

  • Arsid itu melawan Banten, jangan kotori nilai-nilai demokrasi ini, dengan sekedar kerudung dan sembako

4. LSI :

  • Kalau memang ditemukan indikasi kecurangan perlu bukti-bukti resmi, karena MK tak akan menerima tanpa bukti konkrit.

5. Arsid

  • Sebagai kandidat punya hak untuk mengajukan keberatan-keberatan melalui jalur hukum yang berlaku. Semua bukti sudah serahkan ke kuasa hukum, ada yang disempurnakan dan diklarifikasi.

6. Penelpon 2

  • Dari Kedaung Ciputat, sosialisai kurang, Pilkada pada jam kerja, sehingga banyak pekerja yang tidak bisa memilih

7. Arsid :

  • Terdaftar tidak dapat undangan

8. LSI :

  • Sebenarnya mereka masih bisa mencoblos karena bisa dengan KTP

9. Arsid

  • Dengan KTP boleh mencoblos, tapi tidak ada sosialisasi.

10. LSI

  • Kandidat kan bisa mengontrol kinerja dari tim soal sosialisasi Pilkada atau mencoblos dengan KTP

  • Kembali ke penekanan bukti-bukti dari tim resmi yang dibentuk oleh Arsid.

11. LSI

  • Identifikasi kecurangan dilapangan tidak bisa secara valid dibuktikan dan akan memakan waktu yang panjang, kalau kekurangan kinerja instansi bisa terlihat dari indikasi, coblos KTP tidak tersosialisasi, terlepas dari motif.

  • Pilkada Hari Sabtu merupakan kelengahan, harusnya diliburkan.

  • Kalau ada pelanggaran siapapun boleh mengajukan keberatan ke MK.

  • Pemilu diulang atau tidak tergantung MK,

  • Sisi keamanan cukup baik,

  • Pemilih lebih dari 50% cukup baik

12. Penelpon 3

  • Saat Pilkada hari kerja diliburkan bisa saja saja ibu aiin yang menang.

13. Arsid

  • Kita salurkan keberatan kami dengan jalur yang benar, tidak anarkis.

  • Keputusan KPUD kita hormati.
  • Tim independen dan masyarakat saling mendukung

14. Penelpon 4

  • Gak jelas

15. LSI

  • Kalau ada indikasi dan bukti yang kuat, didapat dari tim sukses resmi dari kandidat yang resmi.

  • Seharusnya KPUD dapat lebih baik kedepan.

  • Secara umum, skala 7.5 untuk Pilkada Tangsel, dibanding wilayah lain di Indonesia.

16. Penelpon 5

  • Banyak kecurangan melihat sendiri, Ciputat Timur, Asda ada di kantor kecamatan sampai subuh, padahal tidak ada kepentingannya ada disana.

17. Arsid

  • Apapapun yang mereka temukan oleh saksi akan dilaporkan

18. LSI

  • Saksi harus kredible saat tugas mereka dibutuhkan dalam situasi seperti ini.

  • Birokrat ada dikantor nggak ada masalah, karena itu jam kerja. (Asda sampai subuh?)

19. Arsid

  • (Maaf, nggak sempat ngetik. Tapi intinya trims banyak buat semuanya, gitu)

Tulisan ini saya rangkum kembali dari rekaman wawancara Arsid - LSI di JakTV yang saya tulis diwall, tidak terlalu sama dengan ucapan saat wawancara, namun intinya kira-2 mendekati.

Bila dirasa ada yang kurang, silahkan koreksinya dikirim di reply notes ini.

Ada beberapa pertanyaan dalam diri saya :

  • Kemana Andre Taulany?
  • Sibukkah dengan Opera Van Javanya, sehingga masuk TV Lokal macam JakTV dirasa tidak perlu? Padahal secara psycologis strategis, momen tersebut sangat penting, mengingat kemarin kubu Airin menolak tampil.
  • Kalau memang terikat kontrak di OVJ tak bisakah cuti sebentar?
  • Ataukah Anda hanya seorang Vote Getter, pendulang suara belaka, kemudian urusan selanjutnya adalah tugas pasangan Anda?
  • Rasanya Soliditas dan Kebersamaan Arsid - Andre dan Tim-nya perlu diuji sampai kelengkapan berkas ke MK sempurna dan diajukan dihari Senin 22 Nov 2010.
  • Masih ada 2 (dua) hari untuk menyempurnakan semua data selengkap mungkin, sebanyak mungkin, sadari lawan Anda tidak berdiam diri.
  • Tidak ada waktu lena sebelum lepas Senin, jangan siakan sisa waktu untuk lima tahun kedepan yang belum pasti terulang.

Pamulang, jelang Malam

19 Nov 2010


FB-cahPamulang : Wawancara Arsid - LSI di JakTV 19 Nov 2010 - pk.22.10

Arsipnya